Ketum PAN Bocorkan Lobi-Lobi Politik dengan Prabowo Sore Nanti
Pembentukan Koalisi Besar kian menguat. Ketum PAN Zulkifli Hasan berencana bertemu dengan Ketum Gerindra Prabowo Subianto sore nanti.
Pembentukan Koalisi Besar kian menguat. Ketum PAN Zulkifli Hasan berencana bertemu dengan Ketum Gerindra Prabowo Subianto sore nanti.
Zulkifli mengatakan, hingga kini para ketua partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) masih berusaha membangun pembicaraan untuk mewujudkan koalisi kebangsaan.
-
Mengapa Zulkifli Hasan merasa PAN layak menjadi pemenang di Pemilu 2024? "Kalau lihat malam ini wajar PAN menjadi pemenang pemilu, layak, pantas. Kader PAN punya talenta. Oleh karena itu, mari kita songsong kemenangan PAN di Pemilu 2024," ujar Zulhas dalam sambutannya di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Selasa (29/8/2023).
-
Kapan KH Zainal Mustafa diangkat sebagai Pahlawan Nasional? Pada 6 November 1972, KH Zainal Mustafa diangkat sebagai Pahlawan Pergerakan Nasional dengan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 064/TK/Tahun 1972.
-
Mengapa Zulkifli Hasan menekankan pentingnya UMKM? Mendag Zulhas menjelaskan sektor UMKM memiliki peran strategis dan besar dalam mendukung pertumbuhan ekonomi negara. “UMKM menopang masa depan ekonomi Indonesia, kenapa? Karena 64% bisnis di Indonesia berasal dari UMKM, Kuncinya UMKM maju, ekonomi maju.” jelas Zulhas.
-
Bagaimana Zulkifli Hasan mendorong perkembangan UMKM? Dirinya kembali menambahkan, bahwa UMKM lokal akan bisa lebih berkembang melalui e-commerce."Kamu semua bisa jualan bahkan sampai ke luar negeri, semuanya ada lengkap kan? Kaya mas Ardi ini sampai diajarin buka toko dan pakai fitur-fitur di Kampus Shopee, jadi omset bisa tambah banyak," tambah Zulkifli Hasan.
-
Mengapa Mendag Zulkifli Hasan setuju dengan pembentukan kelompok kerja dengan Singapura? “Saya setuju dan mendukung inisiatif dibentuknya kelompok kerja tersebut karena volume perdagangan Indonesia dengan Singapura yang cukup besar serta sebagai tetangga dekat dalam lingkup ASEAN,” jelas Mendag Zulkifli Hasan.
-
Kapan M. Hasan menjabat sebagai Kapolri? Jenderal Polisi (Purn.) Drs. Mohamad Hasan adalah seorang Kepala Kepolisian Republik Indonesia di era Orde Baru (1971-1974) dan pernah menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Malaysia dari tahun 1974 hingga 1978.
Komunikasi yang dibangun itu diakuinya untuk beberapa partai seperti Gerindra, PKB maupun dengan PDIP.
"Golkar, PAN, PPP, sedang berusaha lagi pembicaraan agar bisa membuat koalisi kebangsaan dengan Gerindra, PKB, dan PDI Perjuangan," ujarnya, Jumat (7/4).
Berunding Dulu
Dia menambahkan, pada Sabtu (8/4), pihaknya akan melakukan pertemuan dengan Prabowo Subianto. Salah satu agenda yang dibahas antara lain adalah soal koalisi besar.
"Iya besok hari Sabtu (hari ini). (Materi yang dibahas) Ya kan ketemu dulu, lagi pembicaraan dulu. (Tawar menawar?) Belum, lagi bicara," tegasnya.
Disinggung soal syarat yang diajukan oleh PDIP jika nantinya tergabung dalam Koalisi Kebangsaan, Zulhas masih enggan berkomentar.
Dia menyebut lebih mengedepankan pertemuan antar partai terlebih dahulu. Diketahui, PDIP mengajukan syarat jika Calon Presiden harus berasal dari partainya jika ingin melakukan koalisi.
"(Syarat PDI?)Ya kan ngomong dulu. Ketemu dulu, koalisi jadi, baru nanti dirunding siapa capres ya, siapa wapres," tandasnya.
Target PAN Jatim
Sementara itu Ketua PAN Jatim Riski Sadig menyebut, di Jawa Timur kondisi partainya cukup kokoh. Ia optimis dalam Pileg 2024, PAN memiliki 11 kursi di DPR.
Riski mengaku, hingga hari ini simpul-simpul relawan PAN makin bertambah, baik dari kalangan Nahdliyin hingga tokoh-tokoh millenial seperti Tomliwafa.
"Respon masyarakat dan para kiai dan petinggi, termasuk keluarga besar Muhammadiyah juga mendukung, dan ini salah satu modal di DPW PAN Jatim untuk memberikan slot seluas-luasnya kepada organisasi perwakilan manapun untuk mengisi slot yang ada," kata Rizki.
Bahkan riski percaya diri, kondisi PAN saat ini lebih baik dari partai-partai ditingkat regional lainnya.
"Alhamdulillah sampai hari ini cukup menjadi barometer, cukup menjadi standart pengelolaan partai di tingkat nasional dengan DPW yang lain, semoga ini ada korelasinya," pungkasnya.
(mdk/rnd)