Ini penyebab Pilkada Serentak 9 Desember tidak bergairah
Pilkada serentak para cukong pilih-pilih daerah mana yang mesti mereka danai.
Meski tinggal menghitung hari, pelaksanaan Pilkada serentak yang akan digelar 9 Desember mendatang terlihat sepi. Tidak ada hingar bingar dan kemeriahan yang terjadi di daerah-daerah yang menggelar Pilkada.
Menurut Ketua Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Didik Supriyanto ada beberapa faktor yang menyebabkan penyelenggaraan Pilkada 9 Desember mendatang sepi.
"Ada beberapa faktor, pertama kewenangan bupati atau wali kota terbatas, sehingga tidak menarik minat cukong," ujar Didik Supriyanto dalam diskusi Populi Center dan Smart FM Network akan membahasnya dalam Perspektif Indonesia dengan topik, 'Pilkada Serentak Antiklimaks' di Gado-gado Boplo Jalan Gereja Theresia No 41, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (5/12).
Faktor ke dua kata Didik, ketika penyelenggaraan Pilkada serentak para cukong pilih-pilih daerah mana yang mesti mereka danai. Hal ini karena para cukong memiliki dana terbatas.
"Maka hari-hari ini dari pencalonan sampai sekarang paslon kesulitan lakukan kampanye karena mereka tidak punya uang. Saya ketemu politisi DPP, mereka dapat keluhan paslon tidak punya uang," ujarnya.
Faktor ke tiga yakni karena kampanye dibiayai negara sehingga kampanye hanya diisi pertemuan terbatas di kampung-kampung. Hal ini yang membuat pelaksanaan Pilkada serentak 9 Desember mendatang tidak begitu semarak.
"Ini memang akan berdampak pada partisipasi pemilih. Paling gampang kan berapa banyak orang datang ke TPS, apalagi kalau ada hujan longsor. Jadi ini memang banyak problem, tapi saya berpikir positif, bangsa ini belajar dari satu kasus ke kasus lain," tutupnya.