Klaim tak ajukan nama, Golkar sudah siapkan kader isi kursi menteri
Idrus Marham membeberkan alasan dipilihnya Airlangga menjadi Menteri Perindustrian.
Sekjen Partai Golkar Idrus Marham menyatakan Golkar merupakan partai besar yang memiliki pengalaman dalam mempersiapkan kader-kadernya. Sehingga kader-kader partai berlambang pohon beringin itu siap kapan saja untuk didistribusikan, ditugaskan, dan didedikasikan di semua tingkatan semua bidang.
Dia mengaku Partai Golkar tak pernah minta jatah menteri pada Presiden. Namun terpilihnya Airlangga Hartarto sebagai Menteri Perindustrian kata dia memanglah atas perkataan Presiden.
"Jadi kita tidak pernah memilih-milih di situ (posisi Menteri Perindustrian), Presiden bilang di situ ya kita berikan orang yang ahli, maka ya selama ini kalau bicara tentang perekonomian, perindustrian, perdagangan selama ini memang Pak Airlangga," kata Idrus saat ditemui di Rapimnas I Partai Golkar, di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (28/7).
Meski tak mengatakan secara tegas Golkar diminta nama oleh presiden untuk mengisi kursi kementerian perindustrian, pihaknya mengaku akan memberikan kader terbaik untuk mengisi kursi di kementerian.
"Jadi kita melihat ada komunikasi politik. Ternyata posisi ini yang dibutuhkan. Karena itu partai kita memilah-milah dan memilih kader-kader yang memang memiliki kompetensi untuk itu dan saya katakan tadi kalau kita bicara tentang visi ekonomi, Airlangga memang memiliki kompetensi ini," papar Idrus.
Dia juga membeberkan selain sebagai pengusaha, Airlangga Hartarto juga berpengalaman di DPR. Dinilai memiliki pengalaman dan kompetensi di bidang perekonomian, maka ditunjuklah Airlangga Hartarto untuk menduduki jabatan Menteri Perindustrian.
"Di DPR pun selama ini Airlangga kalau enggak di Komisi 6, 11 atau 7. Oleh karena itu maka posisinya yang ada maka tentu Airlangga kita pandang sebagai posisi yang pantas untuk itu dan kita punya keyakinan Airlangga bisa memimpin kementerian itu bisa dengan baik," sambung Idrus.
Tak hanya itu, posisi Airlangga juga dinilai sebagai pertaruhan nama Golkar di pemerintahan. Sebab baik buruknya Airlangga sebagai Menteri Perindustrian akan berdampak pada citra Partai Golkar.
"Keberadaan Airlangga tak terlepas dari peran partai Golkar. Kalau Airlangga tidak berhasil maka implikasinya juga ke Partai golkar. Karena itu kita harapkan, dukung back-up agar Airlangga bisa berhasil jadi sebagai Menteri Perindustrian," tutup Idrus.
-
Kapan reshuffle kabinet menteri dan wakil menteri dilakukan? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri Senin (17/7) hari ini.
-
Apa yang terjadi di Bukber Kabinet Jokowi? Bukber Kabinet Jokowi Tak Dihadiri Semua Menteri 01 & 03, Sri Mulyani: Sangat Terbatas
-
Kapan Golkar akan menyelesaikan penyusunan koalisi untuk Pilgub Banten? Airlangga menyebut partainya masih menyusun koalisi untuk Pilkada Banten 2024."Nanti kita susun," ucap dia.
-
Siapa yang diusung Partai Golkar menjadi Cagub Jabar? Partai Golkar mengusung mantan bupati Purwakarta Dedi Mulyadi maju menjadi calon gubernur Jawa Barat pada Pilkada 2024.
-
Apa yang menurut Puteri Komarudin, mengukuhkan komitmen Partai Golkar dalam mengawal pemerintahan Presiden Jokowi? “Dimana, hal tersebut mengukuhkan Partai Golkar selalu setia mengawal keberjalanan pemerintahan di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi. Untuk itu, kami pun berkomitmen untuk melanjutkan agenda pembangunan tersebut,” ungkap Puteri.
-
Apa yang sedang dilakukan Prabowo terkait susunan kabinet? Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, membenarkan bahwa sampai saat ini Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin belum pernah diundang saat menbahas susunan kabinet. Sebab, Dasco menegaskan, untuk menyusun kabinet merupakan hak prerogatif Presiden terpilih Prabowo Subianto. "Jadi memang yang namanya susunan menteri itu sebagai hak prerogatif presiden terpilih yang melakukan simulasi-simulasi," kata Dasco, saat diwawancarai di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Sabtu, (14/9).
Baca juga:
Jokowi reshuffle karena evaluasi atau beri jatah Golkar dan PAN?
Ditunjuk Jokowi jadi menteri, Airlangga akan ditemui Akbar Tandjung
Ade Komarudin: Airlangga jadi menteri bukan hanya akomodasi politik
Akbar Tandjung: Wiranto dan Luhut punya pengalaman jadi Menko
Ical ngaku sejak tahun lalu sebut Sri Mulyani layak jadi Menkeu lagi
Tak boleh jadi menteri oleh Setya Novanto, ini kata Idrus Marham