Jokowi Berulang Kali Minta Maaf Jelang Pensiun, Istana: Itu Sikap Kerendahan Hati
Menurut Istana, Jokowi berani meminta maaf atas kekurangan selama dirinya memimpin Indonesia selama sepuluh tahun.
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Yusuf Permana mengatakan, permintaan maaf yang disampaikan Presiden Joko Widodo atau Jokowi kepada masyarakat menjelang pensiun, menunjukkan sikap kerendahan hati. Menurut dia, Jokowi berani meminta maaf atas kekurangan selama dirinya memimpin Indonesia selama sepuluh tahun.
"Presiden Joko Widodo telah menunjukkan sikap kerendahan hati dan keberanian untuk meminta maaf secara langsung atas kekurang sempurnaan selama masa jabatannya," kata Yusuf kepada wartawan, Jumat (4/10).
Total sudah sembilan kali Jokowi meminta maaf secara langsung kepada masyarakat di sela-sela kunjungan kerjanya ke daerah. Yusuf menilai serangkaian permohonan maaf yang disampaikan Jokowi menunjukkan keseriusan dalam refleksi atas kebijakan yang telah dijalankan.
Yusuf menyampaikan, Jokowi telah menunjukkan integritas, kenegarawanan, dan kepedulian yang mendalam terhadap tanggung jawab yang diemban sebagai kepala negara. Selain itu, kata dia, permintaan maaf Jokowi juga mencerminkan hubungan langsung dengan rakyat dan menunjukkan rasa empati.
"Itu adalah komitmen beliau terhadap prinsip transparansi dan akuntabilitas yang kuat dalam kepemimpinannya," ujar Yusuf.
Sejumlah momen Jokowi meminta maaf kepada masyarakat secara langsung di antaranya saat mengunjungi Pasar Soponyono, Kota Surabaya, Jawa Timur, Jumat (6/9). Dia juga berpamitan kepada masyarakat yang hadir.
Jokowi menyampaikan masa jabatannya sebagai Presiden Republik Indonesia akan berakhir pada 20 Oktober 2024 nanti. Dia meminta maaf kepada masyarakat apabila ada hal-hal yang salah selama dirinya menjadi presiden.
"Karena nanti bulan depan tanggal 20 Oktober saya purnatugas, saya mohon pamit. Saya ingin mohon pamit dan mohon maaf, _pangapunten_ kalau ada hal-hal yang kurang berkenan di hati Bapak, Ibu semuanya. Saya rasa itu, terima kasih," jelas Jokowi dengan memakai megafon agar bisa didengar masyarakat.
Terakhir, Jokowi kembali meminta maaf kepada masyarakat apabila selama 10 tahun menjabat sebagai presiden ada kesalahan dan kebijakan yang kurang berkenan. Hal ini disampaikan Jokowi saat menyapa masyarakat di Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (3/10) kemarin.
"Pada kesempatan yang baik ini saya ingin mohon pamit dan mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat kabupaten Alor, karena saya manusia tidak sempurna penuh dengan kekurangan penuh dengan kekhilafan," ucapnya.
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo mulai menjabat sejak 20 Oktober 2014. Saat Pilpres tersebut, Jokowi terpilih sebagai presiden bersama pasangannya, Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Dalam Pilpres 2019, Jokowi kembali terpilih untuk masa jabatannya yang kedua. Kali ini, Presiden Joko Widodo didampingi oleh Wakil Presiden K.H. Ma’ruf Amin. Keduanya dilantik pada 20 Oktober 2019 untuk masa jabatan hingga 20 Oktober 2024.
Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan dilantik sebagai presiden dan wakil presiden pada 20 Oktober 2024. Prabowo dan Gibran berhasil memenangi Pilpres 2024.