Jejak Politik Anak-Anak Jokowi
Dua putra Presiden Jokowi berkarir di dunia politik
Dua putra Jokowi berkarir di dunia politik
Jejak Politik Anak-Anak Jokowi
Karir Joko Widodo (Jokowi) dalam dunia politik terbilang moncer. Dia menitinya mulai dari tingkat kepala daerah hingga menjadi presiden.
Tercatat, Jokowi menjabat sebagai Wali Kota Solo di tahun 2005. Usai merampungkan periode pertama kepemimpinannya dengan dibantu oleh wakilnya, FX Hadi Rudyatmo, keduanya kembali terpilih di tahun 2010 dan melanjutkan kepemimpinan di periode kedua.
Di tahun 2012, Jokowi ditugaskan PDIP untuk maju menjadi gubernur DKI Jakarta. Berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama, Jokowi akhirnya terpilih memimpin Ibu Kota.
Belum rampung mengemban tugas sebagai gubernur, Jokowi kemudian terpilih sebagai Presiden pada Pilpres tahun 2014. Saat itu Jokowi berpasangan dengan Jusuf Kalla.
Pada Pilpres 2019, Jokowi kembali maju untuk kedua kalinya. Dia berpasangan dengan Ma'ruf Amin. Kini pasangan presiden dan wakil presiden tersebut memimpin sampai 2024.
Bagaimana dengan karir politik anak-anak Jokowi?
Putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka tercatat mengikuti karir sang Bapak. Dia menapak karir politik sebagai Wali Kota Solo.
Bermula dari hasil survei Juli 2019, perjalanan politiknya dimulai. Dalam survei itu, Gibran dinilai memiliki peluang maju di Pilkada Solo 2020.
Laboratorium Kebijakan Publik Universitas Slamet Riyadi atau Unsri mempublikasikan hasil survei tentang Pilkada Solo.
Dari popularitas, nama Gibran di urutan pertama dengan 90 persen. Disusul dengan Wakil Wali Kota Surakarta Achmad Purnomo.
Dari kategori akseptabilitas, Achmad Purnomo menempati peringkat tertinggi dengan persentase 83 persen, diikuti Gibran dengan persentase 61 persen, dan Teguh dengan 49 persen.
Sejak survei ini muncul, nama Gibran terus digaungkan jadi calon wali kota Solo. Bahkan, relawan pendukung Gibran mulai bermunculan.
Senin 23 September 2019, Gibran mengurus kartu tanda anggota (KTA) untuk syarat pendaftaran bakal calon wali kota dengan mendatangi kantor DPC PDIP Solo di Jalan Hasanudin, Brengosan.
Kamis 24 Oktober, Gibran mendatangi kediaman Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. 12 November, DPP PDIP mengeluarkan surat edaran. Surat itu berisi tentang bagi para calon kepada daerah, diminta mengambil formulir pendaftaran melalui DPD PDIP tingkat provinsi. Surat sakti itu bernomor (SE) Nomor 918/IN/DPP/XI/2019.
Surat itu pun semakin memuluskan langkah politik Gibran maju di Pilkada Solo. Sebab, langkah Gibran sempat terganjal, karena DPC PDIP Solo telah menjatuhkan pilihan kepada Purnomo dan Teguh saat itu.
Langkah Gibran menuju Pilkada Solo kian mulus. Sejumlah parpol bahkan sangat berminat mengusung Gibran. Mulai dari Golkar, Gerindra, PPP, PKB, PKPI dan PSI ingin mendukung Gibran di Pilkada Solo.
PDIP menggelar fit and proper tes untuk kandidat di Pilkada Solo, 10 Februari 2020. Hadir dalam kesempatan itu, Gibran, Achmad Purnomo dan Teguh Prakosa.
Ketiganya tengah berebut rekomendasi agar dicalonkan sebagai wali kota dan wakil wali kota di Pilkada Solo.
PDIP mengumumkan calon kepala daerah yang bakal diusung pada Pilkada 2020, Jumat 17 Juli. Namun sebelum diumumkan, Jokowi mengundang pesaing terberat anaknya Gibran di Pilkada Solo yakni Achmad Purnomo.
Dalam perbincangan itu, Jokowi mengatakan kepada Purnomo, PDIP bakal memberikan tiket Pilkada Solo kepada Gibran.
Dalam Pilkada Kota Solo, Gibran berpasangan dengan Teguh Prakosa. Pengusaha kuliner tersebut akhirnya dilantik sebagai Wali Kota Solo pada 26 Februari 2021.
Kaesang Pangarep
Sementara itu putra bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep juga berkiprah di dunia politik. Partai Solidaritas Indonesia (PSI) resmi menunjuk Kaesang sebagai Ketua Umum PSI. Hal itu pun diawali dengan foto dan video yang diputar lewat layar lebar.
Pengukukan tersebut digelar di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Senin (25/9/2023). Tampak foto Kaesang ditampilkan lengkap dengan tulisan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia. Di atas pentas pun lengkap jajaran petinggi PSI menyambut kedatangannya.
Kaesang tampak mengenakan kemeja kotak-kotak merah saat menyalami seluruh jajaran PSI di atas pentas.
"Memutuskan, menetapkan, satu, pengangkatan saudara Kaesang Pangarep sebagai Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Solidaritas Indonesia periode 2023-2028," kata Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie.
Secara simbolik, Giring Ganesha menyerahkan bunga mawar merah sebagaimana ikon dari PSI.
Keputusan untuk masuk ke dunia politik dikatakan Kaesang terinspirasi oleh ayahnya. Ia pun meminta menyampaikan permohonan izin kepada Jokowi.
"Kepada bapak, saya menyampaikan izin saya mau menempuh jalan saya Pak. Semoga gusti Allah memberkahi jalan yang saya pilih," beber Kaesang.
Kaesang pun lantas mengajak kadernya mengingat sosok Jokowi yang tentunya bukanlah manusia sempurna dalam memimpin negara.
Di kesempatan itu juga, Kaesang juga mengaku terkadang sebal dengan sosok ayahnya apabila di rumah.
"Beliau juga jauh dari kata sempurna apalagi kalau saya sebel kelakuan beliau saat ada di rumah ya bisa bahaya banget dan saya bakal kualat," kelakar dia.
Meskipun demikian, putra bungsu Jokowi itu pun kembali melanjutkan kalau masih ada hal patut dicontoh oleh orang nomor satu di Indonesia. Seperti tidak pernah lelah dalam menjalankan amanat rakyat.
"Obat capek (pak Jokowi) ada bersalaman dengan masyarakat. Vitamin lelahnya adalah senyum kebahagiaan masyarakat yang beliau temui. Susternya kata beliau memutuskan kebijakan yang tepat bagi masyarakat Indonesia," tutur dia.
Menurut dia dengan terjun ke politik adalah salah satu cara yang terbaik bagi anak muda untuk menyelamatkan masa depan. Selain itu juga cara hormat dirinya yang telah dibesarkan kedua orang tuanya.