Komentar Anies-Sandi soal honor Ketua KPU-Bawaslu DKI dari kubu Ahok
Berbeda dengan Anies yang enggan berkomentar banyak, Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga, pasangan duet Anies, Sandi melihat hal ini dengan pandangan pribadinya. Sandi menganggap jika kejadian ini perlu dilihat dari segi etikanya.
Ketua KPU DKI Jakarta Sumarno serta Ketua Bawaslu DKI Jakarta Mimah Susanti mengakui menerima honor saat menghadiri rapat internal tim pemenangan pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua, Basuki Tjahja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat (Djarot). Keduanya yang hadir dalam rapat tertutup di sebuah hotel itu mendapatkan honor Rp 3 juta sebagai narasumber dari timses Ahok-Djarot.
Terkait hal ini, pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno memberikan komentarnya. Soal honor, kata Anies, sebagai negara hukum semua ada tata aturannya.
"Aturan administrasi, lihat aturannya kalau begitu. Ini bukan pandangan saya, tapi ikuti prosedur, kita negara hukum semuanya ada tata aturannya. Itu aja," ungkap Anies selepas mengikuti acara deklarasi dukungan dari Koalisi Buruh Jakarta (KBJ) di DPP Gerindra, Jakarta, Sabtu, (1/4).
Berbeda dengan Anies yang enggan berkomentar banyak, Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga, pasangan duet Anies, Sandi melihat hal ini dengan pandangan pribadinya. Sandi menganggap jika kejadian ini perlu dilihat dari segi etikanya.
Sandi juga meminta untuk jangan memperpanjang persoalan ini karena KPUD dan Bawaslu tengah sibuk mempersiapkan putaran dua Pilkada DKI Jakarta 19 April mendatang.
"Pribadi saya sebaiknya melihat dari segi etikanya, mungkin dihindari untuk dikemudian hari. Tapi itu pendapat pribadi saya. Kedua saya mohon jangan diperpanjang karena ketua KPUD dan ibu ketua Bawaslu dan jajarannya pasti sibuk menghadapi 19 April. Jadi jangan ditambah lagi pikiran mereka, oke," jelas Sandi.
Sebelumnya, Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) menggelar sidang etik terhadap Ketua KPU DKI Sumarno dan Ketua Bawaslu Mimah Susanti yang menghadiri rapat tertutup bersama tim pemenangan Ahok-Djarot.
Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), Jimmy Asshidiqie menemukan indikasi kecurangan saat timses memberikan uang ke Sumarno dan Susanti. Namun Ketua Timses Ahok-Djarot, Prasetio Edi Marsudi memastikan hal tersebut adalah honor uang transportasi.
Baca juga:
Prabowo minta pendukung Anies-Sandi tak lakukan makar
Anies-Sandi teken kontrak politik dengan Koalisi Buruh Jakarta
Jubir Anies-Sandi: Jakarta perlu serius menyiapkan pemukiman kota
Populer di luar Jakarta, warga berebut minta foto dengan Anies
Fraksi PKS DKI dukung komitmen Anies-Sandi untuk buruh dan pekerja
Pesan pengasuh Ponpes Attauhidiyah Tegal untuk Anies Baswedan
Gaya Anies Baswedan saat asyik bakar sate di Tegal
-
Apa yang dirayakan oleh Ahok dan Puput? Ahok dan Puput merayakan ulang tahun putri mereka dengan acara yang sederhana, namun dekorasi berwarna pink berhasil menciptakan atmosfer yang penuh semangat.
-
Bagaimana Ahok terlihat dalam fotonya saat kuliah? Tampak pada foto, Ahok tengah bergaya bersama teman-temannya saat awal masa kuliah di Trisakti.
-
Bagaimana Anies-Cak Imin menuju ke KPU? Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) telah resmi mendaftarkan diri sebagai pasangan Capres-Cawapres ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI. Saat itu, mereka menggunakan mobil Jeep untuk menuju ke KPU RI, Jakarta.
-
Apa sanksi yang dijatuhkan DKPP kepada Ketua KPU? Akibat pelanggaran tersebut, DKPP menjatuhkan sanksi peringatan keras dan yang terakhir kepada Hasyim.
-
Siapa yang melaporkan Ketua KPU Hasyim Asy'ari? Hasyim Asy'ari sebelumnya dilaporkan seorang wanita anggota Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Den Haag, Belanda berinisial CAT ke DKPP.
-
Kapan DKPP menjatuhkan sanksi kepada Ketua KPU? DKPP menjelaskan, pelanggaran dilakukan Hasyim terkait pendaftaran pencalonan Gibran Rakabuming Raka sebagai bakal calon wakil presiden pada 25 Oktober 2023.