Ketua PKB minta tokoh yang dicapreskan introspeksi diri
"Jika tidak punya rasa malu dan menganggap dirinya bisa, itu namanya orang yang sakit dalam mengejar ambisi politiknya."
Pemilu Presiden (Pilpres) 2014 semakin di depan mata. Nama-nama bakal capres pun mulai bermunculan sebagai peserta pilpres tahun depan. Ketua Fraksi PKB Marwan Jafar meminta agar para bakal capres yang sudah digadang-gadang itu introspeksi diri terlebih dahulu. Marwan pun mengkategorikan para kandidat capres dalam divisi utama, divisi satu, divisi dua atau divisi tiga.
Dia menilai, para capres yang mulai bermunculan harus mampu mengukur kemampuan, baik secara finansial dan politik. Sebab, kandidat capres yang masuk dalam divisi utama saja belum tentu dipilih oleh rakyat.
"Dalam politik, kita harus belajar mengukur diri, mengaca diri, introspeksi diri, dan punya kalkulasi serta perhitungan yang matang. Jika tidak punya rasa malu dan menganggap dirinya bisa, itu namanya orang yang sakit dalam mengejar ambisi politiknya. Dan bisa jadi bunuh diri secara politik," kata Marwan dalam pesan singkat, Kamis (2/12).
Dia berpandangan, jika ingin terpilih, capres juga harus punya pengalaman politik. Sebelumnya, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menegaskan jika capres partainya adalah Raja Dangdut Rhoma Irama .
"Yang tidak punya pengalaman politik, tentu sangat kesulitan. Jangankan untuk menjadikan anggota DPR, anggota DPRD Provinsi atau kabupaten/kota, untuk menjadikan seorang kepala desa saja belum tentu jadi," tambah Ketua DPP PKB ini.
Meskipun, kata dia, setiap warga negara berhak untuk berambisi menjadi capres dan cawapres di Pilpres 2014. Namun demikian, dia meminta para kandidat capres yang memiliki elektabilitas buruk, agar tidak memaksakan diri jika tidak punya sarat sebagaimana kandidat yang masuk divisi utama.
"Kalau memaksakan diri, itu sangat menggelikan, aneh, lucu, dan tidak punya rasa malu, apapun alasannya," tegas dia.
Memasuki 2014, kata Marwan, manuver para kandidat capres semakin memanas. Berbagai macam cara dilakukan, mulai konsolidasi, sosialisasi, pencitraan. Hal itu wajar dilakukan, mengingat setiap warga negara Indonesia berhak menjadi kandidat capres, sepanjang memang tidak melanggar undang-undang.
"Nama-nama yang masuk divisi utama, memang sudah selayaknya dan memang wajar untuk memimpin negara kita ini karena sudah punya pengalaman yang panjang, modal politik, modal sosial, punya elektabilitas yang tinggi dan popularitas, dan yang tidak kalah penting tentu modal ekonomi," katanya.
"Bagi yang masuk kategori divisi satu, bagaimana caranya supaya bisa masuk divisi utama, masih ada waktu untuk mengejarnya, tentu dengan kerja sangat ekstra keras. Dengan waktu yang relatif singkat, kandidat yang masuk kategori divisi satu harus betul-betul siap segalanya supaya bisa masuk divisi utama," pungkasnya.
Diketahui, sejauh ini telah muncul beragam nama yang digadang-gadang akan menjadi capres bulan Juli nanti. Di antaranya, Prabowo Subianto , Megawati Soekarnoputri , Wiranto, Yusril Ihza Mahendra, Rhoma Irama .