Jiwa besar Cagub-Cawagub bikin ronde pertama Pilgub DKI damai
Jiwa besar Cagub-Cawagub bikin ronde pertama Pilgub DKI Jakarta damai. Pilkada DKI Jakarta yang diprediksi panas dan berpotensi ricuh, ternyata berujung damai. Aneka bola panas dan hoax di media sosial yang ditakutkan ternyata tak terbukti. Sikap Agus, Anies dan Ahok menghadapi putaran pertama layak diapresiasi.
Warga Jakarta telah memilih Cagub dan Cawagub DKI Jakarta kemarin, Rabu (15/2). Di berbagai quick count, pasangan nomor 2 Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saifuh Hidayat dan nomor 3 Anies Baswedan-Sandiaga Uno, lolos ke putaran kedua. Sementara paslon 1 Agus Yudhoyono dan Sylviana Murni mendapat nomor buncit.
Jalannya Pilkada DKI Jakarta berjalan lancar. Nyaris tak ada insiden yang berarti.
Pilkada DKI Jakarta yang diprediksi panas dan berpotensi ricuh, ternyata berujung damai. Aneka bola panas dan hoax di media sosial yang ditakutkan ternyata tak terbukti.
"Suasana seluruh Indonesia belum ada laporan tentang kekerasan. Kita apresiasi ini sangat luar biasa. Tidak seperti pemilu di negara seperti Filipina, Kamboja, dan Pakistan. Sekali lagi kita apresiasi luar biasa ini," ujar Wapres Jusuf Kalla di rumah dinasnya di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat.
Meskipun, kata JK sapaan Jusuf Kalla, perang di dunia maya masih terus bergulir. Namun, hal itu hanya di dunia maya saja.
"Ini demokrasi yang baik kita berjalan begini, boleh ribut di medsos boleh ribut di media, tapi di lapangan kan baik-baik aja. Jadi itu akan menjadikan ini akan optimis keadaan di Indonesia," katanya.
Para Cagub-Cawagub pun layak diapresiasi. Tak ada yang mengeluarkan pernyataan provokatif atau membuat panas suasana setelah proses pencoblosan dan hitung cepat.
Anies Baswedan berharap hingga akhir Pilkada DKI bisa berjalan tertib. Sehingga, dikatakan Anies, bisa membuktikan kematangan demokrasi kepada dunia.
"Ini masih panjang, semoga bisa tertib. Insya Allah akan menunjukkan kepada dunia kematangan demokrasinya yang bisa jadi contoh," kata Anies Baswedan.
Sementara itu, sang wakil, Sandiaga Uno menilai, Pilkada DKI Jakarta kali ini merupakan sebuah etalase politik sejuk dan dirinya bangga bisa menjadi bagian dari proses demokrasi ini.
"Pekerjaan ini belum usai. Kita juga harus merajut apa yang pernah terkoyak, memungut apa yang pernah tercecer. Mari kita maju bersama," ucap Sandi.
Ahok juga mengaku sudah memprediksi akan dua putaran. Dia tidak bicara soal cara mengalahkan pasangan lawan. Ahok mengaku hanya ingin kembali bekerja.
"Kayaknya enggak ada pasangan yang berhasil raih 50 persen plus. Saya orang kerja enggak pikir strategi, kalau strategi urusan partai politik dan tim pemenangan. Saya maunya kerja saja," ujar Ahok.
Agus Yudhoyono pun menunjukkan kebesaran jiwanya. Dia mengakui kekalahan dalam pertarungan Pilgub DKI 2017.
"Secara ksatria, dan dengan lapang dada, saya menerima kekalahan saya dalam pemilihan gubernur DKI Jakarta. Sekali lagi, secara ksatria dan dengan lapang dada, saya menerima kekalahan saya dalam pemilihan gubernur DKI Jakarta," kata Agus.
Tidak hanya itu, Agus juga mengucapkan selamat kepada calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat dan calon Gubernur dan Wakil Gubernur nomor urut tiga Anies Baswedan dan Sandiaga Uno. Suaranya bergetar ketika Agus mengaku sudah mengucapkan selamat kepada Ahok.
"Saya sudah telepon langsung Bapak Basuki. Saya juga sudah coba hubungi Bapak Anies dan Bapak Sandi, cuma mungkin beliau masih ada kegiatan. Sekali lagi tujuan kami hubungi beliau untuk secara langsung ucapkan selamat atas capaian mereka berdua," ujar Agus di Wisma Proklamasi.
Agus mendoakan, siapapun yang terpilih menjadi gubernur dan wakil gubernur terpilih, kelak bisa sukses dalam menjalankan tugasnya. Agus menyampaikan pesan khusus pada Ahok-Djarot maupun Anies-Sandiaga.
"Saya juga berharap bapak-bapak bisa memimpin rakyat secara adil dan bijaksana, penuh cinta dan kasih sayang kepada rakyatnya," ucap Agus.
Semoga sikap ksatria para kandidat ini bisa diikuti para pendukungnya di putaran kedua nanti.