Ini survei yang sebut Prabowo ungguli Jokowi
Berbagai isu SARA sempat kencang menerpa Jokowi, lalu Prabowo deras diterpa isu pelanggaran HAM.
Beda lembaga beda pula hasilnya. Belakangan banyak survei dirilis untuk mengetahui suara para capres dan cawapres. Jokowi - JK masih unggul, namun keok di tiga hasil survei.
Berbagai indikator ditanyakan ke responden mengenai sosok Jokowi dan Prabowo . Sejumlah isu hangat yang menyerang para capres juga tak luput jadi bahan pertanyaan.
Berbagai isu SARA sempat kencang menerpa Jokowi , lalu Prabowo deras diterpa isu pelanggaran HAM. Informasi yang condong ke arah kampanye hitam itu mau tak mau mempengaruhi pilihan responden.
Berikut hasil survei lembaga yang menangkan pasangan Prabowo-Hatta:
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa yang dibahas Prabowo dan Jokowi saat bertemu? Juru Bicara Menteri Pertahanam Dahnil Anzar Simanjuntak menyebut, pertemuan Prabowo dengan Jokowi untuk koordinasi terkait tugas-tugas pemerintahan. "Koordinasi seperti biasa terkait pemerintahan," kata Dahnil saat dikonfirmasi, Senin (8/7). Dia menjelaskan, koordinasi tugas tersebut mencakup Prabowo sebagai Menteri Pertahanan maupun sebagai Presiden terpilih 2024-2029.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Bagaimana Fahri Hamzah melihat proses bersatunya Jokowi dan Prabowo? "Ini adalah dua tokoh besar. Orang hebat dua-duanya, yang selama ini oleh politik dibuat bertengkar, sekarang kita buat mereka bersatu," tutur Fahri, Minggu (28/1)
-
Bagaimana Prabowo bisa menyatu dengan Jokowi? Saat Pilpres 2019 Prabowo merupakan lawan Jokowi, namun setelah Jokowi terpilih menjadi presiden Prabowo pun merapat kedalam kabinet Jokowi.
Survei Puskaptis tempatkan Prabowo di atas Jokowi
Direktur Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) Husin Yazid menyatakan hasil survei yang dilakukan lembaganya menempatkan pasangan capres dan cawapres Prabowo-Hatta mengungguli Jokowi - JK. Prabowo - Hatta mendapat suara
Mengacu dari hasil ini, maka pasangan capres bernomor urut satu ini mulai memasuki tren kenaikan positif sekitar 5,36 persen. Sedangkan Jokowi - JK cenderung masuk fase tren menurun 1,75 persen.
Puskaptis mensurvei responden sejak 6 sampai 12 Juni 2014 di 33 provinsi. Husin menjelaskan, Prabowo mengungguli Jokowi di wilayah Jawa, Sumatera, Bali dan NTT. Sedangkan Jokowi - JK unggul tipis di Sulawesi, Kalimantan, dan Papua.
"Tapi Prabowo - Hatta menang di Banten, Jatim dan Jateng kalau Jokowi - JK unggul di Jakarta, Jawa Barat dan Yogyakarta. Hasil ini membuktikan bahwa peta politik 2014 kian ketat dan panas," jelasnya.
Survei ini sendiri, menurut Husin, dilakukan berdasarkan penelitian yang dilakukan dengan data-data kuantitatif dan kualitatif. Populasi survei yakni WNI di 33 provinsi, 115 kabupaten kota yang punya hak pilih 9 Juli 2014 di tingkat provinsi.
Untuk menentukan responden, Puskaptis memilih melakukan secara random sistemis. Responden yang terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara.
Jumlah sampel yang disurvei ada sebanyak 2.400 responden, dengan sampling error + 1,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Penarikan sampel dilakukan dengan Metode Multistage Random Sampling. Quality Control terhadap survei dilakukan secara acak sebesar 20 persen.
Survei LSN: Elektabilitas Jokowi disalip Prabowo
Lembaga Survei Nasional (LSN) merilis hasil survei untuk elektabilitas dua pasangan capres cawapres, Joko Widodo-Jusuf Kalla dan Prabowo - Hatta jelang Pilpres 9 Juli mendatang. Hasilnya, jika pilpres digelar hari ini, maka Prabowo - Hatta menyalip Jokowi - JK .
"Sebanyak 46,3 persen mengaku akan memilih Prabowo - Hatta . Hanya 38,8 persen yang mengaku memilih pasangan Jokowi - JK dan sebanyak 14,9 persen menyatakan belum punya pilihan (undecided)," kata peneliti utama LSN, Gema Nusantara, dalam jumpa pers di Hotel Le Meridien, Jakarta, Kamis (12/6).
Gema menjelaskan, merosotnya elektabilitas pasangan Jokowi - JK karena beberapa hal. Salah satunya lantaran apa yang tampilkan Jokowi di depan publik cenderung stagnan, sementara Prabowo dinilai terus menunjukkan perbaikan.
"Dibandingkan masa sebelum Pileg 2014, tingkat keterpilihan Jokowi cenderung mandek. Pasangan Prabowo - Hatta justru memperlihatkan performance yang semakin membaik," tambahnya.
Survei dilakukan pada tanggal 1-8 juni di 33 provinsi di seluruh Indonesia, dengan populasi seluruh warga negara Indonesia yang sudah tercantum dalam DPT Komisi Pemilihan Umum.
Dalam survei ini, LSN memakai 1.070 responden sebagai responden, dengan teknik survei pencuplikan rambang berjenjang (multistage random sampling), 50 persen laki-laki, 50 persen perempuan. Sedangkan margin of error mencapai 3 persen, dengan tingkat kepercayaan (level of confidence) 95 persen.
Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, dengan responden dengan berpedoman kuesioner.
Survei FSI: Prabowo unggul tipis dari Jokowi
Direktur Eksekutif Fokus Survei Indonesia (FSI) Iswan Abdulah mengatakan, elektabilitas pasangan Prabowo Subianto - Hatta Rajasa meningkat lantaran rakyat mulai bosan dengan pencitraan Jokowi - JK.
"Prabowo - Hatta mendapatkan angka 45,7 % dan Jokowi - Jusuf Kalla mendapatkan angka 45,2 %. Sedangkan yang menjawab tidak tahu atau tidak menjawab sebesar 9,1 %," kata Iswan.
Selain itu, kata Iswan, keunggulan ini dikarenakan pasangan Prabowo - Hatta lebih banyak diterima oleh berbagai elemen masyarakat secara sukarela.
"Hal ini terbukti dari banyaknya deklarasi tim sukses Prabowo - Hatta dari berbagai kalangan. Selain itu, Prabowo - Hatta juga dinilai memiliki modal dasar yang lebih baik," imbuhnya.
Diketahui, lembaga survei FSI merilis hasil survei terbarunya mengenai tingkat elektabilitas capres-cawapres 2014 yakni Prabowo - Hatta dan Jokowi - JK dalam beberapa kriteria.
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dan wawancara tatap muka langsung dengan menggunakan metode Multistage Random Sampling. Survei dilakukan pada 20-30 Mei 2014.
Jumlah sampel yang ditetapkan sebanyak 3.256 responden yang berasal dari seluruh kota dan kabupaten seluruh Indonesia, dengan margin of error sebesar 1,67% serta tingkat kepercayaan 95%.