Adian Napitupulu Ungkap Perasaan Aktivis 98 Saat Budiman Bertemu Prabowo
Pertemuan Budiman dengan Prabowo mengundang reaksi beragam.
Pertemuan Budiman dengan Prabowo mengundang reaksi beragam.
Adian Napitupulu Ungkap Perasaan Aktivis 98 Saat Budiman Bertemu Prabowo
Bakal Calon Presiden (Bacapres) Prabowo Subianto melakukan pertemuan dengan aktivis 98 yang juga politikus PDIP Budiman Sudjatmiko. Pertemuan itu dilakukan di kediaman Prabowo, Kertanegara, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu. Terkait dengan pertemuan itu, salah satu aktivis 98 Adian Napitupulu mengaku banyak rekan-rekan 98 yang menolak dan merasa kecewa. "(Kelompok 98) Banyak, banyak yang menolak, banyak yang kecewa, tapi saya enggak mau mikirin itu. Pertarungan politik kita tinggal 199 hari. Saya mau fokus di situ aja," kata Adian usai menghadiri acara Ngopi Banteng Bersama Repdem di kawasan Jakarta, Minggu (30/7).
Penolakan itu disebutnya karena masih ada banyak nyawa yang tidak dipertanggungjawabkan dari proses reformasi yang harus diselesaikan.
"(Protes karena sejarah kelam 98) Ya kalau saya baca dari media, nonton di TV segala macam ya masih ada banyak nyawa yang tidak dipertanggungjawabkan dari proses reformasi kemarin kan, ya artinya bahwa semua harus diselesaikan," sebutnya.
Adian menegaskan tidak ingin memikirkan Budiman. Apalagi, mereka akan tetap berjalan meski tidak bersama dengan Budiman.
"Saya enggak mau mikirin Budiman, apa dari dulu prinsip berjuang kita adalah bersama atau tidak dengan Budiman kita akan tetap berjalan, gampang aja," tegasnya.
Sebelumnya, pertemuan Budiman dengan Prabowo menjadi sorotan. Sebab dua tokoh politik ini berbeda kubu. PDIP sendiri sudah memutuskan untuk mengusung Ganjar Pranowo sebagai Capres 2024. Sedangkan, Gerindra mengusung Prabowo Subianto. Budiman secara blak-blak membongkar apa saja yang dibicarakan dengan Prabowo. Budiman mengatakan jika Prabowo Subianto merupakan salah satu calon kuat menjadi suksesor Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2024.
"Kita tahu waktu sudah semakin mendesak akan ada pergantian, dan dia (Prabowo) ada di dalam calon yang kuat untuk menjadi suksesor {ak Jokowi," kata Budiman dikutip dari YouTube Mind TV Indonesia, Jumat (21/7).
Sehingga menurut dia, seorang politik harus realistis. Terlebih dalam dari hasil survei menyebut elektabilitas Prabowo cukup tinggi.
"Lihat fakta itu tentu saja Pak Prabowo adalah sebuah fakta politik tapi juga subjek politik. Ya sudah saya beralihkan diri, saya beranikan diri dengan segala cerita. Pun hitungan-hitungan risiko atau kalau partai begitu saya sudah hitung juga," beber Budiman.