Jaksa banding vonis Ahok, jangan ada kesan titipan dari penguasa
Jaksa banding vonis Ahok, jangan ada kesan titipan dari penguasa. Fahri Hamzah menyayangkan sikap Kejaksaan yang mengajukan banding atas putusan 2 tahun penjara terhadap Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam kasus penistaan agama.
Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah menyayangkan sikap Kejaksaan yang mengajukan banding atas putusan 2 tahun penjara terhadap Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam kasus penistaan agama. Menurutnya, hal tersebut akan mencederai sistem hukum di Indonesia.
"Menurut saya sih ini bisa menciptakan damage atau kerusakan hukum yang ada di negara kita, Indonesia ini kan negara hukum yang berlandaskan azas dan Undang-Undang jadi ya kejaksaan seharusnya tidak berbuat seperti itu," katanya ketika berbincang dengan merdeka.com di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, (15/5).
Putusan hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara lebih tinggi dari tuntutan Jaksa. Jaksa menuntut 1 tahun dengan 2 tahun percobaan bagi Ahok. Sementara vonis hakim yakni 2 tahun penjara.
Fahri mengharapkan, ada semacam refleksi dan evaluasi secara menyeluruh bagaimana membaca kasus penistaan agama tersebut. "Kita harus lihat nih dari awal aparat hukum dalam mengatasi kasus ini, apakah dulu polisi waktu menerima laporan dari masyarakat dan menetapkan Ahok menjadi tersangka itu betul-betul ikhlas dan profesional? Apakah Jaksa pas terima P21 dari kepolisian itu juga bekerja secara mandiri dan profesional? Ini yang harus dievaluasi proses hukumnya biar enggak menimbulkan stigma buruk di masyarakat," ujarnya.
Fahri juga mengharapkan, kasus ini berjalan sebagaimana mestinya dan sesuai dengan alur hukum. Sehingga tidak menimbulkan opini masyarakat bahwa penegak hukum di Indonesia tidak baik, dengan tindakan Kejaksaan yang akan banding dalam kasus ini.
"Saya kira Kejaksaan harusnya fair lah terhadap kasus ini, jangan menimbulkan kesan kepada masyarakat bahwa dalam kasus ini ada titipan dari penguasa kepada penegak hukum di Indonesia untuk melindungi suatu pihak, kan ini bisa parah sistem hukum di negara kita," kata Fahri.
Fahri juga menegaskan, kalau Kejaksaan melakukan hal seperti itu masyarakat Indonesia menganggap ada orang di balik layar kasus penistaan agama ini. Menurutnya, keputusan Hakim dalam memberikan vonis sudah final dan sudah sesuai dengan azas serta undang-undang yang menjadi dasar hukumnya.
"Ini kan kita malu, melihat keputusan hakim yang sudah final dalam memberikan vonis masih didemo masyarakat, sampai ke luar negeri lagi kan, malu loh kita sebagai negara hukum tapi semacam mundur gini. Hakim dalam memutuskan itu kan ada dasar dan UU nya, bukan datang dari langit, bukan dari khayalan, jadi harus kita hormati keputusan yang diberikan," tutupnya.
Baca juga:
Menag Lukman Saifuddin sebut ada kepentingan di balik kasus Ahok
Menginap di depan Mako Brimob, pendukung Ahok kerap diberi uang
Fahri Hamzah soal pasal penistaan agama: Lemot nih Istana, payah!
MUI prihatin ada yang mau menarik negara asing intervensi hukum RI
Keputusan jaksa ikut banding dalam kasus Ahok dinilai aneh
Pengadilan Tinggi tak jamin penangguhan penahanan Ahok dikabulkan
Sendirian, ibu ini demo Pengadilan Tinggi Jakarta minta Ahok bebas
-
Kapan Amir Hamzah ditangkap? Konon, Amir diduga sedang makan bersama dengan perwakilan Belanda saat kembali ke Sumatra. Saat itu, revolusi sosial sedang berkembang. Sebuah kelompok dari Pemuda Sosialis Indonesia menentang Feodalisme. Akhirnya masa kepemimpinan Amir pun hancur dan ia ditangkap.
-
Apa yang menurut Fahri Hamzah menjadi bukti dari efek persatuan Jokowi dan Prabowo? "Efek persatuan mereka itu luar biasa, telah melahirkan kebijakan-kebijakan yang akan menjadi game changer, perubahan yang punya efek dahsyat pada perekonomian dan masyarakat secara umum," sambungnya.
-
Bagaimana Fahri Hamzah melihat proses bersatunya Jokowi dan Prabowo? "Ini adalah dua tokoh besar. Orang hebat dua-duanya, yang selama ini oleh politik dibuat bertengkar, sekarang kita buat mereka bersatu," tutur Fahri, Minggu (28/1)
-
Bagaimana Ahok terlihat dalam fotonya saat kuliah? Tampak pada foto, Ahok tengah bergaya bersama teman-temannya saat awal masa kuliah di Trisakti.
-
Di mana Amir Hamzah lahir? Masa Kecil Pria dengan nama lengkap Amir Hamzah atau Tengku Amir Hamzah ini lahir di Tanjung Pura, Langkat, Provinsi Sumatra Utara pada 28 Februari 1911.
-
Apa yang dirayakan oleh Ahok dan Puput? Ahok dan Puput merayakan ulang tahun putri mereka dengan acara yang sederhana, namun dekorasi berwarna pink berhasil menciptakan atmosfer yang penuh semangat.