Internal Gaduh Soal Sandiaga Batal Jadi Cawapres, PPP Tetap Solid Dukung Ganjar
PPP tetap akan memperjuangkan Sandiaga untuk menjadi cawapres pendamping Ganjar.
PPP tetap akan memperjuangkan Sandiaga untuk menjadi cawapres Ganjar.
Internal Gaduh Soal Sandiaga Batal Jadi Cawapres, PPP Tetap Solid Dukung Ganjar
Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono melakukan pertemuan dengan Sekjen PPP Arwani Thomafi dan seluruh ketua DPW seluruh Indonesia secara virtual pada Selasa (8/8) malam. Dia menegaskan, PPP tetap komitmen mendukung Ganjar Pranowo dan mengusung Sandiaga Uno sebagai cawapres.
Hal itu disampaikan, menyusul adanya pernyataan Wakil Ketua Umum PPP Arsul sani yang mengungkapkan adanya kekhawatiran akar rumput PPP jika Sandiaga Uno tak dipilih menjadi cawapres Ganjar.
“Seluruh pimpinan wilayah menyatakan taat dan patuh serta tegak lurus dengan Plt ketua umum dan tetap komitmen pemperjuangkan keputusan Rapimnas," kata Juru Bicara PPP, Usman M. Tokan, Rabu (9/8).
Dia mengungkapkan, jika para jajaran DPP dan DPW meminta agar Mardiono mengambil langkah-langkah strategis agar tidak ada lagi pengurus partai yang memberikan pernyataan bertentangan dengan kebijakan partai.
"Dengan ini sebagai Juru Bicara PPP saya menyampaikan bahwa pernyataan Mas Arsul Sani hari ini merupakan pendapat pribadi dan bukan pernyataan resmi Partai, kami sangat menyayangkan sikap dan pernyataan seorang mas Arsul," ungkapnya.
Tokan menegaskan, hingga saat ini PPP tetap konsisten memperjuangkan Sandiaga Uno sebagai cawapres Ganjar. Proses itu masih terus dilakukan hingga keputusan final disampaikan oleh PDIP.
"Perjuangan ini masih terus dilakukan sampai ada keputusan yg diambil PDI Perjuangan, syukur-syukur kalau PPP diajak bicara dalam menetapkan calon wapres mas Ganjar," ujarnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani mengungkapkan, jika di internal PPP tengah berkembang kekhawatiran kalau Sandiaga Uno tidak terpilih menjadi cawapres Ganjar Pranowo.
Arsul mengatakan, pembicaraan itu terus berkembang lantaran di internal PPP sendiri sebenarnya dukungannya terhadap figur bacapres itu tidak tunggal.
"Itu memang berkembang sekarang. Saya harus akui itu berkembang. Kenapa kok itu berkembang? Karena kan teman-teman media juga tahu, bahwa di PPP itu jujur saja, yang mendukung Mas Ganjar banyak, yang mendukung Mas Anies juga lumayan banyak, yang mendukung Pak Prabowo juga lumayan banyak," kata Arsul, kepada wartawan, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, dikutip Rabu (9/8).
Arsul menjelaskan bahwa PPP memang merupakan partai yang berbeda dari partai lainnya. Menurutnya, PPP tak bisa dikomandoi agar semua tegak lurus.
"Tapi itu tadi, ini kan berbeda, tidak bisa partai ini dikomando misal 'eh kau harus tegak lurus enggak boleh tengok kanan tengok kiri'. Enggak bisa kalau di PPP. Itu mau dibilang kelemahan ya boleh saja kelemahan," ungkapnya.
Selain itu, pembicaraan yang berkembang tersebut, muncul karena PPP dalam memberikan dukungan ke Bacapres PDIP Ganjar Pranowo tanpa adanya kontrak politik. Terlebih juga di internal partai mulai ada sejumlah pihak mendengar jika Sandiaga Uno tak akan dipilih menjadi cawapres
"Maka berkembang juga, antara lain yang sedang berkemuka adalah itu. Kalau Pak Sandi tidak jadi cawapres itu, harus bagaimana PPP? Kalau pertanyaannya seperti itu, apakah tetap ada koalisi ini atau kemudian itu, kan masih berkembang gitu lho," ujarnya. "Muncul seperti itu kan pasti, kan teman-teman di PPP juga mendengar ada kemungkinan Pak Sandi juga tidak dipilih. Kan begitu, pasti lah," sambung dia.