Jika disahkan, PPP kubu Djan Faridz jamin pendukung kubu Romi aman
Kubu Muktamar Jakarta akan mengajak rekonsiliasi semua pihak di PPP demi kemenangan di pemilu 2019 mendatang.
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kubu Djan Faridz telah mendapatkan kepastian dari Kemenkum HAM yang akan mencabut SK Kepengurusan PPP kubu Romahurmuziy. Lalu, apa langkah selanjutnya dari PPP hasil Muktamar Jakarta ini?
Sekretaris Jenderal PPP kubu Djan Faridz, Dimyati Natakusumah menyatakan pihaknya akan melakukan upaya rekonsiliasi dengan kubu Romi. Hal itu harus dilakukan demi memenangkan Partai Kabah di Pemilu 2019.
"Kita mau rekonsiliasi dengan muktamar Bandung, Surabaya, kita menjadi satu PPP, kuat di 2019 menang saya yakin seperti PDIP (menang Pilkada) dulu," kata Dimyati di Kemenkum HAM, Jakarta, Senin (4/1).
Dimyati berjanji bahwa kubu Djan Faridz akan merangkul kubu Romi. Sehingga nantinya tidak akan ada Pergantian Antar Waktu (PAW) bagi anggota Fraksi PPP maupun pemecatan dari Keanggotaan partai.
"Kita dialog, buat pakta integritas. Nanti tak ada PAW, pemecatan," katanya.
Saat ditanya, apabila kubu Romi menolak upaya damai itu, Dimyati mengaku tidak mempermasalahkannya. Pasalnya, PPP kubu Djan Faridz akan merangkul partai-partai baru seperti Partai Idaman pimpinan Raja Dangdut Rhoma Irama.
"Tidak apa-apa, banyak partai baru, ada partai Idaman, ada partai baru lainnya," ujarnya.