Ketua KPUD harap debat jadi referensi warga pilih Cagub DKI
Sumarno mengungkapkan, debat kandidat ini akan memberikan kesempatan ketiga pasangan calon akan memaparkan visi dan misi mereka. Sehingga nantinya masyarakat memiliki gambaran mengenai apa yang akan diusung calon pemimpin mereka.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta Sumarno membuka debat terbuka Pilgub DKI 2017 di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan. Dia mengharapkan, acara selama dua jam ini mampu menjadi referensi warga Ibu Kota untuk dapat memilih calon pemimpin Pemprov DKI Jakarta.
Sumarno mengungkapkan, debat kandidat ini akan memberikan kesempatan ketiga pasangan calon akan memaparkan visi dan misi mereka. Sehingga nantinya masyarakat memiliki gambaran mengenai apa yang akan diusung calon pemimpin mereka.
"Kita akan melihat pemaparan visi misi dan program dari ketiga pasangan calon kandidat. Semua pemaparan akan menjadi referensi bagi warga Jakarta dalam menentukan pilihannya pada 15 Februari mendatang," katanya di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Jumat (13/1).
Dia menambahkan, debat kandidat akan dilaksanakan selama tiga kali. Debat kandidat pertama dilakukan hari ini, 13 Januari. Debat kedua akan dilaksanakan pada 27 Januari dan ketiga dilaksanakan pada 10 Februari.
"Pada debat pertama, tema besar yang diusung adalah pembangunan sosial ekonomi untuk Jakarta. Tema dielaborasi dalam tiga tema yaitu sosial ekonomi, lingkungan dan transportasi serta pendidikan dan keamanan warga," jelasnya.
Sumarno menjelaskan, tema yang diambil merupakan kondisi yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga akan menguji kemampuan, kapasitas dan kredibilitas dari pasangan tiga calon tersebut.
"Dalam debat ini untuk mengetahui tiga hal. Pertama, terkait integritas dan komitmen paslon sebagai pemimpin Jakarta. Kedua, menguji leadership bagaimana mereka memimpin kota Jakarta dalam menghadapi isu-isu besar. Ketiga menguji kapasitas dan pemahaman paslon mengenai program pembangunan yang akan dilaksanan dalam memimpin kota Jakarta lima tahun ke depan," tutupnya.
Dalam debat kali ini melibatkan empat panelis. Pertama, sosiolog Imam B Prasodjo. Imam merupakan dosen di Departemen Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia. Selain mengajar, Imam juga aktif menulis karya ilmiah.
Panelis kedua yakni Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Jakarta Aceng Rahmat. Pada 24 November 2016, Aceng dikukuhkan sebagai guru besar tetap bidang Ilmu Pendidikan Bahasa Fakultas Bahasa dan Seni UNJ.
Panelis ketiga yakni pengamat perkotaan Yayat Supriatna. Dia merupakan dosen Teknik Planologi, Fakultas Arsitektur Landsekap dan Teknologi Lingkungan, Universitas Trisakti.
Panelis terakhir dalam debat pertama adalah Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati. Selain aktif di Indef, Enny tercatat pernah menjadi dosen Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti pada 1996-2011. Dia juga aktif menulis dan mengisi berbagai acara seminar dan talk show di media elektronik.
Selain empat panelis, KPU DKI Jakarta juga telah memilih moderator untuk debat pertama yakni Dwi Noviratri Koesno atau yang lebih dikenal dengan sapaan Ira Koesno. Dia merupakan Direktur Ira Koesno Communication. Ira juga merupakan jurnalis senior yang mulai meniti karier sebagai presenter televisi.