Ketum PAN soal dukungan di Pilpres: Pak Jokowi tentu peluangnya besar
Ia juga mengatakan PAN bukan bagian dari koalisi Gerindra sehingga ia tak hadir dalam pertemuan di rumah Prabowo tersebut
Partai Amanat Nasional (PAN) belum memutuskan kemana arah koalisi dalam Pemilihan Presiden 2019. Saat ini, penjajakan dan komunikasi politik terus dilakukan dengan parpol-parpol lain. Termasuk komunikasi dengan parpol pengusung capres Joko Widodo (Jokowi).
Ketua Umum (Ketum) PAN, Zulkifli Hasan mengakui Jokowi berpeluang besar kembali menang dalam Pilpres 2019 karena berstatus sebagai petahana. Pada saat Ketum Partai Gerindra, Prabowo Subianto bertemu dengan seluruh kader DPD se-Indonesia dan tokoh agama pada Senin (26/3) malam, Zulkifli mengaku tak diundang. Namun bukan berarti pihaknya menjauh dari partai oposisi dan mengarahkan dukungan ke Jokowi.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
"Maksudnya mendukung Pak Jokowi kan gitu? Lah memang saya mendukung Pak Jokowi, kan koalisi. (Maksudnya) 2019 nanti? Ya itu penjajakan dulu. Ketemu-ketemu dulu. Pak Jokowi tentu kan peluangnya, incumbent, besar. Itu juga tentu menjadi pertimbangan," jelasnya di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (27/3).
Ia juga mengatakan PAN bukan bagian dari koalisi Gerindra sehingga ia tak hadir dalam pertemuan di rumah Prabowo tersebut. "Ya memang bukan bagian PAN kan, kan kami lain lagi," ujarnya.
Zulkfili mengatakan pihaknya juga telah bertemu dengan Ketum PKB, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dan pimpinan parpol lain. Bulan-bulan ini menurutnya banyak pertemuan informal antara para pimpinan parpol membahas Pilpres 2019.
"Saya sudah mengatakan, pertemuan-pertemuan informal saya kira bulan ini. Nah bulan depan sudah delegasi, kayak diplomasi resmi gitu lah bahasa kerennya. Jadi formal. Jadi mungkin nanti saya bawa tim dari PAN ke partai lain mungkin sudah resmi hubungannya," jelasnya.
Bulan ini merupakan masa penjajakan parpol sebelum memutuskan arah koalisi. Ketua MPR ini mengatakan pihaknya akan menyamakan persepsi dengan parpol lain bagaimana melihat masa depan Indonesia.
Baca juga:
Soal cawapres Prabowo, PKS yakin bakal diajak bicara Gerindra
'Pertemuan di Kertanegara kukuhkan niat kader agar Prabowo bersedia maju Pilpres'
Gerindra sebut Anies Baswedan berpeluang besar jadi cawapres Prabowo
Soal Capres, Prabowo ingin dengar pendapat koalisi dan masyarakat
Keberadaan PPP menegaskan koalisi Jokowi nasionalis-religius
Gerindra tak ingin buru-buru deklarasikan Capres Cawapres