Jokowi: Masalah Jakarta Sedikit Demi Sedikit Mulai Terselesaikan
Masalah kemacetan Jakarta sudah diminimalisir berkat pembagunan MRT, LRT, kereta bandara hingga kereta cepat Whoosh.
Presiden ke-7 Joko Widodo mengklaim permasalahan pokok Jakarta perlahan sudah mulai terselesaikan semenjak dirinya menjabat sebagai Gubernur DKI hingga purna tugas dari presiden.
"Masalah utama Jakarta, dari dulu sampai sekarang, sedikit demi sedikit mulai terselesaikan. Masalah tersebut meliputi kemacetan, banjir, tata ruang, dan tambahan satu lagi, yaitu polusi," kata Jokowi di Cafe Kaizen, Jakarta Pusat, Senin (18/11).
- Jokowi: MRT Jakarta Angkut 120 Juta Penumpang Sejak Beroperasi Tahun 2019
- Jokowi Resmikan Pembangunan MRT Jakarta Fase Timur-Barat dari Tomang Menuju Kembangan
- Jokowi Canangkan Pembangunan MRT Fase 1 Hubungkan Medan Satria-Tomang
- Jokowi: Jakarta Ada KRL, LRT, hingga MRT Tapi Masih Macet di Semua Titik
Salah satunya seperti masalah kemacetan ibu kota. Masalah tersebut sudah diminimalisir berkat pembagunan MRT, LRT, kereta bandara hingga kereta cepat Whoosh.
"MRT rute utara-selatan agar dirampungkan, rute barat-timur juga harus selesai. Dengan begitu, nantinya semua penduduk Jakarta dapat menggunakan transportasi massal yang kita miliki," ujar Jokowi.
Lalu masalah banjir, mantan Gubernur Jakarta itu juga memprediksi pada tahun mendatang akan segera terselesaikan
"Sungai Ciliwung sudah dinormalisasi, tetapi masih kurang 16 kilometer. Jika dikerjakan secara cepat, perkiraan saya dalam dua tahun insyaallah selesai," terangnya.
Berlanjut dengan masalah tata ruang, Jokowi menerangkan, beberapa daerah kumuh kini sudah disulapnya menjadi kawasan terbuka hijau.
Sementara untuk msalaha polusi, diakuinya memang hingga saat ini masih terbilang sulit. Terlebih polusi udara di Jakarta sudah masuk dalam kategori mengkhawatirkan.
"Indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta sudah mencapai angka 190-an, padahal ambang batas yang diperbolehkan adalah 0-50. Artinya, ini sudah melampaui batas yang diperbolehkan dan harus segera ditangani," tutup Jokowi.