KPK ingatkan jangan ada politik uang di Kongres PAN
Kongres PAN berlangsung mulai malam ini hingga 3 Maret mendatang.
Partai Amanat Nasional saat ini sedang menggelar acara besar, yaitu Kongres Nasional ke-IV di Nusa Dua, Bali. Salah satu puncak agenda dalam perhelatan akbar dimulai sejak hari ini, Sabtu, (28/2) hingga Selasa (3/3) pekan depan adalah memilih ketua umum periode 2015 hingga 2020.
Ada dua kandidat berhadapan memperebutkan jabatan ketua umum. Mereka adalah calon petahana Hatta Rajasa dan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat, Zulkifli Hasan.
Namanya acara tingkat nasional pastilah menyedot banyak dana. Tidak hanya soal akomodasi, tapi dikhawatirkan ada praktik politik uang buat membeli dukungan para kader. Di tengah kekhawatiran itulah, Komisi Pemberantasan Korupsi memperingatkan supaya jangan ada duit negara dipakai buat membeli dukungan politik dalam Kongres Nasional PAN. Sebab, Komisi sudah membuktikan pernah ada penyimpangan penggunaan duit negara dipakai dalam ajang politik akbar, yakni tepatnya pada Kongres Partai Demokrat 2010.
Dalam persidangan empat tersangka kasus korupsi proyek Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional di Desa Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, yakni Deddy Kusdinar, Andi Alifian Mallarangeng, Teuku Bagus Mokhammad Noor, dan Machfud Suroso serta sidang korupsi Anas Urbaningrum terungkap soal praktik lancung itu. Yakni beberapa perusahaan 'pelat merah' seperti PT Adhi Karya dan lainnya diminta mengumpulkan dana buat menyokong calon tertentu.
Tentu mereka dijanjikan bakal mendapat proyek bila sang calon didukung menang. Hal itu pun terjadi. Nilai fulus dihamburkan terlacak menurut KPK miliaran, belum lainnya secara sporadis.
"KPK mengimbau setiap aktivitas politik dilakukan tanpa politik uang. Demi terwujudnya dunia politik yang bersih," tulis Kepala Bagian Pemberitaan dan Publikasi KPK, Priharsa Nugraha, melalui pesan singkat, Sabtu (28/2).
Priharsa meminta bila praktik itu terjadi supaya orang-orang mengetahui segera melaporkannya. Tentu, lanjut dia, harus disertai bukti pendukung.
"Iya (bisa lapor KPK) dan penegak hukum lain. Setiap laporan yang masuk, akan ditelaah," ujar Priharsa.
-
Siapa yang hadir di Kongres ke-6 PAN? Kongres yang berlangsung di Hotel Kempinski, Jakarta, mengusung tema Nusantara. Adelia dan Pasha, yang diketahui merupakan kader partai tersebut, tampil mengenakan busana daerah layaknya pengantin.
-
Kapan Pasha dan Adelia menghadiri Kongres PAN? Pasha dan Adelia menghadiri perayaan ulang tahun Partai Amanat Nasional (PAN) sekaligus kongres ke-6 pada Jumat malam, 23 Agustus 2024.
-
Kapan Nawawi Pomolango dilantik sebagai Ketua KPK sementara? Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sementara Nawawi Pomolango berpose sesaat sebelum memberi keterangan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (27/11/2023). Sebelumnya Presiden Joko Widodo, melantik Nawawi Pomolango sebagai Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sementara.
-
Kapan KPK menahan Mulsunadi? "Untuk kebutuhan penyidikan tim penyidik melakukan penahanan MG untuk 20 hari pertama terhitung tanggal 31 Juli 2023 sampai dengan 19 Agustus 2023
-
Kenapa Kaesang datang ke KPK? "Saya datang ke sini bukan karena undangan, bukan karena panggilan tapi inisiatif saya dan saya tadi juga di dalam mengklarifikasi mengenai perjalanan saya tanggal 18 Agustus ke Amerika Serikat," kata Kaesang kepada wartawan di gedung lama KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (17/9).
-
Siapa yang mengapresiasi kolaborasi KPK dan Polri? Terkait kegiatan ini, Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni turut mengapresiasi upaya meningkatkan sinergitas KPK dan Polri.
Baca juga:
Pemilihan ketua umum PAN voting, kubu Zulkifli dan Hatta perang yel
Ada 10 nama calon sekjen PAN
DPW PAN Papua gunakan sistem noken pilih Hatta Rajasa
Meski didukung Amien Rais, Zulkifli belum tentu jadi ketum PAN
Panitia Kongres PAN bekukan 8 suara pengurus DPW
Zulkifli minta jangan ada penolakan LPJ Hatta Rajasa
Pendukung kena lemparan kursi, kubu Zulkifli pikirkan ranah hukum