Khofifah vs Gus Ipul identik 'perang' Muslimat NU lawan GP Ansor
Pilgub Jawa Timur 27 Juni 2018, dipastikan bakal menjadi 'medan tempur' dua badan otonom (Banom) Nahdlatul Ulama (NU), yaitu Muslimat dan GP Ansor. Masing-masing akan all-out memenangkan jagoannya: Khofifah Indar Parawansa versus Saifullah Yusuf (Gus Ipul).
Pilgub Jawa Timur 27 Juni 2018, dipastikan bakal menjadi 'medan tempur' dua badan otonom (Banom) Nahdlatul Ulama (NU), yaitu Muslimat dan GP Ansor. Masing-masing akan all-out memenangkan jagoannya: Khofifah Indar Parawansa versus Saifullah Yusuf (Gus Ipul).
Seperti dua Pilgub sebelumnya, 2008 dan 2013, ibu-ibu Muslimat NU masih setia mendukung ketua umumnya, Khofifah yang di 2018 ini menggandeng Bupati Trenggalek, Emil Elestianto Dardak. Pun begitu dengan GP Ansor, juga masih setia dengan mantan ketua umumnya, Saiful yang menggandeng kader PDIP, Puti Guntur Soekarno.
-
Apa yang akan dilakukan Khofifah di Pilgub Jatim? Ketua Tim Kampanye Daerah Jawa Timur Prabowo-Gibran, Khofifah Indar Parawansa menyatakan akan kembali mengikuti kontestasi pemilihan gubernur (pilgub) Jawa Timur 2024.
-
Siapa saja yang mendukung Khofifah di Pilgub Jatim? PAN, Gerindra, Golkar, dan Demokrat menyatakan kesiapannya untuk mendukung Khofifah di Pilgub Jatim.
-
Kapan Khofifah memutuskan untuk ikut Pilgub Jatim? Ketua Tim Kampanye Daerah Jawa Timur Prabowo-Gibran, Khofifah Indar Parawansa menyatakan akan kembali mengikuti kontestasi pemilihan gubernur (pilgub) Jawa Timur 2024.
-
Siapa yang ikut mendampingi Yunifah Ismawati? Oki Setiana Dewi, sebagai pendiri yayasan tempat Yunifah Ismawati belajar, ikut mendampingi ibunya dengan penuh kebanggaan.
-
Siapa Rajif Sutirto? Rajif Sutirto dikenal luas sebagai Ketua Umum Relawan Konco Prabowo. Ia juga tergabung dalam partai milik Prabowo, yaitu Gerindra.
-
Apa yang Yusuf Mannagalli Parawansa lakukan saat kuliah? Ia tak malu memasang rengkek di motornya demi membawa barang dagangannya.
Jika melihat perolehan suara Khofifah di 2008 dan 2013 yang mayoritas dari Muslimat NU, di 27 Juni 2018 nanti, pasangan calon (Paslon) urut 1, Khofifah-Emil ini juga diprediksi bakal disumbang sekitar lima juta suara dari Muslimat NU.
Kekompakan Muslimat NU mendukung ketua umumnya itu diyakini mantan Menteri Sosial tersebut. "Yang saya tahu, Muslimat struktural kuat sekali. Mereka cukup solid," kata Khofifah yakin, Senin (30/4).
Kesolid-an ibu-ibu Muslimat NU bisa dilihat saat gelar Tahlil Kubro Pimpinan Anak Cabang (PAC) Muslimat NU Waru, Sidoarjo pada Minggu (29/4) kemarin. Ada ribuan anggota Muslimat NU yang hadir dan menyatakan siap memenangkan Khofifah-Emil di 27 Juni mendatang. Itu baru satu PAC saja. Belum seluruh Jawa Timur.
Khofifah juga mengaku tak mengkhawatirkan jika saat coblosan nanti, sebagian ibu-ibu Muslimat NU itu akan pindah ke lain hati dengan alasan kader PKB yang menjadi partai pengusung Saiful-Puti. "Sekarang ini milih gubernur, milih partai itu nanti," tegas Khofifah dengan logat khas Suroboyoan.
Gelombang kekuatan Muslimat NU ini juga diakui Sekretaris PDIP Jawa Timur, Sri Untari Bisowarno saat menghadiri rilis survei Surabaya Suvey Center (SSC), pada Jumat (27/4) lalu. Bahkan, menurut Untari, suara Muslimat NU juga turut menyumbang 8 kursi untuk PKB di DPRD Jawa Timur.
Untuk itu politikus perempuan juga anggota DPRD Jawa Timur ini berharap, kaum laki-laki pendukung Saiful-Puti, khususnya dari PKB selaku partai pengusung, bisa menarik dukungan ibu-ibu Muslimat NU.
"Kalau PDIP dan PKB itu bekerja keras-kerasan, selesai sebenarnya. Tapi saya tahu, PKB itu di dalamnya banyak Muslimat. Dari 20 kursi (di DPRD Jatim) kan 8 kursi Muslimat itu, saya tahu persis itu," tegas Untari.
Lalu bagaimana dukungan GP Ansor untuk paslon urut 2? Tak jauh beda dengan Muslimat NU, dari 42 Pengurus Cabang (PC) dan sekitar 658 PAC GP Ansor se-Jawa Timur siap menyumbangkan suara untuk Saiful-Puti. Termasuk anggota Barisan Serba Guna (Banser), akan turut 'berdarah-darah' memenangkan Paslon yang diusung PKB, PDIP, Gerindra, dan PKS tersebut.
Sementara dukungan Fatayat NU diyakini akan pecah. Di akar rumput kemungkinan lebih mengikuti Muslimat NU sebagai ibu kandungnya dibanding ketuanya, Hikmah Bafakih yang notabenenya ketua tim sukses pasangan Saiful-Puti.
Karena seperti diketahui, pada 2013 silam, ibu-ibu muda Fatayat NU terbelah. Terjadi dua Konferwil saat itu. Di Konferwil 24-25 Agustus yang dihadiri 15 dari 44 PC se Jawa Timur, memilih Hikmah sebagai ketua.
Sementara di Konferwil versi lain (14-15 September), dari 29 PC yang hadir, 27 PC memilih Luluk Asfiyah sebagai ketua. Sayangnya, PWNU Jawa Timur lebih mengakui Fatayat NU yang memilih Hikmah meski hanya didukung 15 PC.
Nah, ormas perempuan muda NU dengan anggota resmi (ber-KTA) sekitar 1,5 juta ini, di kubu Luluk Asfiyah diprediksi lebih loyal ke Khofifah-Emil. Sementara Fatayat NU kubu Hikmah akan menyumbangkan suaranya ke Saiful-Puti.
Pertempuran Emil vs Puti
Kondisi kekuatan Khofifah versus Saiful yang sudah mentok ini juga diakui Sri Untari. Maka harapan untuk merebut suara kemenangan, ada di tangan Cawagubnya masing-masing. "Memang beliaunya (Khofifah dan Saiful) ya sudah! Yang satu didukung Muslimat, satunya didukung Ansor. Ya sudah! Wes ngunu kuwi, dan terbelahlah," uncap Untari.
Sementara merujuk hasil riset SSC periode 11-19 April yang dirilis Jumat lalu, Untari bahkan menganalogikan Pilgub Jawa Timur ibarat perang antara Arjuna lawan Bupati Karna di Perang Baratayudha. Keduanya sama-sama anak Kunti meski beda bapak. "Sama dengan Gus Ipul dan Bu Khofifah, dua-duanya adalah anak NU," kata Untari.
Seperti diketahui, hasil survei SSC yang mengambil sample 1.220 respon di 38 kabupaten/kota se Jawa Timur, memperlihatkan popularitas Khofifah unggul 96,9 persen dari Saiful yang hanya 94,8 persen. Pun begitu dengan aksebilitas Khofifah, masih terpaut tipis 84,4 persen dari Saiful dengan angka 81,1 persen.
Dengan kondisi ini, Untaripun mengaku sepakat dengan lembaga-lembaga survei: bahwa 2018 merupakan 'pertempuran' Emil melawan Puti. "Maka saya sepakat dengan teman-teman surveyor, bahwa sebenarnya dimaksimalkan, bahwa kami harus memaksimalkan Mbak Puti, begitu. Apa yang bisa dilakukan Mbak Puti? Banyak hal memang belum kami explore," tandas Untari.
Baca juga:
Di kebun nanas, Gus Ipul launcing program
Penyalahgunaan PKH di Lamongan mengarah ke tindak pidana
Gus Ipul akan bantu percepat pembangunan jalan tol Kediri-Tulungagung
Bersama ribuan jemaah, Gus Ipul resmikan Maqbarah Kiai Anwar Nur Bululawang
Kenang masa kecil, Mega dan Puti Guntur bermain Ular Tangga
Debat Pilgub Jabar di Kampus UI Depok diundur jadi 14 Mei
Berencana temui Megawati, Airlangga akan bahas pilkada dan Pemilu 2019