Jokowi batal lantik BG dan tunjuk Badrodin, win-win solution?
Keputusan Jokowi dinilai Ray akan menimbulkan masalah baru.
Presiden Joko Widodo akhirnya bersikap soal polemik pencalonan Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri. Dalam jumpa persennya selama lebih kurang 5 menit, Jokowi, sapaannya, memutuskan membatalkan pelantikan Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri.
Sebagai pengganti Komjen Budi, Jokowi mencalonkan nama baru. Jokowi memilih Komjen Badrodin Haiti yang selama ini menjabat Wakapolri sekaligus Plt Polri.
Pengamat politik, Ray Rangkuti menilai keputusan Jokowi ini belum memuaskan.
"Sebab, kalau sejak dari awal beliau ambil langkah ini, kan tidak perlu seribut ini dan sepanjang ini ributnya. Ini kan bisa menurunkan wibawa beliau. Apalagi toh akhirnya keputusan dia tidak melantik sudah pernah diserukan banyak orang sebelum dia memutuskan memilih dan menyerahkan ke DPR," kata Ray saat dihubungi merdeka.com, Rabu (18/2).
Yang membuat semakin salah, lanjut Ray, saat ini posisi Budi secara hukum sudah cukup kuat. Seperti diketahui, Hakim Sarpin pada Senin kemarin sudah memutuskan status tersangka pada Budi Gunawan tidak sah.
"Kalau memang akhirnya keputusan ini yang diambil, harusnya sebelum praperadilan, jadi alasannya lebih kuat. Kalau sekarang justru jadi lucu karena secara hukum sudah kuat," tambahnya.
Soal penunjukan Komjen Badrodin pun dia nilai tak akan membawa pengaruh yang cukup baik polemik Polri dan KPK. Dia ragu keputusan Jokowi itu justru akan mendatangkan masalah baru.
"Aneh juga penunjukan Badrodin, sebab dia termasuk bagian yang dikaitkan dengan rekening gendut. Tiga pekan terakhir, kita juga lihat Badrodin tidak bisa kendalikan kepolisian. Karena itu saya ragu Badrodin ini akan menjadi masalah lanjutan bagi Jokowi," tambahnya.
Dia berharap Jokowi belajar dari masalah ini untuk keputusan-keputusan penting ke depannya. "Saya merasa keputusan ini hanya akan menyimpan persoalan baru. Tapi ya saya hanya saranan Jokowi banyak belajar mengelola isu jadi pelajaran penting, apalagi kalau akhirnya keputusan dia yang sebenarnya sudah disuarakan masyarakat," pungkasnya.