Jusuf Hamka Serahkan Surat Pengunduran Diri ke Golkar Hari Ini
Jusuf Hamka mengaku mempunyai empat alasan mundur dari Partai Golkar.
Anggota Dewan Penasihat Partai Golkar, Jusuf Hamka mengundurkan diri dari partai berlambang beringin tersebut. Surat pengunduran diri itu akan disampaikan langsung Jusuf Hamka ke markas DPP Partai Golkar hari ini.
"Besok Senin (12/8) jam 10 pagi, saya menyerahkan surat pengunduruan diri kepada Sekjend Golkar di DPP Slipi," kata Jusuf Hamka, Minggu (11/8) malam.
Jusuf Hamka mengaku mempunyai empat alasan mundur dari Partai Golkar. Yang pertama terkait dorongan keluarga.
Menurut Jusuf Hamka, keluarganya sudah mengingatkan tidak berpolitik ketika dicalonkan menjadi bakal calon gubernur DKI Jakarta.
"Kedua, saya sebentar lagi mau punya cucu. Ketiga, istri saya bilang sudah tua kita mau jalan-jalan aja happy-happy dan keempat anak-anak saya bilang, buat masjid seribu itu seluruh provinsi paling tidak 38 provisi ada Masjid Babah Alun," ujar Jusuf Hamka yang biasa dipanggil Babah Alun.
Airlangga Mundur
Diketahui, pengunduran diri Babah Alun bertepatan dengan keputusan Airlangga Hartarto melepas jabatan sebagai ketua umum Partai Golkar. Airlangga yang saat ini menjabat Menko Perekonomian itu mundur dari jabatan tersebut sejak Sabtu 10 Agustus 2024.
"Saya menyatakan pengunduran diri sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar. Pengunduran diri ini terhitung sejak semalam, yaitu Sabtu 10 Agustus 2024, kata Airlangga melalui video diterima redaksi dari DPP Partai Golkar, Minggu (11/8).
Airlangga mengaku sudah mempertimbangkan keputusan tersebut. Alasannya, demi menjaga keutuhan Partai Golkar dalam rangka memastikan stabilitas transisi pemerintahan yang akan terjadi dalam waktu dekat.
Airlangga memastikan, sebagai partai besar yang matang dan dewasa, DPP Partai Golkar akan segera menyiapkan mekanisme organisasi sesuai dengan ketentuan AD/ART organisasi yang berlaku.
“Semua proses ini akan dilakukan dengan damai, tertib, dan dengan menjunjung tinggi marwah Partai Golkar,” ujar Airlangga.
Airlangga berharap, Partai Golkar bisa terus maju dan berkarya. Selanjutnya mekanisme pergantian ketua umum mengikuti aturan kepartaian yang berlaku.
“Hiduplah Golangan Karya! Semoga Tuhan selalu melindunginya,” Airlangga menutup.