Klaim kader ingin poros alternatif, Demokrat mulai pamer poster JK dan AHY
Demokrat membuat polling terkait Pemilu 2019. Hasilnya, mayoritas kader menginginkan Demokrat membuat poros alternatif. Dari hasil polling, kader menilai Jusuf Kalla layak menjadi Capres dipasangkan dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Cawapresnya.
Ketua Divisi Informasi dan Komunikasi DPP Demokrat Imelda Sari mengaku membuat polling terkait Pemilu 2019. Hasilnya, mayoritas kader menginginkan Demokrat membuat poros alternatif. Di luar poros yang digagas parpol pendukung Joko Widodo dan poros Prabowo Subianto.
Polling tersebut juga menanyakan kombinasi pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden. Dari hasil polling, kader menilai Jusuf Kalla layak menjadi Capres dipasangkan dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Cawapresnya.
-
Kenapa Ridwan Kamil menemui Jusuf Kalla? “Beliau kan orang pintar ya dan penuh dengan pengalaman, arif, bijaksana. Sehingga saya perlu mendapatkan arahan, wejangannya dari beliau,” sambungnya.
-
Kapan Partai Demokrat dideklarasikan? Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan.
"Dalam perbincangan di dalam pengurus lartai memang kita bikin polling secara internal. Yang hasilnya 90 persen menginginkan adanya koalisi alternatif," kata Imelda saat dihubungi, Senin (2/7).
Demokrat mengaku serius menggodok duet JK-AHY di Pemiu 2019. Meski masih tahap pembahasan, elit-elit Demokrat ramai mengunggah poster JK-AHY.
Imelda secara terang-terangan mengunggah poster JK-AHY di akun Instagram pribadinya dan status whatsapp pada Minggu (1/7) kemarin. Dalam unggahan tersebut, Imelda menyebut JK-AHY sebagai pasangan capres-cawapres 2019.
"Salah satu nama yang kami anggap kapabel, baik secara elektabilitas dan pengalaman salah satunya kepemimpinan Pak JK yang pernah bersama sama Pak SBY juga Saat Ini menjadi Wapres Jokowi," ujarnya.
Walaupun hasil polling menginginkan duet JK-AHY, kata Imelda, hal tersebut bukan keputusan resmi partai. Dukungan di Pilpres 2019 akan diputuskan oleh Majelis Tinggi Partai Demokrat.
"Meski ini menjadi perbincangan yang ramai dibawah, tetap saja kami akan patuh pada keputusan Majelis Tinggi Partai nantinya yang akan memutuskan koalisi. Belum ada keputusan Majelis Tinggi Partai," ungkapnya.
Semangat Demokrat menggagas poros alternatif dikarenakan keinginan untuk memberikan pilihan lain bagi rakyat selain poros Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
"Poinnya Koalisi Alternatif diharapkan dapat menjadi terobosan baru dalam Pemilu 2019 tidak hanya terbelah dalam dua arus yang sudah ada sebelumnya pada Pemilu Presiden 2014 lalu," klaim Imelda.
Imelda menilai tak ada yang tak mungkin dalam dunia politik, termasuk duet JK-AHY. Dia mengklaim rakyat butuh harapan baru atas sulitnya perekonomian nasional sulit saat ini.
"Dalam politik anything is possible dan komunikasi diantara Pemimpin Partai Politik pun dilakukan sampai dengan tanggal 4-10 Agustus saya melihat dinamika politik akan terus bergulir. Kita lihat saja nanti," tegas dia.
Baca juga:
Kalah Pilgub Jabar, Dedi Mulyadi susun strategi hadapi Pemilu 2019
Mendagri soal isu Anies nyapres: Saya tidak ada urusan sama itu
Dedi Mulyadi sebut #2019GantiPresiden membuat anti-Jokowi pilih Asyik
Selain Prabowo, PKS pertimbangkan nama Anies diusung jadi capres
Demokrat sebut duet JK-AHY tunggu penjajakan koalisi dan survei internal
Ditelepon dan dapat ucapan selamat, Cagub Lampung Arinal dukung Jokowi di 2019