Ketum Golkar diminta tak berambisi jadi presiden
Indra J Piliang meminta ketum terpilih lebih fokus bekerja.
Politikus Golkar Indra J Piliang meminta Ketua Umum Golkar yang terpilih dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa mendatang tidak berambisi sebagai calon presiden 2019 agar fokus bekerja mengembalikan citra partai yang terpuruk akibat konflik internal.
"Pemimpin Golkar semestinya bukan lah orang yang dibebani tugas untuk menjadi presiden atau berambisi menjadi presiden 2019," ujar Indra J Piliang Diskusi bertema Golkar Menuju Partai Progresif yang diselenggarakan Lembaga Kajian dan Aksi Kebangsaan, di Jakarta, Rabu (13/4).
Indra mengatakan tugas yang harus dipikul Ketua Umum Golkar ke depan sangat berat yakni harus mampu menutupi kekurangan yang ada di internal Golkar saat ini.
Kekurangan-kekurangan tersebut antara lain minimnya loyalitas terhadap partai, mudahnya kader eksodus atau berpindah partai atas nama elektoral hingga penyatuan faksi-faksi yang ada di internal Golkar.
Indra memandang dari sejumlah tokoh yang selama ini mendeklarasikan diri sebagai bakal calon Ketua Umum Golkar, nama Airlangga Hartarto merupakan salah satu yang menghadirkan pemikiran menarik.
Menurut Indra, Airlangga berpikir rasional dengan tidak menjanjikan kemenangan Golkar pada 2009 namun pada 2024.
Pengamat politik Hanta Yudha menilai secara sejarah pertarungan calon Ketua Umum Golkar selalu berujung pada dua kandidat. Menurut Hanta Yudha, calon Ketua Umum Golkar yang berpotensi unggul adalah mereka yang tidak hanya memenuhi kriteria standar.
"Mereka harus mempunyai basis internal yang kuat serta mempunyai nama yang tidak akan membebankan partai. Ketua Umum Golkar harus muda bukan dari usia tapi muda dari sisi gagasan, dapat menawarkan tradisi politik baru, dapat menyelesaikan persoalan degradasi perolehan kursi parlemen serta dapat menawarkan harapan baru kepada publik," ujar Hanta Yudha.
Munas Golkar akan dihelat 7-8 Mei 2016 di Bali dengan agenda utama pemilihan ketua umum.
Sejumlah nama yang belakangan sudah menyatakan siap maju antara lain, Ade Komaruddin, Airlangga Hartarto, Aziz Syamsuddin, Idrus Marham, Indra Bambang Utoyo, Mahyudin, Priyo Budi Santoso, Setya Novanto, Syahrul Yasin Limpo, Zaki Iskandar dan lain-lain.
Baca juga:
Panitia Munaslub sebut uang setoran Rp 20 M bertujuan mulia
Terkendala SK Menkum HAM, Munaslub Golkar diundur
Tantowi: Setoran Rp 20 M halangi kader Golkar yang bagus untuk maju
Caketum Golkar setor Rp 20 miliar baru sekadar wacana
Soal setoran Rp 20 M, Airlangga sebut pencalonan harus sesuai AD/ART
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Siapa yang diusung oleh Partai Golkar sebagai Cawapres? Partai Golkar resmi mengusung Gibran Rakabuming sebagai Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
-
Siapa yang diusung Partai Golkar menjadi Cagub Jabar? Partai Golkar mengusung mantan bupati Purwakarta Dedi Mulyadi maju menjadi calon gubernur Jawa Barat pada Pilkada 2024.
-
Mengapa para ketua dewan Golkar menolak munaslub? Ketiga Dewan Partai Golkar menyatakan menolak wacana musyawarah nasional luar biasa (munaslub). Mereka solid mendukung Airlangga, yakni Dewan Pembina, Dewan Kehormatan, dan Dewan Pakar.
-
Kapan Golkar akan menyelesaikan penyusunan koalisi untuk Pilgub Banten? Airlangga menyebut partainya masih menyusun koalisi untuk Pilkada Banten 2024."Nanti kita susun," ucap dia.