Jelang Pilkada serentak, BI Purwokerto belum ada persiapan khusus
Jelang Pilkada serentak, BI Purwokerto belum ada persiapan khusus. Saat ini di wilayah Eks Karesidenan Banyumas, setidaknya ada dua kabupaten yang akan menyelenggarakan pilkada serentak, yakni Cilacap dan Banjarnegara.
Pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak yang akan berlangsung pada tahun 2017 tinggal sedikit lagi. Meski begitu Kantor Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto mengaku tidak melakukan persiapan khusus. Padahal, saat ini di wilayah Eks Karesidenan Banyumas, setidaknya ada dua kabupaten yang akan menyelenggarakan pilkada serentak, yakni Cilacap dan Banjarnegara.
"Berkaca pada penyelenggaraan serupa yang dilakukan secara nasional pada pemilihan legislatif dan pemilihan Presiden memang ada peningkatan penukaran uang tunai. Tetapi jumlah penarikan dan penukarannya tidak terlalu signifikan dibanding lebaran," ujar Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto, Ramdan Deny Prakoso, Selasa (27/9).
Ia mengemukakan, saat Lebaran penukaran dan penarikan uang tunai bisa mencapai enam hingga 10 kali jumlahnya dibanding hari biasa. Kemudian, untuk natal dan tahun baru cukup tinggi namun dibawah jumlahnya masih dibawah lebaran. "Kemudian penukaran yang juga agak tinggi saat liburan anak sekolah. Saat pilkada, tidak terlalu signifikan meskipun ada kenaikan penggunaan uang tunai," ucapnya.
Dengan demikian, ia melanjutkan jumlah penukaran tidak mengkhawatirkan. Ia membandingkan, di saat musim Lebaran, pihaknya harus mengambil uang ke Semarang untuk memenuhi kebutuhan penukaran uang untuk wilayah Eks Karesidenan Banyumas.
"Kalau Lebaran bisa ambil uang empat hingga lima kali untuk siapkan Rp 3,5 triliun guna penukaran dan jumlah itu belum termasuk stok. Bahkan, kalau di Semarang tidak ada harus mengambilnya ke Jakarta," jelasnya.
Kondisi tersebut, jelasnya, tidak terjadi pada saat libur natal dan tahun baru, apalagi pilkada. Sementara itu, terkait peredaran uang palsu saat pilkada, pihaknya belum melihat adanya hubungan signifikan.
"Ada tidak adanya pilkada tetap digencarkan kewaspadaan terhadap peredaran uang palsu. Kalau saat ini, kami juga belum menemukan adanya data yang menunjukkan korelasi penyelenggaraan pilkada dengan meningkatnya peredaran uang palsu di masyarakat," jelasnya.
Meski begitu, ia mengemukakan dibanding tahun 2015, peredaran uang palsu di Banyumas sudah menurun. Namun, Ramdan mengemukakan, kondisi tersebut perlu disikapi secara khusus. "Kondisi ini bisa jadi karena masih ada uang palsu yang disimpan dan belum diedarkan," ucapnya.