Kritik Jokowi Endorse Capres, Demokrat: Tidak Etis dan Berpotensi Ciderai Demokrasi
Demokrat Jokowi tidak etis telah memperlihatkan keberpihakan dalam Pilpres 2024.
Partai Demokrat mengkritik langkah Presiden Joko Widodo melakukan endorsement terhadap tokoh sebagai calon presiden 2024. Terakhir Jokowi memberikan kode dukungan kepada Ganjar Pranowo dalam acara relawan Nusantara Bersatu.
Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani menilai, Jokowi tidak etis telah memperlihatkan keberpihakan dalam Pilpres 2024.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
-
Apa isi dari gugatan terhadap Presiden Jokowi? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
"Sebagai bentuk endorsment terhadap calon presiden yang dipersiapkan dan dikehendakinya pada Pilpres 2024 mendatang, ini tidak etis dan berpotensi besar mencederai demokrasi," ujarnya kepada wartawan, Senin (28/11).
Kamhar melihat terlalu berlebihan apa yang dilakukan Jokowi. Sampai melakukan pengerahan massa demi memberikan kode untuk mempengaruhi kepada internal partainya menentukan capres.
"Tetap saja ini terlalu berlebihan effort dan sumberdaya yang digunakannya," imbuhnya.
Kamhar mengatakan, Jokowi mempertontonkan ketidaktahuannya soal sosok pemimpin. Sebab tidak ada kaitan kepemimpinan dengan keriput dan rambut putih dalam literatur manapun.
"Kita berbaik sangka, jangan-jangan Pak Jokowi tidak memahami dengan cermat isi pidatonya, hanya membaca dan membeo pada apa yang disajikan orang di sekelilingnya sebagaimana dulu pernah terjadi di awal pemerintahannya menandatangani Perpres yang tak dicermatinya lalu kemudian menyalahkan bawahannya," ujarnya.
Kode Dukung Ganjar
Presiden Jokowi menghadiri acara relawan bertajuk Nusantara Bersatu di Gelora Bung Karno (GBK) pada Sabtu (28/11). Dalam acara tersebut, Jokowi mengungkapkan ciri-ciri pemimpin yang memikirkan rakyat.
Menurutnya, ciri pemimpin tersebut terlihat dari dari penampilan dan wajahnya. "Perlu saya sampaikan pemimpin yang mikirin rakyat itu kelihatan dari mukanya. Itu kelihatan dari penampilannya itu kelihatan," kata Jokowi.
Jokowi berkata, pemimpin yang memikirkan rakyat banyak kerutan di wajahnya. Selain itu, rambut pemimpin tersebut berwarna putih.
"Banyak kerutan di wajahnya karena mikirin rakyat, ada juga yang mikirin rakyat sampai rambutnya putih semua ada," kata Jokowi.
Jokowi bilang hati hati dengan calon pemimpin yang mukanya mulus. Dia kembali berkata, pilih pemimpin yang rambutnya putih.
"Saya ulang jadi pemimpin yang mikirin rakyat itu kelihatan dari penampilannya, dari kerutan di wajahnya, kalau wajahnya clink bersih, tidak ada kerutan di wajahnya hati hati, lihat juga lihat rambut rambutnya, kalau rambutnya putih semua ini mikir rakyat ini," kata Jokowi.
Pernyataan Jokowi tersebut menuai banyak interpretasi. Ada yang mengaitkan sosok calon pemimpin berambut dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Dukung Prabowo
Sebelum melempar kode dukungan untuk Ganjar, Jokowi mendukung Menhan Prabowo Subianto maju Pilpres 2024. Dukungan itu disampaikan Jokowi saat perayaan HUT Perindo, pada Senin (7/11).
Awalnya, Jokowi menyinggung pidato Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo yang menyebut kemenangan kepala negara itu sejak di Solo sampai dua periode di nasional.
"Pak Hary menyampaikan saya dua kali wali kota di Solo menang, kemudian ditarik ke Jakarta gubernur sekali menang, kemudian dua kali di pemilu presiden juga menang," ujar Jokowi.
Lantas, dia meminta maaf kepada Prabowo yang juga hadir sebagai tamu undangan. Prabowo memang dua kali kalah dari Jokowi pada Pemilu 2014 dan 2019.
"Mohon maaf pak Prabowo," kata Jokowi.
Mendengar itu, Prabowo langsung berdiri dari kursinya dan memberikan salam hormat kepada Jokowi. Seisi ruangan langsung riuh merespon momen tersebut.
Jokowi kemudian melanjutkan pidatonya. Dia bilang, untuk kemenangan Pilpres berikutnya bisa menjadi jatah Prabowo.
"Kelihatannya setelah ini jatahnya pak Prabowo," kata Jokowi.
Lebih lanjut, Jokowi tidak menampik memberikan sinyal dukungan kepada Prabowo. Dia mengatakan, jatah kemenangan Pilpres 2024 bisa jadi untuk Prabowo. Jokowi mempersilakan ucapannya itu diartikan sebagai sinyal dukungan.
"Ya diartikan sinyal boleh, tapi kan saya ngomongnya juga tidak apa-apa lah," kata Jokowi.
(mdk/tin)