Jangan Sampai Persaingan Airlangga dan Bamsoet Munculkan Partai Baru
Jangan Sampai Persaingan Airlangga dan Bamsoet Munculkan Partai Baru. Putri Ade Komarudin itu melihat persaingan antara pendukung Airlangga dan Bamsoet masih biasa. Dia pun mengungkapkan, bahwa sebenarnya banyak kader yang mau maju sebagai calon ketum beringin selain Airlangga dan Bamsoet.
Politisi muda Partai Golkar, Puteri Anetta Komarudin, berharap persaingan antara Airlangga Hartarto dan Bambang Soesatyo (Bamsoet) tak menciptakan partai baru. Diketahui, persaingan Airlangga Bamsoet makin mencuat jelang Munas.
"Kita sesungguhnya hanya berharap apapun yang mereka ucapkan di media apapun sekarang, apapun yang mereka tunjukan, itu tidak akan menelurkan partai baru lagi. Karena kita tidak perlu partai baru dari Golkar lagi," kau Puteri di Dua Nyonya Restaurant, Jalan Cikini Raya, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (19/9).
-
Bagaimana Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Golkar? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto mengelola potensi konflik di dalam Partai Golkar? Lanjut Dedi, Airlangga juga mampu merawat infrastruktur partai dengan mengelola potensi konflik yang baik.
-
Apa yang diklaim Airlangga sebagai pencapaian Partai Golkar? "Dengan demikian Partai Golkar mengalami kenaikan dan dengan Partai Golkar mengalami kenaikan, Partai Golkar juga yang mendukung Pak Prabowo dan Mas Gibran bisa berkontribusi kepada kemenangan Bapak Prabowo Subianto dan Mas Gibran Rakabuming Raka," tutup Airlangga.
-
Siapa yang menyampaikan keinginan aklamasi untuk Airlangga Hartarto dalam memimpin Golkar? Untuk informasi, kabar adanya keinginan aklamasi dari DPD I dalam penunjukkan Airlangga kembali memimpin Partai Golkar disampaikan Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Lodewijk F. Paulus.
-
Kapan Airlangga menyampaikan klaim dukungan Partai Golkar untuk Prabowo-Gibran? Hal itu disampaikan Airlangga dalam acara buka puasa bersama jajaran Partai Golkar dengan Prabowo-Gibran, di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Jumat (29/3).
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
Putri Ade Komarudin itu melihat persaingan antara pendukung Airlangga dan Bamsoet masih biasa. Dia pun mengungkapkan, bahwa sebenarnya banyak kader yang mau maju sebagai calon ketum beringin selain Airlangga dan Bamsoet.
"Malah kebagi banyak ya, ada yang mendukung Pak Airlangga, ada yang mendukung tokoh-tokoh lain yang mau maju juga. Karena kemarin sudah deklarasikan Pak Ridwan Hisyam, mengatakan mau maju juga gitu," ucapnya.
"Ada juga yang non-blok, mereka tidak mau ikut-ikutan hiruk pikuk ini. Mereka cuma ingin lihat mana nanti calon yang sekiranya pantas untuk menjadi ketua umum," tambah Puteri.
Meski banyak gerbong di Golkar jelang Munas, Puteri menyebut para politisi muda Gokar tetap menjaga persatuan satu sama lain. Dia mengatakan, anak anak muda pro Airlangga dan Bamsoet juga membuat acara bersama.
"Itu sudah ditunjukan teman-teman, karena kemarin pun kubunya Pak Airlangga dan kubunya Pak Bamsoet anak-anak muda di belakang mereka bikin acara bareng," tutur anggota DPR RI 2019-2024 terpilih itu.
Baca juga:
Persaingan Caketum Golkar Airlangga dengan Bamsoet Jangan Didramatisir
Agung Laksono Minta Sekjen PDIP Tak Ikut Obok-Obok Partai Golkar
Kubu Roem Kono: MKGR 'Perjuangan' Organisasi Ilegal
Golkar Mendadak Rotasi Kader di Komisi XI DPR Jelang Pemilihan Anggota BPK
Jelang Pemilihan Calon Anggota BPK, Fraksi Golkar Rotasi Kader di DPR