Konsolidasi ke Daerah, Puan Minta Aparat Netral di Pilkada Jateng
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri juga menekankan tentang konsolidasi 3 pilar partai.
Ketua DPP PDIP Puan Maharani, meminta agar aparat netral dalam Pilkada di Jawa Tengah. Hal itu dia sampaikan saat konsolidasi tertutup di Kantor DPD PDIP Jateng di Semarang, Jumat (25/10).
Acara tersebut dihadiri oleh pengurus DPC sekabupaten/kota Se-Jawa Tengah serta para calon-calon kepala daerah yang diusung PDIP, jajaran DPP PDIP dan DPD PDIP Jateng, serta anggota DPR RI Dapil Jateng.
- Menangkan Andika-Hendi, Megawati Pimpin Konsolidasi Internal di Jateng
- Konsolidasi Pilkada Jatim, Mardiono Minta Kader Kompak Menangkan Khofifah-Emil Dardak
- Konsolidasi Jelang Pilkada 2024, Mardiono Hadir di Kabupaten Pesisir Barat Lampung
- Megawati Pimpin Rapat Konsolidasi PDIP Hadapi Pilkada 2024, Begini Arahannya
Hadir pula para pasangan calon yang diusung PDIP pada pilkada Jateng 2024. Termasuk cagub dan cawagub Jateng, Jenderal TNI Purn Andika Perkasa dan Hendrar Prihadi (Hendi).
“Konsolidasi internal untuk menyatukan seluruh struktur partai yang ada di Jawa Tengah dalam pemenangan Pilkada 2024,” kata Puan, dalam keterangan resmi, Sabtu (26/10).
Saat memberikan pengarahan kepada para kader, kata Puan, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri juga menekankan tentang konsolidasi 3 pilar partai.
“Bagaimana kita menjalankan Pilkada 2024 dengan santun, saling menghormati dan menghargai tanpa ada intervensi dari eksternal,” tutur dia.
“Bagaimana seluruh elemen bangsa bisa bekerja sama dengan sebaik-baiknya untuk Indonesia yang lebih baik ke depan,” sambung Puan.
Puan juga mengingatkan soal pentingnya semua pihak untuk saling menghormati proses demokrasi. Hal ini disampaikan Puan menanggapi soal dugaan pelanggaran pilkada terkait sejumlah pertemuan paguyuban kepala desa yang diduga diarahkan untuk mendukung salah satu paslon di Pilgub Jateng.
“Kita semua harus menjaga, saling menghargai dan menghormati. Jadi semuanya harus menjaga sikap, jangan sampai kemudian melampaui batas-batas yang dianggap tidak seharusnya dilakukan,” ungkapnya.
“Kemudian stakeholder di pemerintahan, apakah aparat penegak hukum juga bisa menjaga situasi tetap kondusif,” tambah Puan.
Saat ditanya wartawan apakah PDIP akan mengambil langkah hukum terkait dugaan pelanggaran tersebut, Puan meminta Bawaslu untuk aktif.
“Kita lihat, kalau ada bukti-bukti yang kuat bahwa itu menyalahi aturan ya harusnya Bawaslu bisa melakukan tugasnya,” tegasnya.
Puan juga mengingatkan agar semua aparat pemerintahan dan penegak hukum bisa bersikap netral dalam Pilkada. Dia kemudian menyinggung soal pesan Presiden Prabowo Subianto.
“Semua kita harapkan bisa menahan diri, kemudian stakeholder, pemerintah, aparat penegak hukum juga bisa menahan diri agar stabilitas dan situasi bisa kondusif seperti yang disampaikan oleh Presiden Prabowo, kita bersatu untuk indonesia yang lebih baik,” papar Puan.
“Biarkan rakyat yang memilih pemimpinnya yang akan ikut dalam kontestasi pilkada ke depan,” tambahnya.
Konsolidasi yang digelar PDIP, jelas Puan, dimaksudkan untuk semakin membakar semangat para kader dalam pemenangan Pilkada Jateng. Dengan begitu, Jateng tetap menjadi kandang banteng.
“Kita punya strategi yang akan kita lakukan dengan sebaik-baiknya,” sebut Puan.
Puan lantas ditanya apakah turun gunungnya ‘Megawati’ ke Jateng demi mengatasi dugaan ‘cawe-cawe’ Joko Widodo (Jokowi) di Pilkada.
“Ya enggak, nggak ada hubungannya,” tukasnya.
Puan memastikan, Megawati sebagai ketum PDIP memiliki perhatian di semua pilkada yang ada di Indonesia.
“Kalau kemudian datang ke Jawa Tengah karena merupakan salah satu provinsi terbesar yang ada di Indonesia,” imbuh Puan.