Kritik Jokowi, Said Didu Ingin Mendirikan Museum Anti Kebohongan
Selain kebohongan soal Esemka, Said juga mengungkap kebohongan Jokowi yang lain. Seperti kebijakan impor dan utang luar negeri. "Saya kasih contoh begini, banyak sekali hal, saya pikir mulai dari Esemka, itu kebohongan!"
Ekonom Muhammad Said Didu kembali menegaskan, dirinya ingin mendirikan 'Museum Anti Kebohongan' untuk mengkritik Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi). Pasalnya, Jokowi dinilainya banyak melakukan kebohongan kepada rakyatnya.
Keinginan ini diungkap mantan Sekretaris kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) saat menghadiri Workshop bertema: Meluruskan Akal Sehat, Satukan Tekad Indonesia Menang yang digelar di Surabaya.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Siapa yang mengunjungi Presiden Jokowi di Indonesia? Presiden Jokowi menerima kunjungan kenegaraan dari pemimpin Gereja Katolik sekaligus Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus, di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu, 4 September 2024.
-
Siapa yang dilaporkan karena diduga menghina Presiden Joko Widodo? Butet dilaporkan karena diduga hina Presiden Joko Widodo.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Kenapa Serka Sudiyono diundang ke acara Presiden Jokowi? Pada acara itu, Presiden Jokowi memberikan games-games menarik. Salah seorang yang berhasil maju ke podium adalah Serka Sudiyono.
-
Siapa yang meminta tanda tangan Presiden Jokowi? Pasangan artis Vino G Bastian dan Marsha Timothy kerap disebut sebagai orang tua idaman. Pasalnya demi impian sang anak, Jizzy Pearl Bastian, pasangan orang tua ini rela melakukan segala cara.
Sebenarnya, dia menyampaikan, ini bukan kali pertama keinginannya tersebut. Sebelumnya, pada Januari 2019 lalu Said juga menyampaikan niatnya mendirikan Museum Anti Kebohongan tersebut.
"Ya, jadi saya menyatakan, karena simpul kebohongan itu Esemka, jadi saya punya cita-cita mendirikan Museum Anti-kebohongan," kata Said, Senin (8/4).
Selain kebohongan soal Esemka, Said juga mengungkap kebohongan Jokowi yang lain. Seperti kebijakan impor dan utang luar negeri. "Saya kasih contoh begini, banyak sekali hal, saya pikir mulai dari Esemka, itu kebohongan!"
"Dan saya katakan janji-janji yang tidak dilaksanakan, seperti umpamanya: Saya (Jokowi) tidak akan impor, nyatanya impor, saya tidak akan menambah utang, ternyata jor-joran nambah utang, jadi kebohongan-kebohongan seperti itu harus dihentikan," sambungnya tegas.
Nah, masih kata Said, ada yang mengatakan itu tidak bohong. Sedang berusaha. "Sebentar dulu! Kalau janji kampanye dan dilaksanakan tapi belum tercapai, itu namanya sedang berusaha. Tapi kalau tidak dilaksanakan atau dilaksanakan tapi berbeda dengan yang dijanjikan, itu bohong," paparnya.
Dia lantas menyontohkan, "Umpamanya dia (Jokowi) menyatakan tidak utang, utang. Tidak impor, impor. Itu kan bohong! Kemudian dia menyatakan, eh, apa namanya, eh, meningkatan pendapatan petani dan lain-lain, itu ternyata enggak dilaksanakan. Jadi ada banyak hal yang seperti itu," ungkapnya.
Said pun berharap kebohongan yang menurutnya tiap hari dimunculkan oleh pemerintah, segera dihentikan. "Saya dengan Rocky Gerung itu selalu berputar untuk menyarankan masyarakat bahwa negara ini harus diselamatkan, dengan akal sehat untuk mengusir kebohongan," tegasnya.
Baca juga:
Terminal Baru Bandara Tjilik Riwut Antisipasi Lonjakan Penumpang di Kalteng
Jokowi Resmikan Terminal Baru Bandara Tjilik Riwut Senilai Rp 700 M
Wiranto Sebut Ada atau Tidak Surat SBY, Jokowi Tak Mau Gunakan Politik Identitas
Jokowi Sepakat dengan SBY Hindari Politik Identitas saat Kampanye
Airlangga: Jokowi-Ma'ruf Adopsi Tiga Program Golkar
Golkar Yakin Jokowi Bisa Sejahterakan Rakyat