Jawaban-Jawaban Jokowi Tanggapi 'Sentilan' Prabowo di Debat Capres
Dalam proses debat capres, beberapa kali Jokowi menanggapi pernyataan Prabowo Subianto.
Debat Capres Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto telah berlangsung pada Minggu (17/2) kemarin. Debat kedua capres bertemakan tentang energi, pangan, infrastruktur, sumber daya alam, dan lingkungan hidup.
Dalam proses debat, beberapa kali Jokowi menanggapi pernyataan Prabowo Subianto. Berikut kutipan-kutipan lengkap pernyataan Prabowo Subianto yang ditanggapi Jokowi dalam debat capres:
-
Kenapa Prabowo Subianto begitu rileks menghadapi debat capres? "Beliau sangat rileks, sangat santai menghadapi debat ini, karena kan memang materinya beliau pasti sangat mengetahui dan menguasai ya," Habiburokhman menandasi.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa yang dilakukan Prabowo Subianto sebelum mengikuti debat capres? Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburrokhman mengatakan, sebelum mengikuti debat nanti malam, Prabowo melakukan aktivitas kecil sejak pagi. Seperti olahraga agar fit. "Persiapan Pak Prabowo pagi olahraga dan menjaga suara ya," kata Habiburrokhman kepada awak media di Jakarta, Minggu (7/1).
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Apa yang dibahas Prabowo dan Jokowi saat bertemu? Juru Bicara Menteri Pertahanam Dahnil Anzar Simanjuntak menyebut, pertemuan Prabowo dengan Jokowi untuk koordinasi terkait tugas-tugas pemerintahan. "Koordinasi seperti biasa terkait pemerintahan," kata Dahnil saat dikonfirmasi, Senin (8/7). Dia menjelaskan, koordinasi tugas tersebut mencakup Prabowo sebagai Menteri Pertahanan maupun sebagai Presiden terpilih 2024-2029.
-
Siapa saja yang ikut berdebat di debat capres ketiga? Debat akan menghadirkan seluruh kandidat calon presiden, yaitu Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.
Jokowi: Salah Besar
Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto menilai pembangunan infrastruktur yang selama ini digenjot pemerintah Jokowi dilakukan tanpa pertimbangan yang matang. Prabowo juga menyebut Jokowi dan jajarannya membangun banyak proyek infrastruktur tanpa perencanaan matang dan jelas.
"Saya menghargai niat Pak Jokowi dalam maintenance pembangun infrastruktur. Tapi saya menyampaikan, Tim Pak Jokowi kemungkinan besar kurang efisien, banyak infrastruktur dikerjakan dengan grasu grusu. Kita bangun infrastruktur untuk rakyat, bukan rakyat untuk infrastrukur, seperti di LRT Palembang sepi, Kertajati dan lain-lain," ucap Prabowo dalam debat capres kedua di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2).
Jokowi langsung menanggapi hal tersebut dengan mengatakan, apa yang disampaikan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto dalam debat kedua capres, bahwa pembangunan infrastruktur yang dilakukannya terburu-buru, adalah salah besar. "Kalau tadi Pak Prabowo bilang tanpa feasibility study, salah besar. Karena ini direncanakan lama tentu semua ada," kata Jokowi.
Jokowi menjelaskan, misalnya LRT Palembang atau LRT dan MRT di Jakarta. Menurut Jokowi, semua butuh waktu memindahkan budaya masyarakat. Seperti di negara lain, kata Jokowi, butuh sampai 20 tahun agar rakyat pindah budaya dari bawa kendaraan sendiri menjadi naik transportasi massa.
"Butuh 10 sampai 20 tahun untuk memindahkan budaya itu, artinya kalau masih belum lama, Kertajati tinggal dibangun jalan tol Kertajati-Bandung begitu rampung airport semua dipindahkan ke Kertajati," tutup Jokowi.
Jokowi Sebut Prabowo Tidak Optimis
Prabowo Subianto mengatakan bahwa perkembangan industri 4.0 sangat dasyat. Banyak pekerjaan yang bisa digantikan oleh robot. Prabowo menjelaskan bahwa dengan adanya perkembangan Industri 4.0 sebuah pabrik mobil yang semula memiliki pekerja hingga 15 ribu orang dengan adanya sistem robotik maka saat ini hanya tinggal 50 orang saja.
Indonesia memang harus menyiapkan diri dengan industri 4.0 tersebut. Namun sebelum masuk ke era tersebut, ia mengingatkan bahwa Indonesia harus lebih dulu memikirkan untuk menjamin keterjangkauan harga pangan.
"Jangan dulu membicarakan Industri 4.0 tetapi belum bisa menjamin pangan sendiri dan semua masih impor," kata Prabowo.
Jokowi mengkritisi rivalnya, Prabowo Subianto yang mengkritisi industri 4.0. Dia menyebut, capres nomor urut 02 itu kurang optimis. "Pak Prabowo ke depan ini kurang optimis. Kalau saya melihat, pembangunan sumber daya manusia ini, saya optimis," ucap Jokowi
Dia mencontohkan, bagaimana itu sudah diterapkan dalam pertanian. Di mana ada aplikasi Tanihub, yang disebutnya sebagai tempat para petani untuk memasarkan produknya. "Coba kita lihat produk petani sudah masuk market place TaniHub. Ini petani sudah bisa memasarkan," jelas Jokowi.
Tak Ada Konflik Pembebasan Lahan
Prabowo Subianto mengatakan, perencanaan pembangunan saat ini di Indonesia masih belum melibatkan masyarakat yang terdampak. Akhirnya menyebabkan adanya konflik agraria, perampasan tanah dan benturan dengan kearifan lokal.
Selain itu dia juga menyinggung biaya pembangunan infrastruktur yang berdampak kepada utang negara. Selain itu, mantan Danjen Kopassus juga menyinggung adanya permasalahan ganti-rugi bagi warga yang tanahnya digunakan dalam pembangunan infrastruktur tersebut.
"Tentu infrastruktur harus untuk kepentingan yang besar. Sehingga kita bisa memiliki nilai tambah dari ekonomi kita, bukan beban masyarakat. Membayar utang tersebut merupakan beban kita semua," tegas Prabowo.
Menanggapi pernyataan Prabowo, Jokowi menegaskan, pihaknya telah memerintahkan kepada seluruh pihak swasta maupun BUMN untuk mengalokasikan dana tambahan untuk ganti-rugi. Bahkan, dia memastikan, selama dirinya menjadi Presiden tidak pernah ada kericuhan terkait ganti-rugi lahan.
"Untuk ganti-rugi bisa kita lihat selama 4,5 tahun hampir tidak ada konflik pembebasan lahan. Karena tidak ada ganti-rugi yang ada ganti-untung. Pembebasan lahan itu kecil porsinya kenapa tidak ditingkatkan itu yang saya perintahkan porsi pembebasan lahan diperbesar agar tidak ada konflik," jelas Jokowi.
Jokowi Singgung Lahan Ratusan Ribu Hektar Milik Prabowo
Prabowo Subianto mengkritik pembagian sertifikat tanah yang kerap dilakukan Jokowi. Prabowo menyindir bila apa yang dilakukan Jokowi berdampak pada tiadanya lahan bagi anak-cucu kelak.
Menanggapi hal tersebut Jokowi mengatakan pembagian sertifikat tanah dibagikan kepada rakyat kecil. Jokowi menegaskan jika lahan yang dibagikan bukan lahan yang besar.
Jokowi juga menyindir tentang lahan yang dimiliki Prabowo yang berada di Kalimantan Timur dan Aceh yang luasnya sampai ratusan ribu hektar.
"Saya tahu Pak Prabowo memiliki lahan yang sangat luas di Kalimantan Timur sebesar 220 ribu hektare, juga di Aceh Tengah 120 ribu hektare. Saya hanya ingin menyampaikan bahwa pembagian-pembagian seperti ini tidak dilakukan masa pemerintahan saya," jelas Jokowi.