KPU Akan Tempuh Jalur Hukum Penuding Server Disetting Menangkan Jokowi
Hasyim menjelaskan, semua proses penghitungan suara dilakukan secara manual. Mulai dari di Tempat Pemungutan Suara (TPS), petugas pemilihan kecamatan (PPK), KPU Kabupaten/Kota, KPU Provinsi dan KPU pusat.
Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy'ari membantah, terkait video viral yang menyebut server milik lembaga penyelenggara pemilu tersebut sudah diatur untuk memenangkan capres nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Menurutnya, KPU bekerja secara adil dan tidak mendukung salah satu paslon peserta pemilu.
"Dengan demikian tidak benar tuduhan bahwa KPU sudah mensetting perolehan Capres melalui sistem IT," kata Hasyim di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Kamis (4/4).
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Apa yang dilakukan KPU Jakarta Utara terkait surat suara DPRD DKI Jakarta untuk Pemilu 2024? KPU Jakarta Utara mulai melakukan proses pelipatan suarat suara DPRD Provinsi Jakarta yang melibatkan puluhan pekerja dari kalangan warga sekitar. KPU setempat mulai melakukan proses penyortiran dan pelipatan surat suara secara bertahap.
Selain itu, ia mengungkapkan, tak ada server KPU yang berada di luar negeri dan semua berada di dalam negeri. Hal itu dikarenakan, agar bisa dijaga bersama-sama oleh penyelenggara pemilu dan juga IT dari dalam negeri.
"Sehingga kalau disampaikan ada server KPU di luar negeri yang bobol itu tidak benar," ungkapnya.
Hasyim menjelaskan, semua proses penghitungan suara dilakukan secara manual. Mulai dari di Tempat Pemungutan Suara (TPS), petugas pemilihan kecamatan (PPK), KPU Kabupaten/Kota, KPU Provinsi dan KPU pusat.
Hasil scan Form C1 yang selanjutnya diunggah di website KPU yang dilakukan setelah penghitungan suara selesai di TPS. Sehingga, pada dasarnya hasil suara di TPS sudah diketahui dulu oleh publik, seperti saksi, panwas TPS, warga pemilih, pemantau, media dan lainnya.
"Semua pihak diberi kesempatan untuk mendokumentasikan hasil penghitungan suara dalam Form C1-Plano," jelasnya.
Hasyim menegaskan, terkait video viral di media sosial yang dirasa sangat merugikan KPU. Pihaknya pun akan melaporkan akun-akun yang telah memviralkan video tersebut ke Bareskrim Polri. Sehingga ada upaya penegakan hukum menjelang hari pencoblosan.
"Supaya semuanya menjaga pemilu 2019 yang berkualitas dan berintegritas," tegasnya.
Sekadar informasi, beredar video di media sosial dengan bebarapa versi durasi. Di beberapa video itu menayangkan salah seorang bernama Wahyu yang pernah menjabat sebagai staf Jokowi ketika menjadi Wali Kota Solo.
Dalam video itu, Wahyu menyebutkan bahwa informasi mengenai server milik KPU yang sudah diatur untuk kemenangan Paslon Jokowi-Ma'ruf Amin. Ini dikatakannya setelah berkunjung ke Singapura.
Baca juga:
Penjelasan Ma'ruf Amin soal Video 'Ahok Sumber Konflik'
Strategi Dodol Ma'ruf Amin Genjot Suara Jokowi di Garut
Sandiaga Uno Resmikan Empat Rumah Siap Kerja di Jawa Timur
Saat Kecil Pernah Takut Enggak Bisa Kuliah, Alasan Jokowi Buat Kartu Kuliah
Jokowi Targetkan Menang 80 Persen di Banyumas
BPN Sebut Ma'ruf Diadang Massa Prabowo di Pamekasan Sebuah Fitnah