Kenang Pilgub Jateng 2013, Ganjar Ungkap Kesolidan Partai Jadi Kunci Kemenangan Andika Perkasa
Ganjar mengatakan, kunci kemenangan itu karena partai pendukung sama-sama solid.
Ketua DPP PDI Perjuangan Ganjar Pranowo mengaku sudah memberi masukan bakal calon gubernur Jawa Tengah, Andika Perkasa memiliki kesamaan dengannya saat maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Tengah 2013 lalu. Menurut Ganjar, kesamaan itu sama-sama tidak populer.
"(Masukan buat Andika) Enggak, kita sudah rapat, kita sudah konsolidasi, mensolidkan partai itu menurut saya nilai yang paling penting. Karena kalau kita lihat dari data awal Mas Andika masuk, itu sama kayak saya masuk di 2013 dulu. Sama-sama tidak populer," kata Andika kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (9/9)
- Anggota Dewan Pakar Gabung Paslon 1 di Pilkada Jateng, PKS: Beliau besan Pak Andika
- Agus Gumiwang: Golkar Mampu Lalui Badai, Tetap Solid Pemilihan Ketum
- Pilkada Kabupaten Tangerang, Maesyal-Intan Dinilai Berhasil Bangun Koalisi Solid
- Perolehan Suara Pilpres Ganjar Paling Bawah, PDIP Pastikan Partai Pengusung Tetap Solid
Mesti tidak populer, akan tetapi Ganjar saat itu dapat memenangkan Pilkada Jawa Tengah. Sebab menurut Ganjar, partai pengusungnya solid.
"Tapi menang, karena apa? Karena partainya solid. Nah ketika ini misalnya kita dorong untuk solid, bergerak di masing-masing titik gitu ya, rasanya peluang itu sangat besar, toh sekarang tidak ada atau belum ada yang calon dengan survei dominan," ujar Ganjar.
Terkait latar belakang Andika seorang purnawirawan TNI dan lawannya mantan Kapolda Jawa Tengah Komjen Ahmad Luthfi, Ganjar berharap tidak membenturkan dua institusi TNI dan Korps Bhayangkara dalam Pilkada.
Justru terpenting, menurut Ganjar, perbedaan latar belakang itu mesti didorong untuk menjadi apa gagasan dan program kandidat nantinya.
"Tidak, tidak. Kita tidak boleh membenturkan institusi TNI-Polri, tidak boleh. Itu berbahaya untuk bangsa dan negara bahwa kita membuat analisis mereka masing-masing pernah berprofesi di Kepolisian, di TNI, biarkan itu menjadi edit value masing-masing," kata Ganjar.
Menurut Ganjar, hal itu akan menjadi nilai paling baik untuk membangun semuanya. Karena, untuk membangun infrastruktur, dikatakannya harus jujur tidak korupsi apalagi, memang ingin mengentaskan kemiskinan.
"Kamu jujur, datanya benar, itu bisa dikerjakan. Jadi saya kira itu yang penting. Maka posisi PDI Perjuangan tidak akan menggunakan institusi-institusi untuk dibentur-benturkan, apalagi TNI dengan Polri. Itu berbahaya untuk bangsa," ujar Ganjar.
Selain itu, Ganjar mengatakan, tim pemenangan Andika telah mengantisipasi untuk tidak adanya conflict of interest pada Pilkada nanti. Meskipun TNI-Polri disebutnya sebagai dua lembaga netral.
"Jangan kemudian kita melihat situasi yang di depan mata kita ada potensi indikasi pelanggaran, diam saja karena mengatakan ini belum dimulai. Justru orang akan menggunakan, kelompok kandidat akan memanfaatkan situasi yang sebelum. Karena itulah istilah curi statik," ujar Ganjar.
Ganjar menyakini, Ketika nantinya berada pada fungsi masing-masing, maka rakyat akan mendapatkan suguhan menarik pada pesta demokrasi lima tahunan sekali tersebut.
"Kalau semua berada pada fungsi masing-masing, maka rakyat akan mendapatkan suguhan yang insya Allah menarik. Perdebatan, gagasan, problem solving yang ada di sana. Jadi kita mendorong untuk kawan-kawan bergerak, sampaikan dong gagasannya agar Pilkada ini menjadi sangat menarik, mencerdaskan, mengedukasi tanpa ketakutan," pungkasnya.