Kegaduhan kabinet harus ditradisikan agar kebijakan diketahui rakyat
"Tradisi perbedaan pandangan (di kabinet) jangan disebut kegaduhan. Pelajaran pendidikan politik," kata Ray.
Keributan antar menteri di Kabinet Kerja Joko Widodo-Jusuf Kalla terkait kebijakan kerap terjadi, dan menjadi konsumsi publik. Terbaru, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Rizal Ramli berseteru dengan Menteri ESDM Sudirman Said terkait rencana pembangunan kilang gas abadi di Lapangan Gas Abadi Blok Masela.
Direktur Lingkar Madani untuk Indonesia (Lima) Ray Rangkuti justru melihat perseteruan ini harus menjadi tradisi di pemerintahan. Dengan adanya keributan tersebut, publik dapat melihat kebijakan-kebijakan yang diambil pemerintah.
"Dengan adanya keributan ini, justru kita tahu kebijakan-kebijakan yang dibuat pemerintah. Sebagai contoh, sebelumnya saya mana tahu ada blok gas di Ambon (Blok Masela). Dan menurut saya, kegaduhan ini harus ditradisikan," kata Ray dalam diskusi bertajuk 'Gerhana Kabinet di Pusat Kuasa: Pertarungan Kelompok Liberal VS Pendukung Nawacita', di Menteng, Jakarta, Rabu (9/3).
"Tradisi perbedaan pandangan (di kabinet) jangan disebut kegaduhan. Pelajaran pendidikan politik," tambahnya.
Meski menyatakan keributan di kabinet harus dijadikan tradisi, jangan sampai kegaduhan menyerang personal. Menteri yang berselisih paham jangan juga menyerang dengan konteks yang tidak subtansional dengan kebijakan yang dipertentangkan.
"Sebagai contoh, waktu SS bilang ke RR, 'Lebih baik berhadapan dengan mafia, ketimbang kolega sendiri'. Itu keluar dari konteks dan presiden harus membuat kode etik terkait perdebatan itu," ujar Ray.
Sebelumnya, Sudirman Said mendukung pembangunan kilang lepas pantai atau offshore, sementara Rizal Ramli mendukung pembangunan di darat atau onshore. Presiden Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi terganggu dengan perseteruan antar menteri yang tak ada habisnya.
Baca juga:
Dapat arahan dari Jokowi, Sudirman Said bungkam ditanya soal Masela
Jokowi akan tegur menteri yang berseteru saat rapat kabinet
Bela Rizal Ramli, Adhie Massardi ajari JK soal kata 'sumber daya'
PDIP minta Rizal dan Sudirman Said akhiri konflik, utamakan rakyat
Zaman Presiden Soeharto tak ada menteri berani umbar ribut ke publik
-
Apa yang dikatakan oleh Ridwan Kamil saat maju di Pilkada Jakarta? Calon pesaing Anies, Ridwan Kamil tak kalah kuat. Ridwan Kamil mendapatkan lampu hijau dari partai koalisi Prabowo-Gibran untuk maju Pilkada Jakarta. Partai-partai yang menyatakan kesiapan mengusung Ridwan Kamil itu adalah Gerindra, PAN dan Golkar. Bahkan, Gerindra sudah terang-terangan menginginkan kadernya menjadi calon wakil gubernur untuk mendampingi Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2024."Secara alami secara manusiawi, kami ingin wakil kami ada di wakil gubernur," kata Habibburokhman kepada wartawan.
-
Bagaimana Golkar merespon wacana Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Golkar merespons wacana Ridwan Kamil bersedia maju di Pilkada DKI Jakarta karena berasumsi eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan tidak akan maju lagi sebagai calon gubernur. Saat itu, Anies merupakan capres yang berkontestasi di Pilpres 2024. Oleh karena itu, Golkar memberikan penugasan kepada Ridwan Kamil untuk maju di Jakarta dan Jawa Barat.
-
Siapa Rizky Irmansyah? Rizky Irmansyah, sekretaris pribadi atau ajudan Prabowo, menjadi sorotan karena memiliki postur tubuhnya yang tinggi tegap serta kehadirannya yang sering mendampingi kegiatan Prabowo selama menjabat sebagai Menteri Pertahanan.
-
Kapan Ridwan Kamil menyelesaikan kuliahnya? Selanjutnya adalah potret Ridwan Kamil saat menyelesaikan Sarjana S-1 Teknik Arsitektur Institut Teknologi Bandung pada tahun 1995.
-
Kenapa Ridwan Kamil menemui Jusuf Kalla? “Beliau kan orang pintar ya dan penuh dengan pengalaman, arif, bijaksana. Sehingga saya perlu mendapatkan arahan, wejangannya dari beliau,” sambungnya.
-
Siapa saja yang akan bersaing dengan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta? Ridwan Kamil yang berduet dengan Suswono akan menghadapi pasangan Pramono Anung - Rano Karno serta Dharma Pongrekun - Kun Wardana.