JK, Ical, Akbar, Priyo Budi & Muladi dinilai bisa selamatkan Golkar
Ada tujuh kader Golkar yang dinilai berpengaruh menyelamatkan dualisme.
Di tengah terpuruknya nasib Partai Golongan Karya (Golkar), sejumlah nama dianggap memiliki kapasitas besar untuk menyelamatkan partai berlambang pohon beringin itu. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) terhadap 500 responden, ada tujuh kader Golkar berpengaruh menyelamatkan dualisme.
Tujuh tokoh yang dimaksud yaitu Wakil Presiden Jusuf Kalla dengan presentasi 21,60, mantan Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie (Ical) dengan perolehan presentasi 20 persen, mantan Ketua Umum Golkar Akbar Tandjung 17,60 persen, Priyo Budi Santoso memperoleh presentasi 16 persen dan Muladi 2,40 persen.
"Agung Laksono 0,40 persen dan terakhir Hajriyanto Thohari dengan presentase 0,40 persen," kata Juru Bicara KedaiKOPI, Hendro Satrio dalam acara peluncuran hasil survei calon ketua umum Golkar di Resto Dua Nyonya, Cikini, Jakarta, Kamis (3/3).
Survei ini dilakukan kepada responden yang tersebar secara prorosional di seluruh Indonesia. Responden adalah pengguna telepon yang dipilih secara acak menggunakan metode sampel acak sistematis. Komposisi responden di setiap daerah mempertimbangkan proporsi antar jumlah penduduk di setiap daerah.
Survei ini menggunakan margin error (MoE) kurang lebih 4,38 pada tingkat kepercayaan 9,5 persen. Proses pengumpulan data dilaksanakan pada tanggal 29 Februari sampai 1 Maret 2016 melalui wawancara via telepon dan menggunakan kuesioner terstruktur. Responden pemilih 17 tahun ke atas dan sudah menikah ketika survei dilakukan.
Sebelumnya, Juru bicara Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) Hendro Satrio mengatakan Partai Golkar tidak memiliki tokoh sentral sehingga dengan mudah digoyah. Selain itu, perseteruan yang terjadi selama ini juga dipicu oleh tidak adanya tokoh central tersebut.
"Tidak punya tokoh central makanya bisa digoyah, berbeda dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) kan ada Megawati Soekarno Putri, Partai Gerindra ada Prabowo Subianto, Partai Demokrat ada susilo Bambang Yudhoyono, dan Partai Hanura ada Wiranto," jelas Hendro dalam acara Peluncuran Survei Calon Ketua Umum Golkar di Resto Dua Nyonya, Cikini, Jakarta, Kamis (3/3).
Baca juga:
Golkar dinilai tak ada tokoh sentral kayak PDIP, Demokrat & Gerindra
Ini syarat ketua umum Golkar versi ICW
Rawan bagi-bagi uang, Munas Golkar harus diawasi KPK
Ironi Ical, menang di hukum, kalah dalam politik
Yusril sebut masalah Golkar selesai asal semua mau bersabar
Survei KedaiKOPI: Setnov dan Priyo Budi terpopuler jadi ketum Golkar
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Bagaimana Golkar merespon wacana Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Golkar merespons wacana Ridwan Kamil bersedia maju di Pilkada DKI Jakarta karena berasumsi eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan tidak akan maju lagi sebagai calon gubernur. Saat itu, Anies merupakan capres yang berkontestasi di Pilpres 2024. Oleh karena itu, Golkar memberikan penugasan kepada Ridwan Kamil untuk maju di Jakarta dan Jawa Barat.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kapan Golkar akan menyelesaikan penyusunan koalisi untuk Pilgub Banten? Airlangga menyebut partainya masih menyusun koalisi untuk Pilkada Banten 2024."Nanti kita susun," ucap dia.
-
Bagaimana seharusnya kegiatan kepemudaan Partai Golkar dilakukan? Ilham menambahkan, acara diskusi merupakan jiwa kader Golkar di semua tingkatan. Ia mengapresiasi kegiatan diskusi yang digelar oleh para pemuda Partai Golkar. Namun, Ilham mengingatkan, setiap kegiatan kepemudaan Partai Golkar seharusnya diketahui dan mendapatkan izin dari pengurus DPP Partai Golkar.
-
Siapa yang mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar? Presiden terpilih periode 2024-2029 sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar atas kerja keras memenangkan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.