Jawaban Ganjar saat Ditanya Peluang Andika Perkasa jadi Cawapres
Bakal Capres PDI Perjuangan Ganjar Pranowo menjawab soal peluang mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa menjadi calon wakil presiden.
Bakal Capres PDI Perjuangan Ganjar Pranowo menjawab soal peluang mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa menjadi calon wakil presiden. Menurut Ganjar, peluang Andika masih sama dengan kandidat cawapres lainnya.
"Sama sama, semuanya sama," katanya kepada wartawan di Jati Padang, Pasar Minggu, Jakarta, Minggu (25/5).
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Kenapa Andhika Perkasa mengubah ransum TNI? Kondisi ini membuat Andhika yang pada saat itu menjabat sebagai Pangkostrad merasa gelisah. Ketika jabatannya naik menjadi Kepala Staff Angkatan Darat, Andhika merombak pola konsumsi para prajurit di medan operasi.
-
Bagaimana Andhika Perkasa merancang ransum TNI yang baru? “Saya desain dan saya bandingkan dengan negara maju. Itu ada teorinya. Kilo kalori harus terpenuhi tapi gimana caranya itu tidak terlalu berat yang kita banyakin adalah porsi protein,” tandasnya.
-
Siapa Jenderal TNI yang pernah menjabat KSAD, Panglima ABRI, dan Menhan Indonesia dalam waktu yang bersamaan? Tokoh militer TNI-AD asal Jambi ini merupakan satu-satunya Jenderal yang menjabat KSAD, Panglima ABRI, dan Menhan Indonesia dalam waktu yang bersamaan. Edi Sudrajat, mungkin bagi banyak orang tidak mengetahui siapa sosok dibaliknya.
-
Apa nama penghargaan yang diterima Panglima TNI? Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dianugerahi penghargaan Meritorious Service Medal dari Pemerintah Singapura.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
Namun Ganjar meminta semua pihak bersabar soal tokoh yang akan mendampinginya di Pilpres 2024. Apalagi nantinya bakal ada lagi partai yang bergabung mendukungnya dan berpengaruh pada sosok Cawapres yang akan dipilih.
"Saya minta untuk bersabar karena partai partai yang akan bergabung masih banyak dan masih bernegosiasi," ujarnya.
Bicara soal Cawapres, Ganjar mengungkap sudah ada beberapa nama yang diusulkan kepada Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Gubernur Jawa Tengah ini mempersilakan partai-partai menyampaikan usulannya agar bisa dibahas bersama-sama.
"Beberapa yang kemarin, Bu Bu Mega kita mau usul ini, silakan saja. Maka sebaiknya partai partai yang akan mengusulkan menyampaikan sehingga nanti kita akan bisa bicarakan," katanya.
Menurut Ganjar, tidak ada salahnya mengajukan nama untuk menjadi cawapres. Akan lebih baik jika disampaikan secara langsung.
"Kalau pakai perasaan kan tidak bisa. Saya mau maju loh ya, sebaiknya dia, kan enggak boleh. Sampaikan saja, nanti kalau sudah sampaikan kita akan disclose, kita terbuka dan terus kemudian kita akan tahu ini calonnya," ungkapnya.
Analisis Politik jika Andika jadi Cawapres Ganjar
Sebelumnya, nama mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa masuk dalam kandidat ketua tim sukses atau tim pemenangan nasional Bakal Capres PDIP Ganjar Pranowo. Masuknya nama Ganjar dalam daftar ketua timses bukan tanpa alasan.
Belakangan ini, Andika memang terlihat dekat dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Momen itu terpotret ketika berziarah ke makam Bung Karno pada Rabu (21/6), ia ditelepon langsung oleh Megawati.
Pengamat politik Ujang Komarudin dari Universitas Al-Azhar menilai, peluang Andika menjadi ketua timses lebih besar ketimbang jadi cawapres Ganjar. Sebab, elektabilitas menantu eks Kepala BIN A.M Hendropriyono itu masih kecil.
"Kalau (Andika) menjadi cawapres Ganjar itu ya ngeri ngeri sedap artinya harus punya elektabilitas betul kalau gak punya elektabilitas gak bisa bersaing bisa kalah, ini kan elektabilitasnya gak ada, kalau dipasangkan ya repot, bisa tumbang," kata Ujang lewat pesan suara kepada merdeka.com, Sabtu (24/6).
Sehingga, kata Ujang, Andika lebih realistis bila menjadi ketua tim pemenangan. Menurutnya, mantan Kasad itu sulit bersaing jika dipasangkan dengan Ganjar.
"Jauh gak ada elektabilitasnya, oleh karena itu sulit untuk bisa bersaing kalau ingin menjadi cawapres, syarat utama jadi capres atau cawapres ya harus memiliki elektabilitas yang tinggi," tuturnya.