Ketua Umum PAN tak elok sebut narkoba lebih bahaya dari teroris
Zulkifli Hasan sebut narkoba jauh lebih gawat ketimbang terorisme.
Terorisme tidak hanya mengancam bangsa Indonesia. Terorisme sudah menjadi ancaman bagi seluruh negara di dunia. Bahkan, antar negara di belahan dunia saling bekerja sama untuk memerangi terorisme.
Aksi terorisme pasca reformasi kerap terjadi di Indonesia. Sebut saja kasus Bom Bali I, Bom Bali II, dan sejumlah ledakan bom di kedutaan negara sahabat serta hotel.
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menilai bila narkoba lebih mengerikan bila dibandingkan dengan kejahatan terorisme. Hal ini dikatakan Zulkifli saat pembukaan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) II DPP PAN di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Minggu (27/3), kemarin.
"Orang mati remaja kita tiap hari antara 40 sampai 50 orang, mati sia-sia. Jauh lebih banyak, jauh lebih gawat dari apa yang disebut terorisme," kata Zulkifli di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Minggu (27/3).
Oleh karena itu, dirinya mengajak kadernya untuk mendukung Presiden Jokowi yang menyatakan Indonesia darurat narkoba. Dia berharap kadernya dari daerah sampai pusat ikut berperang melawan narkoba.
"Menjadi bagian musuh kita yang nyata, ada, musuh kita bersama. Bisa kita kehilangan satu generasi kalau tidak waspada, ini menjadi gerakan kita mulai pusat sampai daerah tidak menyerah melawan darurat narkoba," pungkasnya.
Namun pernyataan ini mendapatkan kritik dari Direktur Lingkar Madani untuk Indonesia, Ray Rangkuti. Menurut dia, tidak etis bila membanding-bandingkan antara terorisme dan narkoba. Sebab, tegas dia, keduanya merupakan kejahatan yang sangat serius untuk diperangi.
"Jangan membanding-bandingkan. Jangan sampai menganaktirikan satu dengan yang lain," ujar Ray kepada merdeka.com, Jakarta, Minggu (27/3).
Menurut Ray, sulit untuk menilai lebih bahaya mana antara kejahatan terorisme dan narkoba. Yang pasti, tegas dia, baik itu terorisme dan narkoba adalah kejahatan luar biasa yang wajib diperangi.
"Kalau dari aspek destruktif, teroris sangat membahayakan dan mengerikan. Dari aspek korban, narkoba juga parah akibatnya," ucapnya.
Lebih lanjut, dia menjelaskan, di Indonesia ini ada tiga kejahatan yang mengancam dan dampaknya sangat mengerikan. Yakni kejahatan teroris, narkoba dan korupsi.
Oleh sebab itu, dia meminta agar tidak membanding-bandingkan diantara kejahatan tersebut. Yang jauh lebih penting, tegas Ray, semua unsur harus betul-betul bekerja sama di dalam memerangi dan memberantas secara maksimal akan kejahatan tersebut.
"Membanding-bandingkan seperti itu tak perlu. Bagi kita mengakui keduanya sebagai kejahatan luar biasa dan harus menanggulangi secara maksimal," tandasnya.