Ini kriteria cawapres Jokowi untuk Pilpres 2019 versi ICW
Selanjutnya, cawapres Jokowi juga harus memiliki visi misi penegakan hukum dan demokrasi yang kuat dan konsisten. Hal itu guna memperkuat organ dan regulasi lembaga demokrasi.
Koordinator Divisi Korupsi Politik Indonesia Corruption Watch (ICW) Donal Faiz membeberkan kriteria calon wakil presiden (cawapres) yang cocok untuk mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2019 mendatang. Kriteria ini ia anggap penting untuk penegakan demokrasi Indonesia.
"ICW melihat ada tiga syarat cawapres buat Jokowi. Hari ini muncul cawapres baiknya menunjuk ekonom, beliau sudah menjalankan roda ekonomi yang tepat seharusnya tidak lagi (cawapres dari golongan ekonom)," kata Donal dalam diskusi bertajuk Pencalonan Pilpres 2019: Menantang Gagasan Antikorupsi dan Demokrasi, di Kalibata Timur, Jakarta Selatan, Selasa (6/3).
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Kapan Pasar Jongke diresmikan oleh Presiden Jokowi? Pada Sabtu (27/7), Presiden Jokowi meresmikan Pasar Jongke yang berada di Laweyan, Kota Surakarta.
Kriteria pertama adalah sosok yang bersih dan negarawan. Sebab, kata dia, tidak mungkin mantan Gubernur DKI Jakarta itu didampingi oleh sosok yang memiliki masalah hukum kontroversial di masa lalu.
"Sejumlah kandidat yang mendeklarasikan cawapres punya beban masa lalu yang tidak tuntas ini alat sandra, justru alat sandra di pemerintahan ke depan," ungkapnya.
Selanjutnya, cawapres Jokowi juga harus memiliki visi misi penegakan hukum dan demokrasi yang kuat dan konsisten. Hal itu guna memperkuat organ dan regulasi lembaga demokrasi.
"Visi untuk memperkuat organ-organ dan regulasi lembaga demokrasi atau hukum yang ada. Serta memperbaiki berbagai ketimpangan regulasi yang masih dihadapi," ungkapnya.
Kriteria cawapres terakhir adalah sosok yang berani melawan mafia hukum dan bisnis.
"Ketiga orang berani melawan mafia hukum dan bisnis saat isu hukum terpinggirkan muncul mafia hukum karena engga ada orang yang mengawali itu," tandasnya.
Baca juga:
Koalisi di Pemilu 2019, Cak Imin sebut PKB tunggu rekomendasi para kiai
Muhaimin soal Pilpres: Saya optimis Pak Jokowi akan mengajak saya
Gerindra buka peluang Anies Baswedan maju dampingi Prabowo di 2019
ICW dorong Mahfud MD dampingi Jokowi di Pilpres 2019
Partai basis Islam bentuk poros ketiga, Gerindra ibaratkan Pilgub DKI 2017