KPU belum bahas usulan kubu Prabowo yang ingin debat capres di kampus

Kubu capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo-Sandi mengusulkan agar debat capres-cawapres diselenggarakan di kampus. KPU akan menyelenggarakan debat capres-cawapres selama lima kali yang akan mulai dilaksanakan pada 2019 mendatang.

2018-10-22 14:02:00

Kubu capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo-Sandi mengusulkan agar debat capres-cawapres diselenggarakan di kampus. KPU akan menyelenggarakan debat capres-cawapres selama lima kali yang akan mulai dilaksanakan pada 2019 mendatang. Mengenai usulan ini, Komisioner KPU, Ilham Saputra mengatakan pihaknya belum membahas atau mewacanakan.

"Sama sekali kita belum bahas itu. Belum bahas itu," kata Ilham di Kantor KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Senin (22/10).

Ilham menyampaikan jika ada pihak kampus yang mengundang capres-cawapres, pihaknya tak melarang. Hanya saja kegiatan tersebut tak boleh diisi dengan kampanye atau ajakan memilih pasangan capres-cawapres tertentu. Jika hanya diskusi terkait berbagai persoalan akademik, KPU mempersilakan.

"Tidak kemudian (untuk) diskusi terkait persoalan-persoalan memilih siapa atau mengajak orang untuk memilih dia. Enggak masalah kalau sifatnya akademik, kalau misalnya menanyakan soal ekonomi, gitu kan. Nanti biar orang saja yang kemudian memutuskan apakah kemudian dia akan memilih siapa, tapi kan bukan ajakan, tapi ini soal-soal akademik," jelasnya.

"Dari awal saya juga sudah bilang juga sama beberapa kawan, terkait dengan persoalan akademik ya no problem," imbuhnya.

Dia menegaskan untuk kelima debat, sampai saat ini belum terpikirkan salah satu lokasinya akan bertempat di kampus. "Sampai saat ini belum ada wacana debat kandidat di kampus," ujarnya.

Ilham menyampaikan jika ada pihak kampus yang mengundang capres untuk mempertanyakan visi misi mereka, hal itu diperbolehkan karena sifatnya akademik. Asalkan dalam kegiatan itu tak ada kampanye dari capres agar peserta diskusi memilih mereka di Pilpres nanti.

"Itu kan sangat akademis sekali. Soal RPJM, soal ekonomi, soal kesejahteraan masyarakat, soal budaya dan sebagainya, kan no problem. Sama dengan kemarin Pak Arief (Budiman, Ketua KPU) mengajak dua orang dari timsesnya dua kandidat tersebut di Jogja kemarin kalau saya tidak salah, kan enggak masalah kalau akademik. Saya kira itu," jelasnya.

KPU, lanjut Ilham, tak bisa membatasi ruang gerak capres maupun cawapres jika berkaitan dengan persoalan akademik. Menurutnya para capres-cawapres dengan keahlian masing-masing bisa saja diundang kampus tertentu menjadi pembicara.

"Masa kita membatasi orang untuk kemudian enggak boleh ke sini karena dia calon presiden kalau soal akademik. Misalnya Pak (Sandiaga) Uno punya pengalaman jadi pengusaha, Pak Ma'ruf adalah ulama yang disegani di mana-mana, dibawa ke kampus untuk ceramah masa enggak boleh? Tapi tinggal bagaimana mengatur atau membatasi dia tidak boleh berkampanye untuk memilih dia," jelasnya.

Jika kemudian ada universitas yang menawarkan KPU agar menggelar debat di kampusnya, Ilham mengatakan akan mempertimbangkan dengan melihat berbagai kemungkinan. Sejauh ini KPU juga belum membahas soal konsep debat apakah sama dengan Pilpres 2014 atau dibuat berbeda. Lima kali debat akan dibuat secara tematik.

"Nanti tergantung kontennya apa, main issues-nya apa, lingkungan kah atau kemudian pelayanan publik. Tematik itu," pungkasnya.

Baca juga:
Kubu Jokowi setuju debat capres digelar di kampus, tapi ada syaratnya
Kubu Prabowo ingin debat capres digelar di kampus, tanpa dihadiri pendukung
Debat capres-cawapres akan dilakukan lima kali
Tak setuju usul Sandi, Golkar Jabar nilai debat capres tetap harus ada
Kapok diprovokasi, Sandiaga ingin format debat capres-cawapres diganti seminar
Ketua KPU tegaskan debat capres hanya pakai bahasa Indonesia

(mdk/bal)