Jelang Kampanye Akbar, Dharma Pongrekun Sebut Masyarakat Jakarta Jadi Tamu Besar
Dharma menyebut setiap masyarakat yang hadir dalam Kampanye Akbar nanti merupakan tamu besar baginya.
Calon Gubernur (Cagub) dan Calon Wakil Gubernur (Cawagub) DKI Jakarta dari jalur independen nomor urut 2 Dharma Pongrekun dan Kun Wardana mengaku tidak ada tokoh besar selain masyarakat yang hadir dalam Kampanye Akbar pada Sabtu (23/11) mendatang.
Dharma menyebut setiap masyarakat yang hadir dalam Kampanye Akbar nanti merupakan tamu besar baginya. Hal ini disampaikannya saat menghadapi Acara Doa Bersama Pilkada Damai di Polda Metro Jaya pada Kamis (21/11).
- Janji Cagub Jakarta Dharma Pongrekun Atasi Macet dengan Bangun Jalan Layang dalam Tujuh Hari, Tuai Sorotan
- Pernyataan Penutup Dharma Pongrekun di Debat Pilkada Jakarta: Perut Warga Jakarta Harus Kenyang!
- Kampanye Belum Mulai, Bacagub-Bacawagub DKI Kompak Tebar Janji Manis
- Pencalonan Dharma Pongrekun-Kun Wardana, Bawaslu DKI Terima 253 Laporan Pencatutan NIK
“Tokoh besar di sini adalah warga masyarakat Jakarta. Itu yang akan menjadi tokoh besar,” kata Dharma kepada Wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta pada Kamis (21/11).
Dia juga mengajak masyarakat Jakarta untuk berpartisipasi dalam kampanye akbar Pilkada Jakarta yang akan diselenggarakan pada Sabtu mendatang.
“Seluruh warga Jakarta yang memang ikhlas untuk hadir, kami persilahkan, termasuk kawan kawan wartawan silahkan,” ujarnya.
Sebelumnya Dharma mengaku strateginya dalam menjaga Pilkada Damai adalah dengan takut akan Tuhan.
“Komitmennya takut sama Tuhan aja. Kalau kita sudah takut sama Tuhan, selesai semuanya. Jangan takut manusia lah ya, karena kalau takut manusia, satu diimingi sama yang lain, hal-hal yang manis-manis tapi hasilnya pahit, atau diintimidasi,” pungkas Dharma.
Dia kemudian mengimbau agar ajang Pilkada dapat dilaksanakan dengan aman dan adil dan tidak menjadi celah perebutan kekuasaan sehingga melupakan tugas utama yakni memperjuangkan hak rakyat.
“Jangan sampai ajang-ajang demokrasi ini menjadi ajang di mana perebutan kekuasaan untuk tujuan yang bukan untuk kepentingan rakyat. Itu saja yang terpenting,” kata Dharma.
Reporter Magang : Maria Hermina Kristin