Kemenkum HAM: Partai Golkar kenapa pecah, mbok ya islah
Sebagai partai politik yang senior, perseteruan di tubuh Golkar diharapkan segera mereda.
Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Harkristuti Harkrisnowo berharap perseteruan antara kubu Agung Laksono dan Aburizal Bakrie di tubuh Partai Golkar segera mereda. Sebab dia merasa umur dan pengalaman partai berlambang pohon beringin dalam dunia politik dianggap sudah mumpuni, dan selama ini tidak pernah bergolak.
Harkristuti mengatakan hal itu selepas menerima Wakil Ketua Umum Partai Golkar versi munas Ancol, Priyo Budi Santoso, dan beberapa pendukungnya di Gedung Kementerian Hukum dan HAM, Jakarta, Senin (8/12). Dia mengatakan, sebenarnya usaha buat berdamai ternyata sudah dilakukan.
"Partai Golkar kan sebagai partai yang sudah lama terbentuk, kenapa sih pecah? Mbok ya islah lah, kalau saya," kata Harkristuti.
Harkristuti menjelaskan, dalam tatap muka, ternyata kubu Priyo menyatakan memang berniat buat berdamai. Bahkan menurut dia, hal itu menjadi janji kubu Priyo.
"Tadi sudah dijelaskan, kalau enggak salah Kepala Biro Hukumnya, Pak Laurens (Laurens TP Siburian) bahwa ini tidak menutup kemungkinan bahwa kami akan islah. Jadi ada harapan saya kalau mereka islah," ujar Harkristuti.
Harkristuti menyatakan, memang saat ini Kemenkum HAM masih menunggu putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat terkait gugatan kubu Priyo soal pelaksanaan munas versi Ical di Bali. Menurut dia, bila kedua kubu bisa berdamai di masa mendatang, maka hal itu menjadi baik.
"Jadi ke pengadilan dan berharap islah. Jadi enggak harus terus berbenturan," ucap Harkristuti.