Ketum IMDI Michael Wattimena: Tak Ada yang Bisa Ganggu AHY
"Tidak ada yang bisa menganggu Ketum Partai Demokrat AHY. AHY terpilih melalui mekanisme yang benar, konstitusional dan demokratis. Jadi tolong jangan menganggu. Bilamana cinta dengan Partai Demokrat, silahkan gabung pasti pintu terbuka," jelas Michael lewat aplikasi pesan, Kamis (4/2).
Ketua Umum, Insan Muda Demokrat Indonesia (IMDI), ormas sayap Partai Demokrat, Michael Wattimena menyayangkan upaya kudeta terhadap kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang diduga diinisiasi oleh KSP Moeldoko, Johni Allen Marbun dan M Nazaruddin. Michael menegaskan, AHY dipilih secara sah, konstitusional, sehingga tidak boleh diganggu.
Terlebih, Ketua DPP Demokrat ini mengatakan, niat mengkudeta demi ambisi menjadi calon presiden di Pemilu 2024. Dia menegaskan, komitmen IMDI solid mendukung penuh AHY.
-
Kapan AHY mulai bertugas sebagai ketua partai Demokrat? Sebelum bertugas sebagai ketua partai Demokrat di tahun 2016, AHY sempat menduduki pangkat Mayor.
-
Siapa yang memberi tugas khusus kepada Demokrat? Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan Prabowo memberikan tugas khusus kepada Demokrat untuk bisa memenangkan dirinya di Jawa Timur.
-
Bagaimana cara AHY mengajak kader Demokrat untuk move on? Sikap memaafkan dan mengajak seluruh kader untuk “move on” memberi signal yang menunjukkan kedewasaan politik, baik dari Ketua Umum Mas AHY maupun seluruh jajaran Partai Demokrat.
-
Kapan Partai Demokrat dideklarasikan? Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan.
-
Bagaimana Demokrat akan mendekati partai lain? Selain itu, dia menuturkan bahwa Demokrat membuka komunikasi dengan pihak manapun. Sehingga, ujarnya segala kemungkinan yang ada bakal dikaji secara mendalam.
-
Apa yang akan dilakukan Demokrat kedepan? Lebih lanjut, Herman menyatakan bukan tidak mungkin Demokrat ke depan akan membentuk poros baru atau bergabung dalam koalisi yang sudah ada. Segala kemunginan, ujar dia bisa saja terjadi.
"Tidak ada yang bisa menganggu Ketum Partai Demokrat AHY. AHY terpilih melalui mekanisme yang benar, konstitusional dan demokratis. Jadi tolong jangan menganggu. Bilamana cinta dengan Partai Demokrat, silahkan gabung pasti pintu terbuka," jelas Michael lewat aplikasi pesan, Kamis (4/2).
Politisi Partai Demokrat asal Indonesia Timur ini akan terus mengawal kepemimpinan AHY sebagai Ketum Partai Demokrat. Mantan anggota DPR RI dua periode ini juga mengajak kepada seluruh kader Partai Demokrat untuk bersatu, melawan gerakan otoritarianisme penguasa.
Michael yang menjabat Ketua Departemen Perhubungan DPP Demokrat ini mengatakan, pengurus dari tingkat DPC, DPD dan DPP kompak menjaga kepemimpinan AHY.
"Saya perlu ingatkan bilamana mereka yang berkeinginan gabung dengan Partai Demokrat silakan saja, tapi tolong dengan cara yang elok," jelas Michael.
Sementara itu, Sekjen DPP IMDI, Muslim menegaskan, AHY adalah pimpinan yang pas untuk Partai Demokrat. Apalagi, kader Partai Demokrat di daerah sudah merasa cocok dengan kepemimpinan AHY.
Anggota DPR RI ini menegaskan, tidak mentolerir sikap arogansi dan inkonstitusional dari pihak yang tidak bertanggung jawab yang ingin mengambil paksa Partai Demokrat.
"Tidak ada yang bisa gantikan Ketum kami Mas AHY, beliau pilihan para kader Partai Demokrat seluruh pelosok daerah. Jadi jangan bermimpi bisa ambil alih Partai Demokrat,” tegas Muslim.
Isu pendongkelan kursi Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY kembali diklaim tidak ada konflik internal di tubuh partai berlambang bintang mercy itu.
"Jadi tidak ada persoalan atau perpecahan internal sebagaimana yang disorot sejumlah media," kata Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, dalam keterangannya, Kamis (4/2/2021).
Dia menuding apa yang terjadi di Demokrat saat ini, adanya penyalahgunaan kekuatan kekuasaan atau abuse of power yang mencoba menganggu ekosistem partainya. Yang salah satunya memanfaatkan para kader partai yang didominasi warna biru tersebut.
"Dengan memanfaatkan segelintir mantan kader yang tidak cukup percaya diri untuk berpolitik dengan cara mereka sendiri, dan bolak-balik berupaya merongrong soliditas serta integritas partai kami," tutur Herzaky.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/rnd)