Jokowi ke Bupati se-Indonesia: Ngerti perubahan tidak?
Presiden Joko Widodo mengatakan saat ini perubahan sangat cepat terjadi. Dia mencontohkan, perubahan di dunia internet yang begitu cepat mengalami perubahan. Hal ini disampaikan Jokowi saat membuka Rapat Kerja Nasional Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) di Jakarta Convention Center (JCC).
Presiden Joko Widodo mengatakan saat ini perubahan sangat cepat terjadi. Dia mencontohkan, perubahan di dunia internet yang begitu cepat mengalami perubahan. Hal ini disampaikan Jokowi saat membuka Rapat Kerja Nasional Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (19/7).
Setelah menyampaikan soal perubahan yang begitu cepat terjadi itu, Jokowi bingung melihat para Bupati yang hadir dalam acara tersebut hanya diam ketika ia berbicara. Jokowi lantas berkelakar ke para Bupati.
"Saudara-saudara ini diam, membayangkan perubahan atau diem bingung apa yang harus dilakukan?" kata Jokowi.
Jokowi mengatakan para Bupati seharusnya dapat mengantisipasi perubahan yang begitu cepat dengan drastis, yaitu dengan mengikutinya bukan justru terjebak pada kebiasaan lama. Kepala Negara mencontohkan, masih menemukan banyaknya di daerah yang mengeluhkan susahnya mengeluarkan izin ke masyarakat. Padahal, lanjut Jokowi, untuk mengeluarkan izin tertentu hanya cukup dengan hitungan jam bukan malah sampai berhari-hari bahkan sampai berbulan-bulan.
"Perubahan seperti inilah yang terus kita antisipasi. Saya masih dengar misalnya izin di daerah masih berbulan-bulan. Ini bupatinya ngerti perubahan atau tidak? Bahwa dunia sudah berubah cepat sekali. Izin itu bisa jam. Cuma hari. Hari pun tidak boleh lebih dari tujuh hari. Itu namanya seminggu," katanya.
Menurut Jokowi, para Bupati seharusnya dapat meninggalkan kebiasaan lama yang tak produktif. Apabila tidak, Jokowi meyakini Indonesia akan tertinggal jauh dari negara-negara lain.
"Jangan kita terjebak di dalam hal yang linear, yang tidak berani melakukan terobosan untuk sebuah perubahan. Kalau tidak, kita ditinggal," tegasnya.