Jokowi akhirnya copot para pembuat gaduh di kabinet
Tak tanggung-tanggung, Jokowi mengubah komposisi 12 menteri dan satu kepala lembaga
Misteri perombakan kabinet jilid II akhirnya terjawab sudah. Isu reshuffle sudah berhembus kencang sejak satu tahun belakangan.
Presiden Jokowi siang kemarin mengumumkan formasi baru di kabinet kerjanya. Tak tanggung-tanggung, dia mengubah komposisi 12 menteri dan satu kepala lembaga.
Sebelum reshuffle ini digelar, banyak permintaan agar Jokowi mengganti menteri-menterinya yang berbuat gaduh. Tak sedikit, para menteri saling serang, saling lapor polisi, bahkan tak jerang perang di media.
Yak, pada reshuffle jilid II ini setidaknya ada 4 menteri pembuat gaduh yang ditendang oleh Jokowi. Berikut para menteri yang dinilai buat gaduh selama menjabat di kabinet kerja, dihimpun merdeka.com, Kamis (27/7):
-
Kapan reshuffle kabinet menteri dan wakil menteri dilakukan? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri Senin (17/7) hari ini.
-
Apa yang sedang dilakukan Prabowo terkait susunan kabinet? Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, membenarkan bahwa sampai saat ini Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin belum pernah diundang saat menbahas susunan kabinet. Sebab, Dasco menegaskan, untuk menyusun kabinet merupakan hak prerogatif Presiden terpilih Prabowo Subianto. "Jadi memang yang namanya susunan menteri itu sebagai hak prerogatif presiden terpilih yang melakukan simulasi-simulasi," kata Dasco, saat diwawancarai di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Sabtu, (14/9).
-
Apa yang mungkin diberikan Jokowi untuk Kabinet Prabowo? Tak hanya memberikan pendapat, mantan Wali Kota Solo tersebut juga bisa memberikan usulan nama untuk kabinet mendatang.
-
Apa yang terjadi di Bukber Kabinet Jokowi? Bukber Kabinet Jokowi Tak Dihadiri Semua Menteri 01 & 03, Sri Mulyani: Sangat Terbatas
-
Bagaimana Prabowo dinilai akan meneruskan pemerintahan Jokowi? Sebagai menteri Presiden Jokowi, Prabowo kerap ikut rapat. Sehingga, Prabowo dinilai tinggal meneruskan pemerintahan Presiden Jokowi-Ma'rufA Amin.
-
Apa tanggapan Jokowi soal rencana Prabowo menambah jumlah Kementerian? Jokowi mengaku tak memberi masukan kepada Prabowo soal penambahan kementerian.
Rizal Ramli
Baru menjabat Menteri Koordinator bidang Kemaritiman selama 11 bulan di reshuffle jilid I, Rizal Ramli kembali dicopot Presiden Jokowi. Rizal diketahui kerap berseberangan dengan sesama menteri.
Sebut saja dengan Menteri ESDM Sudirman Said. Hal ini berawal dari proyek listrik 35 megawatt.
Rizal sebut proyek tersebut tak mungkin terealisasikan. Bahkan dia juga menyerang Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) soal isu ini.
Begitu juga dengan proyek eksplorasi gas di blok Masela, Maluku Selatan. Rizal memilih skema onshore yakni di darat. Sementara Sudirman ingin melalui terapung di laut atau offshore.
Karena kasus ini, keduanya perang urat syaraf di media. Berbagai kalangan mengkritik perseteruan ini. Sebab, perdebatan antar menteri harusnya terjadi di rapat kabinet, bukan media.
Ignasius Jonan
Ignasius Jonan tak kalah kerap bikin gaduh. Salah satunya, soal hukuman yang diberikan Kemenhub kepada Lion Air. Bahkan Jonan sempat berseteru dengan pemilik Lion Air yang juga anggota Dewan Pertimbangan Presiden Rusdi Kirana.
Perseteruan bermula ketika Jonan menolak pembangunan bandara Lebak. Menurut dia, itu hanya untuk kepentingan Rusdi Kirana.
Tak terima namanya disebut, Rusdi mengancam akan mensomasi Jonan. Kasus ini berakhir damai, karena Jonan akhirnya meminta maaf.
Tidak cuma itu, perseteruan Lion Air dan Jonan juga pernah sampai ke ranah hukum. Awalnya Kemenhub memberikan sanksi pembekuan izin Ground Handling Lion Grup di Bandara Soekarno Hatta Jakarta. Tak terima disanksi, Lion Air akhirnya melaporkan Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub ke polisi.
Selanjutnya, perseteruan terjadi antara Jonan dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono. Hal ini menyangkut macet yang terjadi di pintu tol Brebes Timur saat Lebaran Juli lalu.
Macet ini mengakibatkan 17 orang tewas, tak tertangani karena macet total hingga seharian penuh. Jonan menyalahkan Basuki yang tak menyiapkan infrastruktur dengan baik. Sementara Basuki tak mau meladeni, dia lebih memilih komentar bahwa penanganan macet harus dilakukan bersama.
Yuddy Chrisnandi
Yuddy Chrisnandi salah satu menteri yang paling sering berbuat gaduh. Misalnya, ketika Kemnenpan RB melakukan penilaian terhadap kinerja kementerian dan lembaga pemerintah.
Penilaian ini bikin seisi kabinet 'teriak'. Tak terima dinilai oleh Kementerian yang dipimpin Yuddy. Sebab, yang berhak menilai kinerja kementerian hanyalah Presiden Joko Widodo.
Selanjutnya, Yuddy pernah juga berseteru dengan seorang guru honorer asal Brebes, Jawa Tengah. Yuddy bahkan melaporkan guru itu karena dirasa mengirim SMS bernada mengancam. Meski akhirnya laporan dicabut dan damai.
Kegaduhan lainnya, surat edaran Yuddy yang melarang para pejabat menggunakan mobil dinas untuk mudik Lebaran. Namun rupanya, Yuddy sendiri menggunakan mobil dinas untuk mudik.
Karena ini Yuddy kembali menjadi sorotan publik. Bahkan NasDem secara terang-terangan meminta Yuddy dicopot karena tidak konsisten dan tidak sesuai dengan Nawa Cita Jokowi.
Sudirman Said
Selain terlibat keributan dengan Rizal Ramli. Sudirman Said juga sempat membuat politik heboh dengan perseteruannya bersama Mantan Ketua DPR Setya Novanto.
Saat itu, Sudirman melempar isu, ada orang penting di DPR yang mencatut nama presiden soal kasus perpanjangan kontrak Freeport. Sudirman pun melaporkan bukti rekaman itu kepada Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD). Belakangan diketahui orang itu adalah Ketua DPR Setya Novanto.
Akibat kasus ini, Setya Novanto mundur dari jabatannya sebagai Ketua DPR. Kasus yang dikenal dengan 'Papa Minta Saham' tersebut juga berakhir tak berujung. Kejaksaan Agung tak mampu membuktikan ada perbuatan jahat yang dilakukan Setya Novanto dalam saham Freeport seperti yang dituduhkan Sudirman.
Setya Novanto kemudian terpilih menjadi ketua umum Golkar. Setya Novanto membawa Golkar bergabung dengan pemerintahan Jokowi-JK. Hanya selang tiga bulan Setya Novanto jadi ketua umum Golkar, Sudirman Said dicopot jadi menteri ESDM.