Ini Tanggapan Airlangga Soal Pertemuan Bamsoet dengan Jokowi
Menanggapi pertemuan tersebut, Airlangga terlihat tidak khawatir. Menurutnya, hak Jokowi untuk mengundang siapapun ke Istana.
Wakorbid Bidang Pratama Partai Golkar Bambang Soesatyo menghadap Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Senin (15/7). Bambang yang akrab disapa Bamsoet itu berbicara terkait Partai Golkar dengan Jokowi.
Untuk diketahui, nama Bamsoet tengah mencuat sebagai calon ketua umum partai Golkar dalam Munas. Ketua DPR itu menyaingi Airlangga Hartarto yang masih menjadi ketua umum.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Golkar? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Apa yang diinstruksikan Airlangga kepada kader Golkar? “Saya instruksikan kepada seluruh partai Golkar di Indonesia. Sekarang sedang disusun berdasarkan nomor urut dan pemilu sudah system terbuka, sehingga dengan demikian sudah waktunya sekarang untuk langsung bergerak, konsolidasi di akar rumput, rebut hati rakyat,” katanya.
-
Siapa yang menyampaikan keinginan aklamasi untuk Airlangga Hartarto dalam memimpin Golkar? Untuk informasi, kabar adanya keinginan aklamasi dari DPD I dalam penunjukkan Airlangga kembali memimpin Partai Golkar disampaikan Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Lodewijk F. Paulus.
-
Apa yang diklaim Airlangga sebagai pencapaian Partai Golkar? "Dengan demikian Partai Golkar mengalami kenaikan dan dengan Partai Golkar mengalami kenaikan, Partai Golkar juga yang mendukung Pak Prabowo dan Mas Gibran bisa berkontribusi kepada kemenangan Bapak Prabowo Subianto dan Mas Gibran Rakabuming Raka," tutup Airlangga.
-
Apa yang sedang disusun Golkar untuk memenangkan Airin di Pilgub Banten? Namun, dia tak menjelaskan secara rinci bagaimana pembentukan koalisi untuk memenangkan Airin di Pilkada Banten. Airlangga menyebut partainya masih menyusun koalisi untuk Pilkada Banten 2024.
-
Kenapa Airlangga menginstruksikan kader Golkar untuk turun ke masyarakat? “Saya instruksikan kepada seluruh partai Golkar di Indonesia. Sekarang sedang disusun berdasarkan nomor urut dan pemilu sudah system terbuka, sehingga dengan demikian sudah waktunya sekarang untuk langsung bergerak, konsolidasi di akar rumput, rebut hati rakyat,” katanya.
Menanggapi pertemuan tersebut, Airlangga terlihat tidak khawatir. Menurutnya, hak Jokowi untuk mengundang siapapun ke Istana.
"Namanya pimpinan, presiden kan bisa panggil siapa saja," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (15/7).
Terkait sinyal dukungan presiden sebagai ketum Golkar, Airlangga tidak memberikan pernyataan tegas. Dia mengungkapkan, sinyal dukungan ketua umum Golkar oleh Jokowi tergantung arah mata angin.
"Sinyal itu kan harus dilihat 4G atau 5G. Tergantung arah mata angin," jelasnya.
Sedangkan, Bamsoet menjelaskan, dalam pertemuan tersebut hanya membicarakan terkait kondisi partai saat ini dan ke depannya. Serta harapan untuk tetap jadi partai yang bersatu.
"Hanya kita bicara bagaimana Golkar ke depan harus tetap menjadi partai tengah yang bisa menyatukan semua kekuatan yang ada, dan jangan ada lagi lahir partai partai baru dari rahim Golkar," terang Bamsoet usai pertemuan.
Jokowi pun, kata Bamsoet, berpesan agar menjaga persatuan dan kerukunan partai. Agar tidak terpecah dan berkubu-kubu.
"Ya justru pesan beliau partai Golkar harus dijaga betul kekompakannya," tutupnya.
(mdk/fik)