Eks Aktivis PRD Kecewa Budiman Sudjatmiko Dukung Prabowo: Dia jadi Bagian Gerakan Ingin Lupakan Sejarah
Budiman dinilai menjadi bagian yang ingin melupakan sejarah masa lalu.
Mantan aktivis PRD menyinggung aksi penculikan di masa lalu.
Eks Aktivis PRD Kecewa Budiman Sudjatmiko Dukung Prabowo: Dia jadi Bagian Gerakan Ingin Lupakan Sejarah
Mantan Sekretaris Jenderal Partai Rakyat Demokratik (PRD) Petrus Haryanto kecewa dengan langkah Budiman Sudjatmiko yang seolah mendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024. Menurutnya, Budiman kini menjadi bagian yang ingin melupakan sejarah masa lalu. "Apa yang dilakukan oleh kawan kami, Budiman Sudjatmiko, sungguh langkah yang membuat kami kecewa karena dia menjadi bagian dari gerakan yang ingin melupakan sejarah masa lalu. Impunitas akan terus langgeng," kata Petrus di YLBHI, Jakarta Pusat, Rabu (26/7).
Menurutnya, penyelesaian masa lalu bukanlah soal balas dendam, melainkan utang kepada masa depan.
Petrus mengatakan, jika kasus-kasus HAM tidak diselesaikan, maka berpotensi terulang. "Kalau ini tidak diselesaikan kami khawatir bangsa ini akan selalu megulang karena secara historis peristiwa pengulang-pengulangan atau periodiasi-periodisasi pelanggaran-pelanggaran HAM itu tidak terjadi pada satu masa, tapi terus berulang karena tidak pernah diselesaikan oleh bangsa ini," tuturnya.
Petrus menyatakan, pihaknya tegas melawan politik impunitas dan membangun gerakan melawan lupa. Menurutnya, utang terhadap masa lalu harus diselesaikan, yaitu korban pelanggaran HAM berat.
"Termasuk dalam hal ini kasus penculikan yang menimpa kawan-kawan kami, termasuk yang saat ini nasibnya belum diketahui,"
ucap Petrus.
Petrus merasa sedih melihat Prabowo Subianto tetap bisa bertanding di Pilpres mendatang dan kini dipercaya menjadi menteri pertahanan. Lebih ironis lagi, Prabowo berpotensi menenangkan Pilpres 2024. "Artinya bangsa ini terlalu banyak yang permisif terhadap para pelaku pelanggaran HAM. Contohnya ya dalam kasus penculikan karena itu momen luar biasa hari ini dia punya potensi jadi presiden, kami sedih sangat sedih dan tentunya kami ingin menymbangkan tenaga bahwa ini tidak boleh dibiarkan harus ada proses perlawanan," pungkasnya.
Politikus PDIP Budiman Sudjatmiko menemui Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di kediaman Kartanegara IV, Jakarta Selatan. Selepas pertemuan, Budiman menilai bahwa Prabowo salah satu orang terbaik yang layak didapatkan bangsa Indonesia.
"Saya berharap Pak Prabowo sehat, teruskan tugas, tunaikan tugas, dan saya ingin orang Indonesia layak untuk mendapatkan orang terbaik, salah satunya Pak Prabowo,"
kata Budiman di Kertanegara IV, Jakarta, Selasa (18/7).
Budiman merasa, bangsa Indonesia membutuhkan persatuan kaum nasionalis untuk saling mendukung. Terlebih, ada kebersamaan untuk Pemilu 2024. "Kali ini saya memang bertemu beliau karena saya merasa bahwa bangsa ini butuh persatuan kaum nasionalis untuk saling mendukung butuh kebersamaan karena Indonesia 2024," ucapnya. Budiman menyebut, dirinya punya cara pandang sama dengan Prabowo dalam kepemimpinan politik. Dalam arti, pada situasi bangsa yang ingin bangkit di tengah turbulensi global.
"Saya mengapresiasi dan merasa bahwa Pak Prabowo itu mewakili satu cara pandang kepemimpinan politik yang cocok dengan saya dalam pengertian suatu bangsa yang ingin bangkit di tengah turbulensi karena krisis global, karena perang biasanya butuh pemikiran dari 2 tipe orang, satu intelijen, satu aktivis," tuturnya. "Karena kalau ada orang politik latar belakangnya intelijen atau tentara, atau latar belakangan aktivis, kedua orang itu biasanya mampu berbjcara hal-hal trategis secara komperhensif," sambungnya.
Di kesempatan sama, Prabowo sangat menghargai kedatangan Budiman. Kata dia, banyak pemikirannya yang sama dengan mantan aktivis pro demokrasi itu.
"Dan saya sangat menghargai, saya sangat menghormati, saya terharu kedatangan Mas Budiman. Dan begitu kita bicara ternyata banyak pemikiran kita yang sama," kata mantan Danjen Kopassus ini.
Prabowo menuturkan, di tengah keadaan global, tantangan-tantangan yang dihadapi bangsa tidaklah ringan. Maka, apapun perhelatan politik harus dilakukan dengan kekeluargaan. "Kita harus melaksanakan tugas konstitusi, harus melaksanakan kompetisi, kompetisi kita harus kompetisi di antara saudara, kompetisi kita harus kompetisi kekeluargaan," ucapnya. "Bahwa kita ada tadi teman saya mengakatakan mungkin kita bertanding untuk bersanding. Bagaimana pun pertandingan, ujungnya kita harus rukun, kerja sama," tutup Prabowo.