JK dinilai punya masa lalu buruk, tak cocok jadi cawapres Jokowi
JK pernah menjadi bagian dari pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Sejumlah nama sudah beredar dan digadang-gadang bakal menjadi cawapres pendamping Jokowi di Pilpres Juli nanti. Salah satunya, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla .
Namun wacana duet Jokowi - JK dinilai sulit terjadi. Sebab, JK dinilai punya historis yang buruk dengan PDIP sebagai pengusung Jokowi .
Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) Boni Hargen menilai, sebaiknya PDIP tidak memasangkan Jokowi dan JK sebagai capres-cawapres. Ada beberapa hal yang menguatkan usulannya ini.
"Saya melihat ada tiga hal mengapa jangan JK yang harus dipasangkan dengan Jokowi ," kata Boni dalam pesan singkat, Senin (14/4).
Pertama, Boni menjelaskan, JK pernah menjadi bagian dari pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono . Menurut dia, ketika JK menjabat wakil presiden, PDIP babak belur digebuk.
"Dibongkar semua dan sasarannya kader PDIP ," tutur Boni.
Topik pilihan: Quick Count Pemilu 2014 | Koalisi Pilpres 2014
-
Kenapa Ridwan Kamil menemui Jusuf Kalla? “Beliau kan orang pintar ya dan penuh dengan pengalaman, arif, bijaksana. Sehingga saya perlu mendapatkan arahan, wejangannya dari beliau,” sambungnya.
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Kapan Jokowi memanggil Kapolri dan Jaksa Agung? "Sudah saya panggil tadi," kata Presiden Jokowi saat diwawancarai di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (27/5).
-
Apa usulan PKS untuk Presiden Jokowi terkait capres 2024? Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi atau Habib Aboe mengusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang bakal capres Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto untuk makan siang di Istana Kepresidenan.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
Apalagi, dia menambahkan, saat JK menjadi wapres, posisi PDIP adalah oposisi. Sehingga ia menilai motivasi JK ingin menjadi cawapres Jokowi dicurigai untuk mencari kekuasaan.
Berikutnya, Boni menyebut, bahwa perusahaan yang bernaung di Kalla Grup, itu membesar ketika JK menjabat wapres dan ketua umum Partai Golkar . Boni khawatir ketika nanti JK jadi wapres bisa lebih dominan dari presidennya.
"Ini (dikhawatirkan) bisa jadi lebih dominan dari presiden," kata Boni.
Terakhir, Boni menegaskan bahwa JK masih resmi sebagai petinggi Partai Golkar . Karenanya, ia curiga dengan JK ingin jadi cawapres bisa menjadi pintu masuk Golkar ke dalam kekuasaan.
"Saya kira Golkar perlu belajar jadi oposisi," sebut dia.
Selain itu, lanjut Boni, kalau PDIP mempertimbangkan karakter Jokowi yang benar-benar tulus yang berorientasi kerja, maka JK tidak pantas dijadikan cawapres Jokowi .
Baca juga:
Usai bertemu Jokowi, komunikasi PKB dan PDIP kian mantap
Plus minus JK jadi cawapres Jokowi
Jokowi sibuk jadi Capres, Tanah Abang macet lagi
Ini sosok yang tepat cawapres pendamping Jokowi
Jokowi perintahkan dinas cegah duplikasi anggaran