Kalah voting, Wakil Ketua MKD dari Golkar bungkam
Kahar tak mau bereaksi saat dimintai keterangan soal kekalahannya ini.
Langkah voting akhirnya diambil Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) untuk membawa kasus Ketua DPR Setya Novanto ke tahap persidangan. 11 Anggota yang berasal dari partai pendukung pemerintah memilih opsi melanjutkan ke tahapan persidangan.
Sisanya enam anggota DPR yang merupakan berasal dari Fraksi Golkar, Gerindra dan PPP yang memilih opsi melanjutkan verifikasi bukti rekaman harus menelan pil pahit karena kalah suara.
Usai voting selesai digelar, Wakil Ketua MKD dari Fraksi Golkar Kahar Muzakir bungkam terkait kekalahannya itu.
"Udah, udah, udah, ntar, ntar," kata Kahar yang keluar ruang sidang dikawal sekitar 10 polisi itu.
Dalam voting yang digelar terbuka itu MKD memutuskan ada dua opsi, alternatif pertama bagian A adalah melanjutkan persidangan dengan pengesahan jadwal persidangan dan bagian B menuntaskan verifikasi.
Alternatif kedua bagian A tidak melanjutkan persidangan karena tidak cukup verifikasi dan alat bukti serta bagian B melanjutkan rapat MKD dengan melakukan verifikasi.
Hasilnya, 11 orang berdiri dan memilih alternatif pertama dan hanya 6 orang yang memilih alternatif kedua. Hasil ini membuat alternatif kedua secara otomatis digugurkan.
"Berarti pilihan yang dipilih myoritas adalah melanjutkan persidangan dengan pengesahan jadwal persidangan," ucap Surahman yang kemudian mengetok palu sebanyak tiga kali tanda telah disetujui.
Sebelas Anggota yang memilih melanjutkan tahapan ke persidangan itu merupakan Anggota yang berasal dari Partai-partai pendukung pemerintah. Sementara, Ketua MKD Surahman Hidayat juga mengambil suara dengan menyetujui ke tahapan selanjutnya yaitu persidangan.
Berikut 11 Anggota MKD yang setuju membawa kasus Setya Novanto ke persidangan:
1. Surahman Hidayat (PKS)
2. M Prakosa (PDIP)
3. Junimart Girsang (PDIP)
4. Marsiaman Saragih (PDIP)
5. Akbar Faizal (NasDem)
6. Sjarifuddin Sudding (Hanura)
7. Sukiman (PAN)
8. Ahmad Bakri (PAN)
9. Guntur Sasono (Demokrat)
10. Darizal Basir (Demokrat)
11. Acep Adang Ruhiat (PKB)
Sementara itu, ini enam Anggota MKD yang bersikeras ingin MKD terlebih dahulu melakukan verifikasi bukti rekaman:
1. Kahar ar Muzakir (Golkar)
2. Adies Kadir (Golkar)
3. Ridwan Bae (Golkar)
4. Sufmi Dasco (Gerindra)
5. Supratman (Gerindra
6. Zainut Tauhid (PPP)
Baca juga:
Reaksi Wakil Ketua MKD dicecar soal kedatangannya ke ruang Setnov
Besok MKD panggil Sudirman Said, lusa giliran Maroef dan Riza Chalid
Pimpinan Komisi VII sebut kasus Setnov membuka tabir gelap Freeport
PKS membelot dari KMP, dukung kasus Setnov dilanjutkan di MKD
Lewat voting MKD putuskan kasus Setya Novanto dibawa ke persidangan
-
Mengapa Jokowi memaksa Freeport membangun smelter di Indonesia? Untuk itu, Jokowi memaksa PT Freeport membangun industri smelter tembaga di Gresik.
-
Siapa yang mendapat santunan duka dari Jokowi? Santunan diberikan kepada 12 orang penerima simbolis terdiri atas perwakilan penerima bantuan rumah rusak berat, sedang, ringan, dan ahli waris korban meninggal dunia.
-
Apa yang Prabowo katakan tentang dirinya menjual nama Jokowi? Masa gue jualan orang lain ya kan, emangnya gua goblok," tegasnya.
-
Bagaimana Serka Sudiyono mendapatkan hadiah sepeda dari Presiden Jokowi? Saat itu pula Serka Sudiyono mendapat hadiah sepeda dari Presiden Jokowi. Ia pun tak menyangka, hari di mana ia mendapat hadiah sepeda itu merupakan hari ulang tahun istri dan anak pertamanya. Sepeda itu langsung dipakai oleh anaknya ke sekolah.
-
Siapa yang meminta tanda tangan Presiden Jokowi? Pasangan artis Vino G Bastian dan Marsha Timothy kerap disebut sebagai orang tua idaman. Pasalnya demi impian sang anak, Jizzy Pearl Bastian, pasangan orang tua ini rela melakukan segala cara.
-
Siapa saja yang mendampingi Jokowi? Sebagai informasi, turut mendampingi Presiden dalam kegiatan ini adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Gubernur Jambi Al Haris, dan Pj. Bupati Merangin Mukti.