Budiman Sudjatmiko Sebut Prabowo Bisa Redam Konflik Politik Akibat Pilpres 2019
Menurut Budiman, kemampuan Prabowo meredam masalah lama terlihat usai bergabung pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Menurut Budiman, konflik 2019 selesai usai Prabowo gabung pemerintahan Jokowi.
Budiman Sudjatmiko Sebut Prabowo Bisa Redam Konflik Politik Akibat Pilpres 2019
Politisi partai PDI Perjuangan, Budiman Sudjatmiko menilai Prabowo Subianto mempunyai kompetensi untuk memecah kebuntuan yang selama ini mengakar kuat di masyarakat Indonesia usai hajatan Pilpres 2014 dan 2019. Menurut Budiman, hal itu menjadi modal kuat capres Partai Gerindra itu untuk maju Pilpres 2024 mendatang.
“Pak Prabowo kemampuannya meredam masalah lama dan kemampuannya memberikan solusi pada masalah baru,”
kata Budiman, Jumat (21/7).
merdeka.com
Menurut Budiman, kemampuan Prabowo meredam masalah lama terlihat usai bergabung pemerintahan Presiden Joko Widodo. “Ternyata pada tingkat tertentu seperti Prabowo masuk ke dalam sistem, ke dalam kabinetnya pak Jokowi, saya melihat dari hitungan saya, pengamatan saya, bahwa ada sebagian problem perpecahan itu bisa teratasi, problem perpecahan bisa teratasi,” ungkap Budiman.
Bergabungnya Prabowo ke dalam kabinet pemerintahan Presiden Jokowi, menurut Budiman, melunturkan masalah-masalah yang diakibatkan oleh konflik politik, perselisihan politik hingga fiqih-fiqih politik sekuler. Budiman mengaku, perlahan-lahan persoalan itu telah selesai dan hilang.
“Problem perpecahan polarisasi yang diakibatkan oleh soal-soal politik khilafiah, politik-politik perselisihan program, fiqih-fiqih politik sekuler itu selesai, itu hilang,” ujar Budiman.
Ketua Umum Prabowo Subianto mengaku mengambil keputusan yang benar untuk bergabung bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kabinet Indonesia Maju. Sebab, keputusan itu demi kepentingan masyarakat Indonesia.
Prabowo merupakan rival Jokowi pada Pilpres 2019. Prabowo berpasangan dengan Sandiaga Uno, sementara Jokowi dengan Ma'ruf Amin. "Saya sebagai ketua umum dan ketua dewan pembina, saya telah memutuskan untuk bergabung dengan Presiden Jokowi, pada tahun 2019. Dan hari ini saya semakin yakin, bahwa keputusan saya benar, dan keputusan saya adalah untuk kebaikan dan kepentingan seluruh rakat Indonesia," kata Prabowo, saat memberikan sambutan di acara Konsolidasi Kader Partai Gerindra DKI Jakarta, secara virtual, Minggu (18/6).
Meskipun, dia mengaku, banyak para kader yang kecewa dan marah atas keputusan dirinya untuk bergabung dengan Pemerintahan Jokowi, namun dia tak pernah menyesal. Karena, dia menyadari, jika kinerja dan program pemerintahan Jokowi saat ini untuk kepentingan masyarakat. "Saya mengerti, saya paham, di awal-awal banyak di antara pendukung-pendukung saya mungkin kecewa, bahwa saya bergabung ada juga yang mungkin marah," ungkapnya.  "Saudara-saudara sekalian, saya setelah hampir 4 tahun bekerja bersama Presiden Jokowi melihat dari dekat, saya yakin komitmen beliau kepada kepentingan rakyat indonesia. Saya yakin komitmen beliau kepada kebangsaan Indonesia," ujar Prabowo.Oleh karena itu, dia berharap agar para kader Partai Gerindra bekerja keras untuk menyambut Pilpres 2024. "Karena itu, Partai Gerindra tidak boleh ragu-ragu dalam menghadapi hari-hari, minggu-minggu, dan bulan-bulan yang akan datang. Kita akan bekerja keras. saya minta saudara turun ke rakyat, yakinkan rakyat," tutur dia. "Karena itu, Partai Gerindra tidak boleh ragu-ragu dalam menghadapi hari-hari, minggu-minggu, dan bulan-bulan yang akan datang. Kita akan bekerja keras. saya minta saudara turun ke rakyat, yakinkan rakyat," tutur dia.