Kata Gen Z soal Kriteria Idaman Presiden 2024
Generasi Z atau Gen Z mendominasi dalam pemilu tahun depan, namun ada beberapa kriteria pemimpin yang menjadi catatan mereka.
Ada beberapa faktor yang menjadi pertimbangan para Gen Z ini.
Kata Gen Z soal Kriteria Idaman Presiden 2024
Indonesia akan menyambut pesta demokrasi tahun 2024. Generasi Z atau Gen Z mendominasi dalam pemilu tahun depan, namun ada beberapa kriteria pemimpin yang menjadi catatan mereka.
- Kritikan Pedas Soal Surat Dinas: KPU tidak Tertib Administratif, Seharusnya PKPU Diubah!
- Siapa Sangka Anak yang Dulunya Penjaga Kasir, Kini Dua Kali Jadi Wakil Presiden RI
- PKS Nilai AHY Cocok Jadi Cawapres Anies untuk Gaet Milenial dan Generasi Z
- Kriteria Cawapres Anies Baswedan yang Belum Pernah Terungkap
Pakar Komunikasi Politik Universitas Negeri Surabaya (UNESA), Muhammad Danu Winata menilai anak-anak muda, khususnya gen Z menjadi salah satu faktor penentu Pemilu 2024.
Sekitar 60 persen pemilih di tahun 2024, lanjut Danu, berasal dari gen Z. Danu mengatakan, Gen Z memiliki cara sendiri untuk kritik pemimpin namun hak suara mereka tetap digunakan alias tidak golput.
"Kalau masalah golput, saya kira itu generasi milenial,"
tegas Danu.
Dalam penelusuran merdeka.com, sebagian besar Gen Z atau siswa yang sedang menempuh SMA bakal mempergunakan hak pilihnya di Pemilu 2024.
Fitriyani, siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 26 Jakarta mengaku memiliki kriteria pemimpin yang akan dipilihnya di tahun 2024. Figur yang bertanggung jawab dan menomorsatukan keadilan menjadi patokannya dalam memilih pemimpin.
"Pertimbangannya (untuk memilih) banyak banget. Dari segi ekonomi dan segala macem. Kan sekarang Jakarta juga banyak polusi, ibuk ota juga mau dipindahkan,"
tutur perempuan 19 tahun ini.
Menurut Fitriyani, kejujuran adalah aspek terdepan seorang pemimpin di tengah isu-isu korupsi yang tak kunjung tuntas. Fitriyani menilai korupsi masih menjadi perhatian.
"Bertanggung jawab dan jujur, sih," tukasnya.
"Enggak usah ada korupsi lagi, semoga saja di tahun depan enggak ada korupsi lagi, polusi udara menghilang," lanjutnya.
Selain Fitriyani, siswa SMA bernama Natasya dan Syifa juga menjadikan aspek tanggung jawab dan kejujuran untuk memilih calon presiden baru. Mereka pun berpesan agar calon pemimpin selanjutnya mampu menangani problematika polusi udara yang semakin genting.
"Program apapun yang bisa menanggulangi polusi udara,"
pesan keduanya.
Siswi lainnya, Riamita Ulya, menitipkan sejumlah pekerjaan rumah yang harus dituntaskan oleh calon presiden mendatang.
"Dibuat gimana caranya agar khusuSnya Jakarta, enggak macet. Selain itu kan juga masih ketimpangan sosial. Jadi yang seperti itu perlu diperbaiki sih," jelasnya.