Ketua MPR Sarankan Kombinasi Proporsional Terbuka dan Tertutup pada Pemilu 2024
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo alias Bamsoet mengusulkan agar sistem Pemilu 2024 kembali menggunakan sistem proporsional terbuka dan tertutup. Dia menyatakan sistem itu pernah digagasnya saat menjabat sebagai Ketua DPR RI.
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo alias Bamsoet mengusulkan agar sistem Pemilu 2024 kembali menggunakan sistem proporsional terbuka dan tertutup. Dia menyatakan sistem itu pernah digagasnya saat menjabat sebagai Ketua DPR RI.
"Yang terbaik menurut saya sih kita kombinasi, daripada 2 sistem itu seperti yang berlaku di Jerman. Kita pernah menggagas waktu saya ketua DPR tapi kemudian kan tidak bisa dilanjutkan," kata Bamsoet saat diwawancarai di Graha PENA 98, Jakarta, Minggu (19/2).
-
Mengapa Pemilu 2024 penting? Pemilu memegang peranan penting dalam sistem demokrasi sebagai alat untuk mengekspresikan kehendak rakyat, memilih pemimpin yang dianggap mampu mewakili dan melayani kepentingan rakyat, menciptakan tanggung jawab pemimpin terhadap rakyat, serta memperkuat sistem demokrasi.
-
Kapan Pemilu 2024? Sederet petahana calon legislatif (caleg) yang sempat menimbulkan kontroversi di DPR terancam tak lolos parlemen pada Pemilu 2024.
-
Bagaimana Pemilu 2024 diatur? Pelaksanaan Pemilu ini diatur dalam Peraturan KPU (PKPU) Nomor 3 Tahun 2022 Tentang Tahapan dan Jadwal Pemilu 2024. Regulasi ini diteken KPU RI Hasyim Asyari di Jakarta, 9 Juni 2022.
-
Apa tujuan utama dari Pemilu 2024? Pemilu merupakan wadah bagi rakyat untuk menjalankan demokrasi demi mempertahankan kedaulatan negara.
-
Apa saja yang menjadi tahapan pemilu 2024? Melansir dari berbagai sumber, berikut ini merdeka.com merangkum informasi tentang apa saja tahapan pemilu 2024, berikut jadwal serta alurnya. Simak ulasannya sebagai berikut. Tahapan Pemilu 2024 Dikutip dari laman KPU mereka merilis informasi tentang tahapan yang akan dilalui di pemilu 2024.
Dia pun menjelaskan, antara proporsional terbuka (coblos caleg) dan proporsional tertutup (coblos parpol) memiliki konsekuensi berbeda. Menurutnya, sistem kombinasi akan lebih baik digunakan pada Pemilu 2024.
"Saya melihat ini kan soal pilihan, dua-duanya mengandung konsekuensi yang berbeda kalau kita memilih tertutup maka konsekuensinya membuka peluang bagi kader-kader partai yang selama ini tidak mampu bersaing dengan kader-kader yang memiliki banyak uang," jelasnya.
"Tapi dengan sistem tertutup partai harus menyiapkan uang yang besar agar dapat merebut kursi yang banyak, nah kalau kita terbuka partai menyerahkan sepenuhnya pendanaan pemilu pada perjuangan kader-kader di lapangan, tapi tidak menjamin kader-kader yang berdarah-darah selama ini yang memiliki kualitas yang bagus," imbuh Bamsoet.
Diketahui, Mahkamah Konstitusi (MK) mulai menggelar sidang pleno terkait uji materi UU Pemilu soal sistem proporsional tertutup yang kini menjadi polemik.
Delapan partai politik di DPR RI sepakat untuk menolak sistem proporsional tertutup pada Pemilu 2024 mendatang, dan akhirnya mengajukan gugatan ke MK untuk menguji apakah sistem proporsional tertutup layak diterapkan.
Dari delapan parpol, hanya satu partai yakni PDI Perjuangan yang menginginkan bahwa sistem proporsional tertutup diterapkan pada Pemilu 2024 nanti.
Ikuti perkembangan terkini seputar berita Pemilu 2024 hanya di merdeka.com