Kebijakan Politik Luar Negeri Prabowo: Bangun Hubungan Baik dan Menghindari Permusuhan
Prabowo menyatakan, bahwa Indonesia selalu menghormati negara-negara besar seperti Amerika Serikat (AS) dan Cina.
"I learned it the hard way," kata Prabowo.
Kebijakan Politik Luar Negeri Prabowo: Bangun Hubungan Baik dan Menghindari Permusuhan
Kebijakan Politik Luar Negeri Prabowo: Bangun Hubungan Baik dan Menghindari Permusuhan
Calon presiden Koalisi Indonesia Maju Prabowo Subianto menegaskan pentingnya menjaga perdamaian melalui good neighbors policy. Dia mengatakan, seribu teman terlalu sedikit tetapi satu musuh terlalu banyak.
Hal itu ia sampaikan dalam acara 'Pidato Calon Presiden Republik Indonesia: Arah dan Strategi Politik Luar Negeri' yang diselenggarakan Centre for Strategic and International Studies (CSIS) di Jakarta, Senin (13/11).
- Pesan Prabowo ke Warga Banten: Kalau Tak Mau Berpolitik, Harga Pangan Tinggi Jangan Mengeluh
- Prabowo Ungkap Sikap Politik Luar Negeri jika jadi Presiden: Kami Tak Gabung Blok Manapun
- Prabowo Soal Gibran Tak Hadir Deklarasi Cawapres: Ada Rapat di Solo
- Golkar Gabung Prabowo, JK: Kondisi Politik Sulit, Itu Kenyataan yang Ada
"Kita berada di tengah-tengah jalur perdagangan yang sangat penting, jalur perairan yang strategis, dengan garis pantai terpanjang kedua atau ketiga di dunia,"
katanya.
"Kita bergantung pada perdagangan, oleh karena itu sudah menjadi kepentingan kami untuk memiliki tradisi yang disebut dengan good neighbors policy. Kami ingin mempertahankan good neighbors policy di kawasan kami dan juga di dunia," lanjut dia.
Prabowo menyatakan, bahwa Indonesia selalu menghormati negara-negara besar seperti Amerika Serikat (AS) dan Cina. Dia mengapresiasi kedua negara itu telah memberikan dampak positif bagi perkembangan ekonomi bangsa.
Dalam menerapkan good neighbors policy, Prabowo menekankan pentingnya membangun banyak hubungan baik, dan menghindari permusuhan.
"Seribu teman hanya sedikit, satu musuh terlalu banyak. Kita membutuhkan perdamaian dan stabilitas agar perekonomian kita dapat berkembang dan membawa kemakmuran bagi rakyat,"
imbuhnya.
Kendati demikian, Prabowo menyadari bahwa kebijakan tersebut tidak mudah dilakukan. Namun, ia tetap bersikukuh akan tetap menjalin kemitraan dengan banyak pihak.
"Memang mudah diucapkan namun tidak mudah untuk dilaksanakan. Walaupun mereka tidak mau berteman dengan saya, saya tetap ingin berteman dengan mereka. I learned it the hard way,"
pungkasnya.