Budiman Blak-Blakan Ungkap Isi Pertemuan dengan Prabowo, Bicara Legacy Jokowi
""Kita tahu waktu sudah semakin mendesak akan ada pergantian dan dia (Prabowo) ada di dalam calon yang kuat untuk menjadi suksesor pak Jokowi," kata Budiman.
Budiman Blak-Blakan Ungkap Isi Pertemuan dengan Prabowo, Bicara Legacy Jokowi
Politikus PDIP Budiman Sudjatmiko baru-baru ini bertemu dengan Prabowo Subianto pada Selasa (18/7) malam. Pertemuan antara kader PDIP dengan Prabowo Subianto menjadi sorotan.
Sebab, dua tokoh politik ini berbeda kubu. PDIP sendiri sudah memutuskan untuk mengusung Ganjar Pranowo sebagai capres 2024.
Sedangkan, Gerindra mengusung Prabowo Subianto.
Budiman secara blak-blak membongkar apa saja yang dibicarakan dengan Prabowo. Budiman mengatakan jika Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto merupakan salah satu calon kuat menjadi suksesor Presiden Jokowi di Pilpres 2024.
"Kita tahu waktu sudah semakin mendesak akan ada pergantian dan dia (Prabowo) ada di dalam calon yang kuat untuk menjadi suksesor pak Jokowi,"
kata Budiman dikutip dari YouTube Mind TV Indonesia, Jumat (21/7).
Sehingga menurut dia, seorang politik harus realistis. Terlebih dalam dari hasil survei menyebut elektabilitas Prabowo cukup tinggi. "Lihat fakta itu tentu saja pak prabowo adalah sebuah fakta politik tapi juga subjek politik. Ya sudah saya beralihkan diri, saya beranikan diri dengan segala cerita. Pun hitungan-hitungan risiko atau kalau partai begitu saya sudah hitung juga," kata Budiman.
Selain itu Budiman juga meyakini jika Prabowo terpilih akan melanjutkan program-program Presiden Jokowi, yang menurutkan baik bagi kemajuan Indonesia.
"Syarat mutlak meneruskan apa yang dilakukan Jokowi demi Indonesia," ujar Budiman.
Pertanyaan Tak Terduga dari Prabowo
Budiman mengungkapkan ada pembicaraan yang menarik selama dirinya ngobrol hampir dua jam dengan Prabowo. Menurut dia, pertanyaan yang diajukan Prabowo benar-benar tidak terduga. "Ada yang menarik pertanyaan dari Pak Prabowo, non blok apakah masih relevan? Itukan menurut saya harus muncul dari seorang pemimpin. Kita ngomong peran nuklir, konsekuensinya," kata Budiman.
Menurutnya, seorang pemimpin harus sensitif dan sifat itu ada di dalam diri Prabowo.
"Seorang pemimpin sensitif menganggap itu urgent. Bahwa aku belum bisa menjawab satu hal bahwa aku belum punya kompetensi untuk menjawab, tapi hal awal bahwa itu penting dipikirkan penting untuk disiapkan itu kan sensitivitas menurut saya,"
kata Budiman.
merdeka.com
Bantan Memecah Belah PDIP
Selanjutnya Budiman, membantah isu yang menyebut dirinya menemui Prabowo Subianto untuk memecah suara partainya. Dia menegaskan sudah menjadi simpatisan PDIP sejak kelas 6 Sekolah Dasar. Budiman mengaku sejak SD itu sudah ikut kampanyekan PDIP.
"Saya sudah ikut kampanye PDI sejak kelas 6," katanya Budiman juga mengatakan sejak dulu keluarganya adalah bagian dari Partai Nasionalis Indonesia (PNI) partai yang didirikan Soekarno. "Jadi enggak (pecah belah suara)," ujarnya.